♥❤♥
"Hyejin!!"
"Hyejin-ahh ayo bangun"
"Kenapa dia? Ada apa dengan Hyejin?"
"Park Hyejin!!"
Aku benar-benar kaget mendengar suara mereka. Mataku terbuka sempurna. Namun, pikiranku masih belum terkumpul menjadi satu. Pandanganku kosong menatap orang-orang di sekelilingku.
Aku masih belum bisa membedakan, mana alam bawah sadar dan mana alam nyata.
"Hyejin-ahh? Kau kenapa?"
Aku memandang orang yang melontarkan pertanyaannya. Sudah ku tebak, pasti dia. Orang yang membuat ku seperti ini. Tapi aku tidak bisa marah, ini juga bukan salahnya.
"O-Opa? A-aku kenapa?"
Jimin melihatku dengan tatapan bingungnya, sambil menerka-nerka.
Dia bertanya aku kenapa? Sedangkan aku saja tidak tahu apa yang terjadi dengan diriku sendiri.
Aku melihat seseorang di belakang punggung Jimin, tepat di antara belahan tirai. Dua orang gadis dan satu orang pria.
Kalau pria itu aku tahu, dia ketua kelas ku.
Dan gadis-gadis itu. Wahh... Tentu saja, dia nenek lampir yang telah menghinaku tadi. Mau apa lagi dia kesini.
Mau menghinaku lagi? Di depan kakak ku? Siap-siap saja kau akan disantap hidup-hidup oleh Park Jimin.
"Hyejin-ahh.. Maafkan kami. Kami tidak bermaksud menghina mu. Mianhae"
Ahhh.. Apa? Dia bilang apa barusan?
Mian? maaf?
Aku langsung menyerngitkan dahi. Alis ku sudah menyatu dengan sempurna sekarang. Masih mencerna apa yang mereka katakan. Aku bergantian menatap Jimin, dia tampak sedikit mengangguk. Aku tahu, itu artinya aku harus memaafkannya.
"Gwaenchana"
Aku hanya menghela nafas setelah melontarkan kalimat tadi. Rasanya sedikit tidak ikhlas.
Seperti ada yang mengganjal. Mereka bukan tipikal orang yang suka minta maaf setelah membuat kesalahan. Tapi kenapa sekarang malah tunduk begini.
"Baiklah kalau begitu, kita harus segera pulang Hyejin-ahh. Apa kau bisa bangun? Sebaiknya kau istirahat di rumah bersama eomma"
Aku hanya bisa mengangguk pasrah mendengar ucapan Jimin. Bagaimanapun, hari ini aku benar-benar lelah.
Lelah karena berpetualang di alam mimpi ku.
Jimin terus menggenggam tanganku, sementara aku berjalan dengan gontai dari belakang. Baru saja ketika akan keluar dari pintu UKS. Tepat seperti yang ku pikirkan. Mana ada gadis sepertinya mau minta maaf dengan tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM LIFE 🌠
FanfictionHampir sebagian dari hidupku berada di dunia ilusi sana. Seluruhnya sudah ku rancang sedemikian rupa. Merangkai mimpi yang indah yang tak pernah kurasakan di dunia nyataku sebelumnya. Namun, semakin hari rasanya ini tidak benar. Ini hanya mimpi, seb...