♥❤♥Suasana masih hening. Belum ada yang angkat bicara. Aku terus menatap mereka bergantian. Apa cerita ku tadi yang membuat mereka menjadi patung seperti ini?
Setelah kejadian beberapa menit tadi, Jimin oppa dan Hyosin eonni banyak sekali menuntut penjelasan dariku.
Tentu saja aku menceritakan semuanya. Secara detail. Lalu sekarang? Setelah mereka mendapat jawabannya, mereka malah menghiraukan ku.
Tckk.. Aku sedikit kesal.
"Eonni! Oppa! Kenapa diam saja! Apa kalian menganggapku patung?"
Setelah ucapan ku layangkan, mereka berdua akhirnya serempak menoleh. Menatap tanpa rasa bersalah.
"Eohh? Hyejin-ahh.. Bukan begitu, tapi aku masih memikirkan seluruh ucapanmu tadi. Maksudku, apa setiap kau tidur kau selalu bermimpi hal yang sama?"
Aku menatap eonni dengan nada yang penasaran. Aku tidak boleh mengatakan kalau aku terus bermimpi setiap memejamkan mata. Eonni pasti akan khawatir dan terus mengawasi ku saat tidur nanti.
"Ahh.. Tidak eonni. Hanya beberapa kali saja. Mungkin saat aku tertidur pulas saja"
Baiklah kali ini aku berbohong lagi. Aku tidak boleh ketahuan lagi oleh Jimin. Tolong sekali ini saja.
"Geurae.. Baiklah. Kalau begitu sebaiknya kau istirahat saja di kamar ku Hyejin-ahh.. Aku harus mengurus anak ini dulu. Aku harus memberikannya salep di beberapa lukanya"
Aku hanya mengangguk. Aku juga sebenarnya sangat lelah. Tubuhku benar-benar rindu sesuatu yang empuk.
Aku keluar menuju kamar eonni. Ternyata di belakang ku, Jimin oppa juga mengekor. Aku hanya mengendikan bahu. Mungkin dia juga lelah ingin tidur. Aku malas berbicara dengannya. Aku harus mengistirahatkan bibirku sejenak.
"Oppa.. Jika sudah mau pulang bangunkan aku ya, aku mau tidur sebentar" ucapku setelah sampai di kamar Hyosin eonni dan mulai berbaring di tempat yang nyaman.
"Tidak mudah membangunkanmu saat kau sudah benar-benar terlelap Hyejin-ahh" ujar Jimin yang sedang ikut duduk di tepi ranjang.
Aku langsung tersenyum mendengar oppa mengatakan itu. Aku tahu apa yang di maksud. Alam bawah sadar ku benar-benar membawaku menjauh dari alam sadar ku.
"Arraseo... Tapi kau harus tetap membangunkan ku. Oppa tidak ingin kan aku terbaring selamanya disini?"
Aku melihat oppa langsung melebarkan matanya padaku. Sepertinya aku salah berbicara.
"Yaa! Ucapanmu sungguh mengerikan. Inilah yang ku takutkan jika kau terus bermimpi hal seperti itu. Kau benar-benar harus diawasi saat tidur, jika tidak kau benar-benar tidak akan bangun Hyejin-ahh" ujar jimin seraya mengusap bahuku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM LIFE 🌠
FanfictionHampir sebagian dari hidupku berada di dunia ilusi sana. Seluruhnya sudah ku rancang sedemikian rupa. Merangkai mimpi yang indah yang tak pernah kurasakan di dunia nyataku sebelumnya. Namun, semakin hari rasanya ini tidak benar. Ini hanya mimpi, seb...