♥❤♥
Lidahku seakan mati rasa setelah mengucapkan nama yang benar-benar tidak kupercayai kehadirannya saat ini. Seluruh tubuhku bergetar saat menatapnya. Begitupun mataku yang memanas, menahan genangan air yang begitu deras.
Pada akhirnya aku memutuskan masuk ke dalam ruangan yang bernuansa putih, bau obat, dan penuh dengan alat rumah sakit.
Aku berdiri di sebelah ranjang, menatap sosok lelaki yang tidak asing bagiku.
Tidak asing jika aku melihatnya di alam bawah sadarku, namun kini rasanya begitu aneh melihatnya secara langsung, tanpa mimpi.
Aku sudah memastikan tadi, bahwa ini benar-benar bukan mimpi. Aku bahkan sudah beberapa kali mendaratkan cubitan di pipiku karena ulah tangan ku sendiri.
Dan ternyata ini sungguh nyata.
Aku menatapnya lekat. Wajah pucat, infus di tangan kirinya, hidung terisi selang, tentu saja dengan alat yang terus berbunyi yang memenuhi seisi ruangan ini. Aku sedikit menatapnya horor.
Kenapa benda-benda itu dipasang di tubuhnya?
Masih dengan pertanyaan. Kenapa dia disini? Dia kenapa? sakit? Sakit apa yang membuatnya hingga seperti ini?
Hingga sebuah suara langsung membuyarkan lamunan ku. Aku segera menoleh ke arah pintu.
"Hyejin-ahh.. Kau disini? Kamarku di sebelah sana" ujarnya bergetar lirih.
Aku melihat Hyosin eonni menatapku dengan mata yang berkaca-kaca sembari membawa beberapa camilan di tangannya.
"E-eonni.. Maaf karena aku lancang. A-aku tidak bermaksud masuk tanpa ijin mu"
Setelah mengucapkan penyesalanku, Hyosin eonni berjalan mendekat ke arahku, ia menaruh camilannya di atas meja dekat pintu.
Dia berhenti di sebelahku. Menatap lelaki yang terbaring lemas di atas ranjang. Tanpa aba-aba, air matanya jatuh begitu saja. Tangannya bergerak mengelus puncak rambut laki-laki ini.
Dia sangat rapuh. Aku tahu.
"Hyejin-ahh.. kau tak mengenalnya?"
Aku? Mengenalnya? Ahh.. Tentu saja kenal, tapi di alam bawah sadarku.
Aku terus mencerna apa yang barusan Hyosin eonni katakan.
"A-aku tidak tahu eonni. Dia siapa? Kenapa ada disini?"
Aku bertanya sembari ikut duduk di sebelahnya. Eonni masih tidak berhenti menatap dan mengelus rambut laki-laki ini. Seakan sesuatu telah terjadi padanya.
"Dia adikku Hyejin-ahh. Orang yang selama ini tidak pernah bangun dari tidurnya" Hyosin eonni tersenyum lemah sambil menatapku, lalu melanjutkan ucapannya. "dia koma, sudah sejak sebulan yang lalu"
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM LIFE 🌠
FanfictionHampir sebagian dari hidupku berada di dunia ilusi sana. Seluruhnya sudah ku rancang sedemikian rupa. Merangkai mimpi yang indah yang tak pernah kurasakan di dunia nyataku sebelumnya. Namun, semakin hari rasanya ini tidak benar. Ini hanya mimpi, seb...