♥❤♥
Desember.
Di bulan ini bisa ku deskripsikan sebagai bulan yang penuh dengan lubang-lubang tersembunyi. Aku sempat berpikir, hidup itu tidak mungkin hanya sebatas bidang miring ataupun garis datar, karena yang setiap kali ku rasakan adalah hidup yang penuh dengan gelombang dan arus.
Pernah tenang? Tentu saja pernah. Namun, itu sungguh tidak bertahan lama. Aku juga tidak suka jika hidup terlalu tenang, aku cepat bosan.
Tapi aku juga tidak suka jika hidupku seperti ini. Rasanya hanya hidup di dalam dunia sendiri. Tidak ada teman yang menyapa, yang mengobrol, atau bahkan yang membagi cerita masing-masing.
Aku mungkin terlihat tenang saat menyendiri, itulah yang orang lihat. Sesungguhnya aku iri. Sangat iri dengan orang-orang di luar sana. Tertawa bersama, bermain bersama, belajar bersama. Aku juga ingin merasakannya.
Aku hanya tidak mengerti apa kesalahanku dari awal, kenapa mereka tidak ada yang mau berkomunikasi denganku.
Yang aku tahu, karena mereka iri denganku. Aku pintar, banyak guru yang senang memuji ku, aku akui, aku sedikit cantik. Ini kenyataan. Aku tidak mengada-ngada. Karena begitulah gosip yang kudengar. Tolong jangan ikut membenciku karena aku mengatakan ini.
Bahkan, setiap lelaki yang mendekati ku pun hanya sebatas ingin tahu tentang diriku. Mereka hanya ingin mengupas lebih dalam tentang ku.
Satu lagi, mereka hanya memanfaatkan otakku untuk mengerjakan tugas mereka. Aku tertawa miris dengan hidupku sekarang.Sayangnya aku bukan orang bodoh yang percaya begitu saja. Aku selalu mengacuhkan mereka. Mungkin dari sanalah banyak yang membenciku. Menyebarkan gosip yang tidak benar adanya.
Apa aku salah melindungi diri dari orang-orang yang hanya ingin memanfaatkan ku?
Sungguh, dari sekian banyaknya pujian, aku benar-benar tidak membutuhkannya sekarang. Mereka juga sengaja merendahkan ku karena aku tidak banyak bicara. Mereka menganggapku besar kepala. Itu bahkan tidak benar sama sekali.
Aku hanya butuh seorang teman. Teman yang mengerti keadaanku. Teman yang mau mendengarkan cerita ku. Teman yang selalu bersama ku. Aku ingin merasakan semua itu.
KRINGG...
Lamunan ku buyar ketika bell berbunyi. Saatnya pulang, kembali ke habitat ku. Aku terus menghela nafas sembari membereskan buku-buku di atas meja dan segera mengambil tas. Seperti biasa, aku pulang mendahului mereka yang masih sibuk mengobrol di kelas.
Hanya aku gadis yang pulang paling cepat. Tentu saja, untuk apa aku berlama-lama disini. Tidak ada yang peduli padaku. Lebih baik pulang dan merebahkan tubuh di atas ranjang empukku yang paling nyaman.
Langkah ku terhenti tepat di depan gerbang sekolah. Melihat sosok yang tidak asing di depan ku.
"Hyejin-ahh cepat naik. Masih ingat kan ucapan oppa tadi malam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM LIFE 🌠
FanfictionHampir sebagian dari hidupku berada di dunia ilusi sana. Seluruhnya sudah ku rancang sedemikian rupa. Merangkai mimpi yang indah yang tak pernah kurasakan di dunia nyataku sebelumnya. Namun, semakin hari rasanya ini tidak benar. Ini hanya mimpi, seb...