23. Kota Hujan

1.4K 54 0
                                    

Author POV

Arga memperhatikan sepasang sejoli yang saling mendiamkan itu. Ia melihat mata sayu Shasha dan mata jahil milik Alva. Alva memaksa kepala Shasha bersandar di bahunya, namun Shasha malah menatapnya sinis. Begitu saja hingga sampai saat ini. Saat mata Shasha terpejam dan dia memeluk boneka monyetnya, Alva kembali berulah dengan mencubit pipi cubby milik Shasha dan membuat Shasha kembali membuka mata.

Sheila yang memperhatikan dari spion pun terkekeh. Shasha itu lucu, tapi dia dingin. Hanya orang orang terdekat yang bisa melihat kegemasan Shasha. Alva yang suka menjahili Shasha kembali merangkul bahu Shasha. Sebenarnya Shasha kesal dengan Alva, jadi ia  mendiamkan Alva selama perjalanan. "Cemberut terus, ih."

"Bodo amat. Jauh jauh sana, gue mau tidur." Shasha kembali memeluk boneka monyet yang diambil Alva dari kamarnya. Alva yang melihat kekesalan Shasha hanya terkekeh. Ia sangat gemas dengan pacarnya itu, apalagi saat menemukan Shasha di kamar tadi. Ia ingin tertawa terbahak bahak.

Arga yang melirik dari kaca spion pun mulai penasaran dengan kekesalan adik sepupunya itu. "Dia kenapa sih, sensi banget sama lo. Terus tuh tumben banget bawa bawa boneka monyetnya."

"Oh itu, tadi gue jemput ni bocah. Satu spesies sama kerbau, bangunnya susah. Alexa keliling rumah buat nyari dia, eh ternyata dia tidur di ruang boxing, giliran gue tanya udah packing , dia malah nanya 'emang kita mau kemana?' lah nih bocah.

Terus gue jelasin noh, abis itu gue nyuruh dia mandi terus packing. Sementara gue ke Alfamart buat beli cemilan. Gue balik kerumahnya dia ternyata malah tidur dikasur. Ya udah gue angkat badannya terus gue ceburin ke bath up terus gue kemas bajunya. Selama siap siap, dia malah ngomel gak jelas.

Karena gue baik, jadi gue ambil aja tuh boneka di kamarnya. Dia malah maki maki ke gue. Sampai sekarang masih cemberut." Alva menceritakan kronologi kejadian yang membuat Shasha kesal. Sesekali ia melihat Shasha yang kembali tertidur, ia meletakkan kepala Shasha di bahunya dengan perlahan.

"so sweet banget sih lo, Al. Nggak kayak Arga, gue kan pengen juga." ujar Sheila dengan mata berbinar. "Sana gih, sewa jasa online yang perhatian sama lo" sinis Arga.

Alva hanya menggelengkan kepalanya dan kembali fokus pada Shasha yang tertidur. Wajah Shasha sangat damai ketika tidur, bohong jika Alva tidak menyukai Shasha sejak dulu. Nyatanya, Shasha telah mencuri hatinya lalu pergi begitu saja. Hingga seseorang datang dan saat itulah Alva berhasil mencari pengganti Shasha. Dan kini, Natashanya telah kembali. Dan tidak akan ada yang bisa menggantikan posisinya lagi.

oOo

Setelah tiba di vila milik keluarga Alva, Alva mulai membagi kamar kepada mereka. Awalnya satu kamar hanya untuk 2 orang, tetapi Juna ikut serta membawa pasangan dan juga temannya. Jadinya satu kamar diisi dengan 3 orang. Pertama ada Shasha, Jane dan Alice. Kedua ada Sheila, Amanda dan Lisa -teman Amanda.

Ketiga ada Arga, Raka dan juga Vano. Dan terakhir ada Alva, Juna dan Riko. Mereka berjalan menuju kamar masing masing sambil menggeret koper. Sungguh, Shasha masih mengantuk. Tapi ia harus beres beres terlebih dahulu.

Ia yang tadinya duduk di anak tangga, kini berjalan menaiki anak tangga satu persatu dengan tangan membawa koper kecil dan tangan sebelahnya digunakan untuk membawa boneka monyet kesayangannya. Alice dan Jane sempat terbahak saat melihat Alva memeluk boneka monyet dan ia membawa koper. Shasha mengikutinya sambil menggeret kopernya juga.

Akhirnya Alva menceritakan kronologi ceritanya dan membuat Alice serta Jane semakin terbahak. Di tengah perjalanan, Shasha bertemu dengan Alva. "Masih ngantuk, hm?"

Natasha (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang