12. Ajakan Alfi

2.3K 75 0
                                    

Author POV

Hari berlalu, sekarang sudah hari Jumat. Dan hari Sabtu dan minggu sekolah libur. Shasha menatap arloji putih di pergelangan tangannya.

Jam menunjukkan pukul 5.45 sore. Ia menghela nafas pelan. Ia ingin cepat cepat sampai dirumah. Ia sangat lelah hari ini. Ia berjalan sambil memegang tali tasnya.

Ia selalu malas pulang bersama dengan Sean. Ia lebih memilih jalan kaki. Ia berjalan sambil bersenandung pelan. Pulang les adalah saat yang sangat melelahkan.

Ia harus pandai mengatur waktu. Senin, Rabu dan Kamis adalah jadwal latihan boxing. Selasa dan Jumat jadwalnya les, sedangkan Sabtu dan minggu waktunya istirahat.

Sesampainya dirumah, ia memperhatikan mobil didepan rumahnya. Seingatnya ini bukan mobil keluarganya. Mobil keluarganya tidak seperti ini.

Ia pun mengabaikannya dan masuk kedalam rumah. Sampai di ruang tamu, ia menaikan salah satu alisnya. Ia memperhatikan orang itu dari atas hingga bawah. Ia melihat jam tangannya lagi. Pukul 6 sore.

Ia berjalan menuju tangga tanpa memperdulikan kehadiran orang itu. Ia berjalan cepat menuju kamarnya. Setelah didepan kamar, ia masuk kedalam dan meletakan tasnya dimeja belajar dan berjalan mendekati lemari untuk mengambil bajunya.

Ia masuk kedalam kamar mandi dan mulai mandi. Rasanya kepalanya begitu berat, Shasha pun mencuci rambutnya agar terasa ringan.

Setelah selesai mandi dan menggunakan piyamanya, ia keluar  dari kamar mandi. Ia mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Menatap tampilannya lebih fresh.

Ia meletakan hair dryernya dan menyisir rambut sebahunya. Merapikan poni dan meletakkan pita kecil di rambutnya. Ia memberi sedikit bedak taburnya. Ia tersenyum melihat tampilan dirinya.

Ia berjalan keluar kamar dengan senyum tipisnya. Menuruni tangga dengan pelan dan kembali menatap orang itu. Ia berjalan menghampiri mamanya yang sibuk dengan masakannya.

"Ma.."

Kirana menoleh saat putrinya memanggilnya. "Ah, ya sayang?"

"Itu.. orang itu ngapain?" Tunjuk Shasha pada orang itu. Kirana memperhatikan arah telunjuk Shasha.

"Oh Alfi? Lagi Pengen main mungkin. Coba deh ajak bicara, kasian dari tadi diem aja."

Shasha menatap mamanya. "Shasha?" Ucapnya menunjuk dirinya sendiri. Kirana mengangguk. "Iya dong. Jadi siapa? Alexa udah pergi dari tadi sama Ryan. Angel juga pergi sama tunangannya. Kebetulan tunangannya pulang, jadi Angel dibawa jalan jalan. Sean pasti lagi mandi. Jadi kamu aja yang temenin dia."

Dengan terpaksa ia pun mengangguk. Ia berjalan mendekati Alfi. Ia duduk di hadapan Alfi. "Lo.." ucap Shasha menggantung. Ia lupa dengan orang didepannya.

"Gue Alfi." Ucap orang itu tersenyum tipis.

"Mau ngapain?" Tanya Shasha datar. Oke, tipikal Shasha. Dingin terhadap orang lain selain keluarganya.

"Jemput Alexa." Jawabnya mantap.

"Lo bego atau gimana?"

Alfi mengerutkan alisnya tak mengerti. "Bego? Maksud lo?"

Shasha menghela nafas. "Kak Alexa udah pergi sama Kak Ryan. Lagian kan Kak Alexa udah punya pacar."

"Apa salahnya untuk mencoba sekali lagi?"

Shasha diam. "Ya udah kalo gitu, gue ngajak lo aja deh ya?" Lanjutnya.

"Hah? Gue?" Tunjuk Shasha pada dirinya sendiri. Alfi mengangguk.

Natasha (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang