16. Bersamamu

1.8K 61 5
                                    

Author POV

Pukul 05.56 WIB.

Shasha membuka kelopak matanya. Kepalanya benar benar sakit. Ia bertanya pada diri sendiri, apa yang membuatnya berada disini?

Ia melihat isi ruangan ini. Kosong. Hanya ada mami beserta Gara. Kemana yang lain? Ia menutup kembali matanya. Dan membukanya lagi.

Ia melihat Gara yang masih tertidur di sofa. Ia melihat maminya yang sedang membaca majalah. "Mi"

Mega-maminya- pun mendongak dan menatap Shasha. Ia tersenyum tipis. "Kenapa sayang? Ada yang sakit?"

Mega mengusap pelan rambut Shasha. Shasha menggeleng. "Yang lain kemana mi?"

"Yang lain ada diruang sebelah sayang. Angel sama Rion kemarin sadar, dan langsung dipindahkan ke ruang sebelah. Karena kalau digabung sama kamu, kamu bakal terganggu jadi ya ruangan kalian dipisahkan. Kalau Sean, Alexa sama Arga, mereka pulang. Nanti juga mereka balik kesini. Papa sama mama kamu ada diruangan Angel." Shasha mengangguk paham.

"Maafin Shasha ya mi, Shasha udah ngerepotin banget pasti. Shasha janji deh gak bakal buat orang cemas lagi. Ya Mi ya." Mega tersenyum melihat tingkah lucu Shasha.

"Mami pegang janji kamu." Shasha tersenyum tipis. "Mi, kebelet pipis."

Mega hanya terkekeh saja. Ia membantu Shasha turun dari brangkar dan membantu berjalan menuju kamar mandi.

"Mau mami temani nggak didalam?" Candanya. Shasha hanya menggelengkan kepalanya. Mega keluar kamar mandi dan menunggu Shasha selesai buang air kecil.

"Mi" panggilnya pelan. Mega memasuki kamar mandi dan membantu Shasha. Mereka berjalan perlahan menuju brangkar.

Mega membantu Shasha merebahkan tubuhnya diatas brangkar. Shasha tersenyum. "Oh iya mi, sekarang aku udah jarang minum obat tidur. Alexa juga udah aku larang buat gak campuri itu obat ke susu aku. Aku gak mau jadi ketergantungan."

"Bagus dong sayang. Gimana perasaan kamu sekarang?" Mega mengusap lembut rambut Shasha. "Aku udah lumayan kok mi. Lagian kan udah jarang masuk rumah sakit lagi. Kan udah besar jadi bisa kontrol emosi. Hehe."

"Tetep aja kamu masih dibawah umur. Umur masih 14 juga, udah sombong. Haha" Shasha cemberut.

"Ih mami. 2 bulan lagi aku tuh 15 tahun tau mii. "

Mega mengelus pipi Shasha. "Iya iya. Putrinya mami udah besar kok. Udah punya pacar belum Sha?"

"Belum Mi, ak_"

"Gimana dia punya pacar mi, Alva aja deketi dia malah digalakin. Mami kayak gak tau si Shasha aja gimana kalau sama laki laki. Belum lagi bang Sean possesive banget." Potong Arga yang baru datang.

Mereka menoleh ke arah Arga. Shasha cemberut menatap Arga. Ia lebih cemberut saat melihat Alexa yang datang bersama Ryan.

"Pagi banget sih datangnya? Ganggu aja!" Dengus nya kasar. Mereka terkekeh mendengar penuturan Shasha. Ryan berjalan mendekati Shasha. "Cepat sembuh Sha, biar kita bisa tanding lagi." Ucapnya seraya mengedipkan sebelah matanya.

"Oke. Yang kalah harus traktir makan sepuasnya. Deal?" Shasha mengulurkan tangannya dan Ryan tersenyum miring. Ia pun menjabat tangan Shasha. "Deal"

Alexa mengerucutkan bibirnya kesal. "Kalian mau tanding apaan sih? Kalo mau tanding bela diri aku gak ngizinin pokoknya. Itu tuh bahaya banget. Aku gak mau kejadian dulu keulang lagi ya, Sha. Yang waktu itu Ryan kamu buat bonyok." Shasha mendengus.

"Alay dasar" Alexa berjalan mendekati Shasha dan menjitak keningnya. Shasha meringis pelan dan mengusap keningnya yang barusan dijitak. "Sialan memang. Sejak kapan juga lo pake aku-kamu ke gue? Biasa juga lo-gue. Dasar alay. Sana lo jauh jauh."

Natasha (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang