Part 29. Meet Mommy

1.2K 30 0
                                    

Author pov

Pagi hari di kota Melbourne, Australia. Shasha masih bergelung di bawah selimut tebalnya. Padahal Angel sudah berteriak dan menggedor pintu kamarnya.

Ia masih sangat mengantuk. Karena obat yang selalu dibutuhkan Shasha entah dimana, jadi ia baru tidur jam 3 dini hari. Alva sempat menceramahinya, namun Shasha hanya mengabaikan.

Shasha terbangun ketika Sean yang menggedor pintu kamarnya. Ia meregangkan otot ototnya yang kaku dan mengumpulkan nyawanya.

Ia melirik jam beker di atas nakas yang menunjukkan pukul 7 pagi. Ia berjalan menuju lemari untuk mengambil handuk dan juga pakaian ganti.

Memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah beberapa menit kemudian, ia keluar dengan tubuh yang fresh.

Ia menyemprotkan parfum vanila kesukaannya. Menaburkan bedak bubuk dan mengoleskan lipbalm di bibir pink nya. Kemudian ia menyiris rambut sebahunya dan merapikan poni kesayangannya.

Ia berjalan menuju meja makan di lantai dasar dan memperhatikan wajah kakak dan abangnya. "Lama banget sih"

Shasha duduk di hadapan Sean dan memakan sereal di mangkuknya. "Gitu aja, Sha? Gak pakai hoodie? "

Shasha menaikkan sebelah alisnya. "Kemana?"

Angel meletakkan sendok itu kemangkuk. "Gue kan udah bilang,  kita mau ke rumah Mommy. Selesai makan, siap siap gih. Pakai pakaian hangat, nanti gue siapin."

Shasha hanya menganggukkan kepalanya saja dan melanjutkan memakan serealnya. Ia meneguk susunya hingga tandas dan kembali kekamar untuk bersiap siap.

Ia turun dari kamar dengan setelan lengkap. Dan ransel yang selalu sedia di punggung Shasha. Ia memakai jaket bulunya dan berjalan keluar rumah menyusul yang lainnya.

Mereka pergi menggunakan bis menuju rumah Tante Gina- Mommy Rion. "Inget, jangan nakal di rumah Mommy, jangan ngerepotin juga."

Sean dan Shasha hanya menganggukkan kepalanya saja. Malas mendengar celotehan kakaknya itu. Bis berhenti di depan pekarangan rumah Tante Gina. Mereka turun dan memasuki pekarangan.

Kedatangan mereka disambut oleh sang penjaga dan juga pelayan. Tante Gina menyambut Shasha dengan pelukan hangat. Ia melepaskan pelukannya dan menatap Shasha dengan hangat. "How are you, Baby?"

"I'm fine, Mom. and I'm glad to meet you."

Tante Gina tersenyum sangat lebar. Ia merindukan putri kecilnya. Ia menyuruh mereka masuk kedalam, sedangkan Angel langsung berpamitan menuju kampus.

"Bagaimana dengan sekolah kalian?" tanyanya dengan antusias.

"Seperti biasa" jawab Shasha singkat. "Lumayan, Tan. Lagian juga Shasha sekarang udah punya pacar."

"Wah, seriusan?" Tante Gina semakin antusias mendengar kabar itu. Pasalnya Shasha itu sangat ketus, dan lebih ketus lagi kepada laki-laki.

"Iya, Tan. Saingan Shasha disekolah malah, memperebutkan juara umum." mereka duduk di sofa ruang tamu.

Sean semakin antusias menceritakan kisah asmara adiknya. Shasha hanya tersenyum kecut.

Ia berjalan meninggalkan mereka berdua menuju taman. Disana terdapat gazebo dan berhadapan langsung dengan taman yang dipenuhi dengan berbagai bunga.

Ia duduk sambil memejamkan matanya. Ia mengambil earphone dari ranselnya dan menyambungkannya ke ponsel yang ia bawa. Memilih lagu kesukaannya dan mendengarkan alunan musik itu. Ia menyandarkan punggungnya di tiang pembatas dan mulai memejamkan matanya.

Natasha (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang