WeAreOne - Bagian Kedua

751 30 0
                                    


Multimedia: Camden Mary Alyse Scott.

*-----*

NowThisIsLiving: "Jadi, Apa Kamu punya ide kenapa Mereka menjodohkan Kita?"

CammieScott: "Entahlah. Apa Kamu punya ide?"

NowThiIsLiving: "Aku baru saja menanyaimu, Camden. Jadi seharusnya Kamu tahu kalau Aku tidak punya ide sama sekali."

CammieScott: "Hahaha, Ok. So, Now This Is Living? Apa maksudnya itu?"

NowThisIsLiving: "Aku tidak ingin orang tahu namaku"

CammieScott: "Shannon Nicole Beveridge"

NowThisIsLiving: "How did You know My name?"

CammieScott: "😒 Kamu kira Aku tinggal di atas batu sampai tidak tahu Bar terkenal di Los Angeles yang bernama belakang SAMA denganmu?"

NowThisIsLiving: "🤣 Itu dia alasan kenapa Aku tidak ingin memampangkan namaku. Mereka hanya akan memesan minuman padaku jika Mereka tahu kalau Aku adalah pemilik Bar itu"

CammieScott: "Jadi, apa Aku boleh meminta cherry vodka?"

NowThisIsLiving: "Sure! If You want some cherry vodka, come to my place then😉"

CammieScott: "Ok"


          Shannon mendengar debuman di luar rumahnya dan gadis tomboy itu sudah tahu pasti siapa yang berani-beraninya mengganggu hari minggunya yang damai. Shannon bahkan sudah dapat mendengar tawa sahabatnya meskipun gadis tomboy itu berada di kamarnya.

"Vanessa! Go away! Don't ruin my weekend!" teriak Shannon saat ia mendengar tawa khas milik Vanessa mendekat dan gadis tomboy itu mendapati Vanessa sudah berada di atas kasurnya sambil menguap ala-ala kudanil dan bahkan tidak ingin menutupinya.

Mengambil bantal milik Shannon dan menumpukkannya di bawah dadanya karena ia tengkurap, Vanessa kemudian mengintip laptop Shannon yang masih menampilkan aplikasi tumblr milik Shannon "Kau benar-benar menyuruhnya kemari, eh?"

Shannon cepat-cepat menutup laptopnya dan menampar Vanessa dengan bantal "Ada apa? Kenapa Kau kemari di hari minggu? Kerasukan setan atau apa, Eh?"

Vanessa terkekeh kecil "Kemarin, Ally Hills datang ke Beveridge Bar"

"What?!!"

"Kupikir Ibumu tidak memberitahumu soal ini eh?" gadis tomboy itu mengangkat salah satu dari alisnya sambil mendekat pada Shannon yang masih terlihat terkejut.

Shannon membuka kembali laptopnya sambil lalu mengetikkan satu IP address yang mengontrol CCTV di Bar Beveridge yang beberapa bulan lalu ia pasang sebagai alat keamanan. Melihatnya dengan seksama, gadis tomboy itu melihat ada mobil mewah terparkir rapi di jam sibuk pelanggan.

Kemudian muncul satu gadis yang mengenakan pakaian serba hitam disertai dengan topi hitam yang menghalangi wajahnya dari sorotan camera CCTV. "Dia sangat pintar untuk bersembunyi" ujar shanon saat ia melihat beberapa flash camera dari kejauhan.

Shannon tahu betul sebagai seorang pembisnis yang memiliki kuasa di hampir semua kota, Ally Hills pasti akan selalu di buntuti oleh paparazzi dan gadis itu sangat pintar untuk menyembunyikan dirinya dan datang di saat jam sibuk pelanggan hanya agar gadis itu tidak di buntuti sampai ke dalam Bar.

Tahu betul kalau Shannon akan kesulitan untuk menangkap wajah Ally diantara banyaknya pelanggan serta di balik topinya, Shannon kemudian menutup laptopnya karena ia tahu usaha apapun yang di kerjakannya untuk menangkap wajah gadis tomboy terkenal yang kaya raya itu hanya akan menjadi sia-sia.

"Bagaimana Kau tahu Ally datang ke Bar?"

Vanessa terduduk dan kemudian mendekati laptop Shannon hanya untuk mengganggu gadis tomboy itu dengan kegiatannya. "Aku tahu kabar itu hanya dari desas-desus" jawab gadis itu sambil lalu mengintip Shannon yang tengah berbalas pesan dengan gadis di tumblr yang sering di jodohkan dengannya.

"Hari minggu ini Ally akan kembali ke Bar milikmu, Shannon" lanjut Shannon dan membuat gadis tomboy yang sedari tadi fokus pada laptopnya itu langsung menatap pada Vanessa karena diberi informasi mengejutkan secara tiba-tiba.


Minggu, 09 oktober 2014, Beveridge Bar.


          Bar di penuhi dengan banyaknya remaja yang bersenang-senang dengan kehidupan mereka. Shannon berdiri tegap di balik meja untuk membantu Ibunya membuat minuman sementara Casey menjadi waiters dan mengantarkan minuman yang sudah di buat oleh Shannon dan juga Debra.

Gadis tomboy itu mengikat rambutnya menyerupai ekor kuda saat semua minuman sudah di antarkan oleh Casey dan akhirnya bisa mengambil napas untuk sesaat. "Apa setiap minggu selalu penuh seperti ini?" ujar Shannon sambil lalu mengambil air dingin dari kulkas dan menegaknya dengan segera.

Gadget Shannon bergetar hebat dan menampilkan nama Cammie Scott di layarnya yang berkedip-kedip mengikuti getaran. Mengambilnya dengan ragu, gadis tomboy itu kemudian menaruhnya di telinga kiri setelah menggeser layarnya ke kanan untuk menjawab telepon dari seberang.

"Ha.. Hallo?" seru Cammie di sebrang telepon dengan suara gugup yang kentara.

Shannon menjauhkan diri dari keributan yang terjadi di Barnya "Hey!" balas Shannon sedikit berteriak agar Cammie bisa mendengarnya diantara keributan yang terjadi di Bar.

"Ingat kalau Kamu mengundangku untuk cherry vodka?"

Shannon terkekeh sambil lalu menghimpit gadgetnya diantara pipi dan juga bahu karena ia perlu membereskan meja yang tertumpahi beer. "Ya! Aku ingat kalau Aku menawarimu untuk datang ke Bar dan Aku akan memberimu satu minuman gratis untuk dicoba" jawab Shannon tanpa mengalihkan pandangannya dari meja yang sudah mulai tampak bersih.

Terdengar kekehan lembut dari seberang telepon "Kalau begitu, jemput Aku sekarang"

Shannon mengangkat salah satu dari alisnya meskipun gadis itu sadar kalau Cammie tidak akan bisa melihat wajah kebingungannya "Kamu dimana sekarang?" ujar Shannon sambil lalu menatap keseluruh ruangan di Bar karena Shannon bisa mendengar keributan yang sama dari seberang telepon.

"Aku berada di meja nomor 11 tepat di dekat jendela" dan jawaban itu membuat Shannon berlari menuju meja single yang sudah diisi oleh satu gadis berrambut blonde yang sibuk menatap jalanan Los Angeles yang terlihat ramai di setiap waktunya.

Mendekat tidak yakin, Shannon kemudian menyentuh bahu si gadis dan membuatnya jadi menoleh "Menemukanku? Shannon Beveridge?" ujar Cammie seraya memberikan senyum singkat yang membuat Shannon jadi tidak menyesal untuk datang mendekati gadis yang sendirian.

"Sudah lama menunggu?"

Belum sempat Cammie menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh Shannon kepadanya, gadis tomboy berrambut brunette itu bisa melihat paparazzi berkumpul di trotoar tepat di depan Bar Shannon saat mobil mewah milik pengusaha terkenal yang hampir menguasai satu kota terparkir di depan Beveridge Bar.

Flash camera mulai menghujadi mobil milik Ally saat gadis tomboy itu keluar dari balik kemudi. Meskipun begitu, tidak ada yang berani untuk mendekatinya karena akan melanggar prifasi milik Ally sendiri dan mungkin saja paparazzi bisa di jatuhi hukuman hanya karena mencari sesuap nasi.

Saat Ally memasuki Bar, suasana ramai berubah jadi sedikit lebih tenang dan membuat Cammie gugup saat melihat Shannon berdiri dan menyambut gadis tomboy itu dengan membungkukkan setengah dari badannya sebagai tanda hormat.

"Selamat datang, Mrs. Hills"

*-----*

Riska Pramita Tobing.

WeAreOne (Lesbian Series)#2 |COMPLETED|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang