Multimedia: Shannon Nicole Beveridge and Camden Mary Alyse Scott.
*-----*
Mobil van berwarna hitam berukuran sedang sudah menunggu di depan kediaman Ally Hills saat gadis tomboy itu baru saja bangun dari tidurnya. Menguap karena masih merasakan kantuk yang tersisa, Ally kemudian memberikan satu kecupan lembut pada pelipis Stevie sebelum akhirnya turun dari tempat tidur dan berjalan ke dapur hanya untuk mendapati Cammie sedang meminum kopi di meja makan sambil tidak lupa juga dengan disertai satu avocado toast di hadapannya.
"Ah.. Selamat pagi" sapa Ally dengan suaranya yang serak dan dalam yang tentunya langsung membuat Cammie menoleh pada gadis tomboy itu hanya untuk mendapati kalau ternyata rambut sobatnya itu berantakan begitu juga dengan baju yang dikenakannya.
"Hay Als, selamat pagi. Kamu terlihat seperti kurang tidur, apa Stevie melakukan sesuatu semalam?" goda Cammie sambil menunggingkan senyum kecil diakhir katanya. Terkekeh dengan candaan dari sahabatnya, Ally kemudian menjatuhkan pantatnya di hadapan Cammie setelah membawa satu kopi untuknya terlebih dahulu. "Sayangnya, gadis itu tidur lebih dulu sebelum Aku melakukan sesuatu" jawaban prontal yang keluar begitu saja dari bibir tipis Ally membuat Cammie terbahak keras sampai menimbulkan gadis lain terbangun dari tidur lelapnya.
"Woah, You guys are so loud" protesan dari Rose membuat Ally dan Cammie melirik gadis tomboy itu dan menutup mulut dalam satu waktu yang sama seolah merasa bersalah dengan apa yang sudah mereka lakukan tadi.
"Kapan Kita berangkat?" ujar Rose saat gadis itu berjalan menuju counter dan berusaha untuk mengambil satu gelas kopi untuknya. "Tengah hari nanti" jawab Ally yang tentunya membuat Cammie langsung saja melotot tidak percaya "Mana mungkin Kita akan berangkat tengah hari nanti? Kapan kita akan sampai disana, Allison?!"
"Oh My God. This girl is obnoxious" ujar Rose yang tentunya membuat Cammie jadi menutup bibirnya lagi untuk yang kedua kalinya.
"Kita akan berangkat siang ini supaya sampai sore hari dan bisa menikmati senja disana. Kita akan menginap disana beberapa hari" jelas Ally yang tentunya membuat Cammie dan Rose mengangguk mengerti dengan rencana si gadis tomboy itu.
Mengambil satu yogurt dari kulkas, Rose kemudian membukanya hanya untuk mengernyit dengan harumnya yang menyengat "Berapa lama Kita akan tinggal disana?" ujar gadis itu sambil memejamkan mata saat merasakan asam dari yogurt yang baru saja menyapa lidahnya.
"Kupikir empat hari" jawab Ally sambil lalu mengambil satu sendok kecil dan lalu menyendok yogurt di tangan Rose yang kemudian membuat gadis tomboy itu menepak tangannya dengan cepat "Ambil yang baru, sialan" umpat Rose yang membuat Ally mengernyit tidak suka namun tetap melakukan apa yang di beritahu sobanya itu.
"ALLY????!!!" teriakan Stevie membuat Ally kembali meletakkan yogurtnya untuk menghampiri kekasihnya yang pastinya akan mengamuk karena Ally meninggalkan gadis cantik itu di atas ranjang sendirian.
"Why did I have fiends like this?" bisik Rose frustasi saat melihat Ally berlari ke lantai atas tempat dimana Stevie berteriak pada gadis tomboy itu.
August 2nd, 2015. Ally Hills place, Los Angeles.
Semua gadis sudah siap begitu juga dengan koper mereka yang sudah ditaruh di bagasi dengan rapi. Keenam dari mereka sudah mempersiapkan diri dengan mantap sampai akhirnya kebingungan dengan pemilihan supir. "Jadi siapa yang akan mengemudi?" ujar Stevie saat gadis itu membenarkan kacamata hitam yang terletak di rambutnya.
Pertanyaan dari gadis itu membuat semuanya melirik hanya untuk mendapati tatapan yang sama herannya dengan yang ditampilkan Stevie kepada mereka. "Umm.. Kupikir Aku bisa mengemudi kesana. Tapi jika Aku kelelahan, Aku membutuhkan orang yang bersedia menggantikanku" ujar Cammie memberikan usulan yang membuat kelima gadis lainnya mengangguk sebagai tanda mengerti.
"Aku akan duduk disamping Cammie" ujar Shannon sambil cepat-cepat membuka pintu di sebelah kemudi yang membuat semua orang terkekeh karena tingkahnya.
Rose dan Rosie memilih untuk duduk di kursi paling belakang sementara Ally dan Stevie terduduk di tengah-tengah "Lest go!!!" teriak Ally yang membuat Rose melempari gadis tomboy itu dengan satu bantal kecil --yang mereka bawa untuk mengganjal agar posisi duduk mereka tidak menyebabkan pegal dan membuat Ally jadi tertawa karenanya.
Mobil mulai melaju disertai dengan lagu-lagu menghentak dari Meghan Trainor –yang merupakan penyanyi kesukaan Ally selain Lana Del Rey, membuat enam dari mereka menari dengan ceria tanpa tahu malu pada semua orang yang mungkin saja melihat mereka sedang menggila.
Lagu berganti dari yang menghentak menjadi lagu santai dari Lana Del Rey. Tidak ada tarian semangat seperti apa yang terjadi sekitar satu jam lalu. Rose, Rosie serta Ally dan Stevie bahkan sudah tertidur lelap meninggalkan Shannon dan Cammie yang sedang menikmati pemandangan di luar mobil yang sedang mereka kendarai.
Merasa bosan karena tidak bisa melakukan banyak hal, Shannon akhirnya menjatuhkan satu ciuman lembut di pipi chubby milik Cammie sehingga membuat si cantik yang sedang fokus pada jalanan berkelok itu jadi tersemum karenanya.
Merasa tidak cukup dengan satu kecupan di pipi, Shannon kemudian menjatuhkan ciuman lain di rahang Cammie dan membuat si pemilik rahang jadi terpejam karena perasaan geli yang menggetarkan dirinya. "Shann.." bisik Cammie memperingati saat gadis tomboy itu justru menurunkan ciumannya keleher gadis cantik itu dengan sengaja.
Meskipun sudah mendapat peringatan dari kekasihnya, Shannon tetap melanjutkan ciumannya disana, menyesap wangi manis yang keluar dari leher Cammie yang membuat Shannon justru semakin semangat untuk melanjutkan aktifitasnya disana.
Tanpa sadar, Cammie terpejam menikmati kelakuan Shannon yang tentunya sangat memabukkan bagi dirinya. Gadis cantik berrambut blonde itu kemudian menurunkan kecepatan mobil yang sedang Ia kendalikan. "Shann.." bisikan Cammie lebih terdengar seperti rintihan kenikmatan dibanding dengan bisikan teguran –hal yang tentunya membuat Shannon jadi semakin bersemangat untuk menjelajah lebih jauh lagi.
Mobil berhenti karena lampu lalu lintas berubah menjadi merah didepan sana dan Cammie lansung saja menarik rambut panjang Shannon untuk menjauhkan gadis tomboy itu dari titik sensitivenya yang sedaritadi diganggu oleh si gadis.
Shannon malah terkekeh lembut saat Ia melihat Cammie memasang wajah marah pada dirinya "Bagaimana mungkin Aku bisa berkonsentrasi kalau Kamu terus-terusan menggangguku seperti itu, Shannon Beveridge??"
Gadis yang sedang diceramahi justru menarik leher belakang Cammie dan mulai menjatuhkan ciumannya pada bibir Cammie yang berisi dan menggodanya sedari tadi. "Umm, guys. Lampu sudah mulai berubah jadi kuning dan akan berubah menjadi hijau. Apa Kalian berniat untuk melanjutkan perjalanan?" suara serak dari Stevie membuat Cammie dan Shannon menjauhkan wajah dari satu sama lain yang pastinya membuat ciuman mereka berhenti karenanya.
"Kupikir Kita akan melanjutkan perjalanan" jawab Cammie meskipun suaranya serak dan terdengar tidak yakin.
*-----*
Riska Pramita Tobing.
Note: This story is almost done and I just wanna warn You about bad ending. Lol
Note part two: Please follow all my social media. The link is gonna be in My wattpad profile and be nice to me cause I'm really sensitive girl.
KAMU SEDANG MEMBACA
WeAreOne (Lesbian Series)#2 |COMPLETED|
FanfictionTanpa disangka semesta membiarkan kita berjumpa. Seolah dirinya memang memiliki rencana untuk kita berdua. Menyatukan kita yang berbeda dengan segala cara. Sehingga kita menjadi sama. Riska Pramita Tobing 2018 -----COMPLETED-----