Di kost Ray.
"Silahkan masuk Tuan Putri, maaf kalau masih berantakan ... maklum lah ditinggal lama,"
"Ihh bau! Mana pengap lagi," Zia yang tidak tahan, langsung membuka jendela.
"Eh! Main buka tanpa izin," protes Ray.
"Milik suami, berarti milik istri juga!"
"Ya-ya deh, kapan jadi ngurus KRS?"
"Maunya sih sekarang,"
"Ya udah, nanti aja beres-beresnya kalau udah pulang kampus,"
"Loh kan masih pagi buat daftar ulang, bagian administrasi pasti belum buka jam segini,"
"Yang mau ngampus siapa? Mau isi baterai dulu ini, tega amat bikin suaminya kelaparan!"
Zia merasa bersalah, lalu mengangguk.
Rayyan membonceng Zia dengan jarak di antara keduanya, Zia masih takut bahkan hanya untuk menyentuh sedikit baju suaminya.
***
Saat di perjalanan, lebih tepatnya ketika mereka terpaksa berhenti karena traffic light berwarna merah, mereka digoda oleh beberapa mahasiswa laki-laki yang dikenal oleh Zia. Ejekan dan sindiran terlontar membuat Zia menutup wajah dengan hijabnya.
Waktu lima menit serasa setahun, ucapan yang membuat panas telinga terus saja didapat oleh keduanya.
"Astaga! Aku pikir cewek baik-baik eh ternyata mainnya sama kakak tingkat toh," cibir salah seorang pemuda yang adalah teman kelas Zia yang suka usil."Jangan-jangan mereka kumpul kebo, bro!" timpal yang lain dengan tertawa. Rayyan geram dan rasanya ingin menerobos lampu merah.
"Iya bener tuh, gue perhatiin mereka dari kost yang sama loh, wahhh berita panas nih!"
Panas hati dan telinga, terlebih Ray yang tidak terlalu mengenal pemuda-pemuda itu. Setahunya mereka adalah adik-adik tingkatnya di kampus. Alhasil, ketika lampu menjadi hijau Ray dengan wajah ditekuk sedikit mengebut membuat Zia terpaksa menggenggam erat baju suaminya agar tidak terjatuh.
"Ah! Astagfirullah, pelan-pelan dong!" protes Zia.
Rayyan tetap diam dan fokus ke jalanan dan kecepatan motornya sudah mulai stabil yang artinya tangan Zia langsung melepas genggaman pada bajunya.
"Hei, apa kepikiran sama kata-kata Rudi dan Mail tadi?"
Ray masih diam.
"Biasanya anta juga enggak akan peduli kan sama ucapan orang lain, terus sekarang apa?"Ciittt!
Ray menghentikan motornya mendadak karena kesal terlebih karena ucapan istrinya.
"Ihh! Hobi ya bikin orang jantungan?!" kesal Zia dan Ray melihat Zia dengan mata berkilat membuat gadis berstatus wanita itu sedikit bergidik.
"Kamu tau kenapa aku marah?"
Zia menggeleng, "Ke-kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ijazah atau Ijab Sah (Revisi)
RandomMemilih menikah di saat masih kuliah dan dihadapkan dengan pilihan antara mendapat IJAZAH atau malah IJAB SAH. ❗Warning INI HANYA FIKTIF BELAKA. Jika menemukan⤵️ - MASLAHAT ✔️ - MUDARAT ✖️ . . . . . . Jazakumullah khairan katsir 😊