"Emang beneran ya, Ray?"
Tanpa beban Ray mengangguk."Emang tadi boncengin siapa?!"
"Istriku lah,"
"Istri? Lah, nikahnya kapan juga?" Indra memutar bola matanya.
"Eh, serius nih kapan elu nikah dan sama siapa?"
"Ray lagi halu kali," kelakar Indra.
"Lu diem deh Ndra, nyerocos mulu kayak odong-odong!" kesal Danu.
"Oke karena kalian nanya, aku bakal jawab,"
"Ya elah jawab aja langsung, kagak usah pake mukaddimah segala!" Indra mulau tidak sabar.
"Hmm sebenarnya-"
"Pasti cewek itu si Ukhti kan? Zia, ya kan?"
Danu menyumpal mulut Surya dengan secarik kertas yang ia remas, "Yang ditanya Ray, malah yang jawab Rayiso!"
"Bisa diem ga sih, Sur! Lagi tegang juga nunggu jawabannya,"
Ray sudah tengah menahan tawanya, ketiga temannya malah saling menyalahkan.
"Woy siapa?!"
"Sabar atuh ... saat liburan puasa kemaren itu Alhamdulillah aku sudah menikah sama Zia,"
"Tuh kan bener, apa gue bilang pasti sama Zia!"
"Kenapa kagak bilang-bilang?!"
"Ya kemaren setelah dapat izin dari Zia buat datang ke rumahnya sekalian itu ngelamar dan waktunya yang mendadak, jadi ga sempat kasih tau,"
"What?!" ketiganya kompak. Beruntung di gedung Magister Pertanian itu hanya terlihat beberapa mahasiswa yang berlalu lalang, sehingga keempat laki-laki itu bebas bicara. Walaupun mereka seangkatan, tetapi Ray yang paling muda.
"Tunggu bentar! Mendadak?" ketiga saling menatap dan kompak meminta jawaban pada Ray, "jangan bilang-"
"Astaghfirullahal'adzim, ya engga lah ... na'udzubillahimindzalik, soalnya kan kita maunya di bulan Syawal, jadi waktunya mepet," terang Ray.
"Ooohh!" sahut ketiganya serempak.
"Wah, main ngelangkahin kita aja lu!" protes Indra.
"Iyah, apa kabar kita yang usianya 25 ke atas dilangkahi sama yang umur 23-" ketiga teman Ray saling pandang, "sungguh terlalu!" timpal Danu yang disambut tawa.
Mengingat jenjang pendidikan dan usia, mereka tertawa bersama. Sungguh memalukan jika tertawa seperti ABG, apalagi mereka mahasiswa S2.
÷÷÷÷÷÷÷÷
Setelah beberapa kegiatan mengenai Thesis-nya diurus, jadwal Ray sudah kosong dan saatnya menemui sang istri di kampusnya. Dikarenakan masih awal ajaran baru, jadi tidak ada jadwal perkuliahan untuk Zia. Saat memasuki gedung kuliah, netranya menangkap hal yang membuatnya marah, cemburu atau apalah namanya itu.
Zia yang berjalan bersama Alifa, tiba-tiba dihampiri dengan sedikit berlari oleh seorang pemuda. Pemuda yang diketahui menaruh hati pada Zia sejak mereka kuliah karena kebetulan mereka seangkatan, hanya saja tidak pernah terbalas. Faiz, nama pemuda atau mahasiswa itu. Ray berniat untuk menonton saja, walaupun hatinya sudah mulai terbakar.
"Zi, saat liburan kemarin aku ngantar adek beli bukunya dan enggak sengaja liat buku ini," ucap Faiz.
Zia hanya menunduk, seperti biasa tidak berani menatap Faiz.
"Terus kenapa?""Ya, biasanya kan kamu suka baca buku kayak gini, makanya aku beliin buat kamu,"
Ray yang kesal, langsung berjalan cepat ke arah mereka.
"Ekhmm! Ada yang bawa oleh-oleh nih!" tegurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ijazah atau Ijab Sah (Revisi)
RandomMemilih menikah di saat masih kuliah dan dihadapkan dengan pilihan antara mendapat IJAZAH atau malah IJAB SAH. ❗Warning INI HANYA FIKTIF BELAKA. Jika menemukan⤵️ - MASLAHAT ✔️ - MUDARAT ✖️ . . . . . . Jazakumullah khairan katsir 😊