Jangan mengingatkan ku dengan masa lalu yang ingin aku lupakan. Karena itu bisa menggoyahkan hatiku,
**Menggapai Asa**
*****
Audy berjalan malas keluar gerbang sekolah. Ia sangat membenci hari ini yang begitu sial menurutnya. Audy pulang sendiri karena Sesil ada latihan menyanyi. Sesil mengikuti eskul vocal solo, sehingga ia pulang sendiri. Mita pun sudah pulang bersama dengan Brian. Benar-benar komplit penderitaan Audy hari ini.
Audy puk berhenti tepat didepan gerbang sekolah dan mengedarkan pandangannya."Gue ke toko buku dulu aja kali ya" pikir Audy.
Saat Audy hendak melangkahkan kakinya ia berpapasan dengan Firza yang bersama Rissa.
"Gue balik duluan, dy!" seru Firza.
"Ya serah lo" jawab Audy.
Rissa yang duduk dijok belakang motor Firza hanya menyunggingkan senyumnya kepada Audy.
Nasib nih kalo jomblo!! Batin Audy.
**
Hitam.. haruskahku berteman denganmu ?
Gelap.. haruskah kau jadi sahabatku ?Bila sinar datang dan gelap memudar
Serasa lemah tanpa bisa tegarBila putih merekah dan hitam melayu
Seperti hilang tempatku tujuTempatkanku diantara putaran lilin
Agar jalanku bercahayaHilangkan aku dari keramaian
Agar ku takuti datangnya kesepianBila ku lari dan tak pernah sampai
Lubangkan jalanku agarku terhenti-AudyFaradillaS.
Audy menulis beberapa kata diselembar kertas. Ia kemudian menaruhnya didalam novel yang ia baca. Ia tersenyum singkat membaca tulisannya kembali.
Audy kini tengah membaca novel di sebuah toko buku. Ia sangat suka membaca, bahkan ia sempat berpikir untuk menjadi seorang penulis.
"Lo disini juga" ucap seorang laki-laki yang langsung duduk didepan Audy.
"Iya"
"Lo masih sama kayak dulu" kata laki-laki itu datar.
Audy lalu menghentikan aktivitas membacanya dan menatap ke arah laki-laki itu.
"Dulu kita sering pergi ke toko buku ini dan lo selalu sibuk sama novel-novel lo sampe lo cuekin gue" jelas laki-laki itu panjang lebar. Audy hanya memandang laki-laki itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Dulu lo juga suka duduk dipojok situ, lo bilang biar gak ada yang gangguin lo pas lagi baca novel" tambah laki-laki itu.
Tak ada respon dari Audy. Ia hanya menatap laki-laki yang tengah bercerita itu.
"Audy apa lo masih sama kayak dulu" tanya laki-laki itu.
"....."
"Gue selalu inget waktu kita berdua ---"
"Lo ngomong apa sih!!" respon Audy.
"Gue...."
"Gue sama sekali udah lupain semua kenangan itu. Gak ada yang tersisa di ingatan gue" ucap Audy.
"Enggak. Lo bohong, semua masih sama kayak dulu"
"Itu dulu, sekarang semuanya udah beda dan gue juga bukan Audy yang dulu!!" terang Audy sambil meninggalkan laki-laki itu dan menuju kasir untuk membeli novel yang ia bawa.
"Lo emang udah berubah Audy, tapi hati lo enggak" ucap laki-laki itu pelan.
Laki-laki itu adalah orang yang sama yang berpapasan dengan Audy saat di kantin. Daniel Evano Fikri nama laki-laki itu. Ia adalah mantan pacar Audy saat ia masih kelas 10. Namun hubungannya harus berakhir begitu cepat dan hanya berjalan beberapa bulan saja. Audy memutuskan Daniel begitu saja tanpa memberitahukan alasannya. Daniel pun tak pernah mempertanyakan alasannya. Ia menerimanya begitu saja tanpa mempermasalahkannya.
Gue masih sama Daniel!!! Tapi gue gak mau nyakitin lo lagi! Teriak Audy dalam hatinya.
Audy menyerahkan novelnya pada kasir. Sambil menunggu ia pun asik memainkan ponselnya.
"Hai dy!!" sapa seorang gadis.
Audy hanya menyunggingkan senyumnya dan kembali fokus pada ponselnya.
"Lo tadi udah ngomong sama dia" tanya gadis itu kembali.
Audy sontak menoleh ke arah gadis itu kembali.
"Jadi kalian??" kaget Audy.
"Iya tadi dia bilang dia mau ngomong sama lo, jadi dia nyamperin lo!" jawab gadis itu. Audy menatap tak percaya.
"Gue kira kalian bakalan ngobrol lama jadi gue milih keliling dulu, tapi ----"
"Gak ada yg perlu kita omongin!" jawab Audy.
"Eh,"
"Harusnya lo gak biarin pacar lo ngomong sama cewek lain," tambah Audy.
"Gue cuma mau ngasih kalian waktu buat ngobrol aja kok" respon gadis itu.
"Gak usah munafik deh lo! Gue tau lo cemburu. Jadi gak usah sok kuat didepan gue!!" jawab Audy.
Gadis itu pun diam seribu bahasa, karena yang diucapkan Audy pun tak sepenuhnya salah. Ia hanya menatap Audy dengan lekat. Sampai suara kasir menghentikan aktivitas Audy dan gadis itu yang saling pandang. Bayangin aja sendiri lah ya.
"Dek ini bukunya, semuanya 80.000 ya" ucap kasir itu ramah.
"Iya makasih mbak" balas Audy sambil mengambil bukunya.
"Jangan sok kuat, kalo lo gak suka bilang gak suka, kalo lo cemburu ya bilang cemburu. Itu gunanya mulut.Gak semua cowok bisa peka sama keadaan lo. "
"Gue bingung disini. Posisi gue gak jelas, gue memang punya status pacarnya tapi kelakuannya gak pernah membuat gue merasa kalo gue orang spesial dihidupnya" jujur gadis itu, sambil berkaca-kaca.
"Lo harus buat dia lupain gue. Kalo gue udah mati dihatinya, gue yakin dia sepenuhnya akan lihat lo sebagai pacarnya" Audy pun menatap gadis sebayanya itu. Lalu bergegas pergi.
"Gue juga gak mau Dia ngobrol sama lo, tapi hatinya masih sama kayak dulu dan fakta itu yang gak bisa gue ubah sampe sekarang" ucap gadis itu.
gadis itu adalah pacar Daniel. Setelah hubungannya berakhir dengan Audy tak lama kemudian Daniel memutuskan untuk bersama dengan gadis itu. Dilla Sirya nama gadis itu. Sebenarnya ia tahu bahwa Daniel tak benar-benar menyukainya, ia pun tahu bahwa ia hanya dijadikan sebuah pelarian saja. Namun dengan bodoh nya ia menerima Daniel begitu saja.
"Gue bakal perjuangin dia Dy" tambah gadis itu.
******
Hai hai guyss!!
Udah updet lagi ya. Tetep baca dan sukai cerita ini ya. Bakalan ada tokoh-tokoh baru looo.
Makanya pantengin terus "Menggapai Asa" dan tambahin cerita ini di perpustakaan kamu.Jangan lupa vote + komennya ya guys!!!
Ig : @meliana_ptr16
![](https://img.wattpad.com/cover/181512146-288-k199285.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai Asa
Teen Fiction( cover by @lilinbening) "Sekarang gue bakalan hidup sesuai kemauan gue sendiri. Gue mau bebas dan gue udah gak mau lagi mengikuti ambisi yang selama ini menghantui gue" -Audy Faradilla Sution "Hidup cuma sekali dan alangkah sayangnya kalo hidup kit...