8. Pr Dan Kepo

54 36 57
                                    

Seharusnya dari awal tak pernah ada pertemuan kalau akhirnya kamu juga pergi

**Menggapai Asa**

******

Aku berfikir keras,
Apa yang seharusnya ku lakukan?
Marah kah?

*AudyFaradillaS.

Audy begitu serius menulis dibuku hariannya. Sampai suara Sesil menyapa yang membuatnya kaget. Namun ia langsung menampilkan wajah biasanya.

"Tumben lo gak telat" sapa Sesil.

"...."

"Kebiasaan deh kalo udah megang pena sama buku congeknya kambuh" ledek Sesil.

Audy memang gemar menulis, bahkan buku diarynya yg seharusnya berisi tentang perasaannya pun penuh bukan karena ia menuangkan curhatan hatinya namun berisi karangan cerita yang ia tulis. Entah mengapa ia sangat menyukai kegiatan itu.

"Hai hai guys!!!!!" suara cempreng Mita terdengar.

"Suara lo ya Mit! Sakit tau kuping gue!" ucap Sesil. Audy tak menanggapi dan masih asik berkutat dengan pena dan bukunya.

"Wiiihh!! baru lagi tuh sepatu??" tanya Sesil.

"Hehe iya, bagus enggak"

"Kalo gak bagus pasti lo gak pakek Mitaaa! Pasti udah lo buang" teriak Sesil.

"Mau kenalan enggak??" goda Sesil sambil mengangkat satu kakinya bersiap menginjak kaki Mita.

"Eitss!! Kalo sampe kotor gue suruh lo jilat nanti sampe bersih!"

"Ogah!" Sesil mengurungkan niatnya.

Mita hanya menyengir. Ya, Mita memang berada di keluarga yang mampu diantara mereka bertiga. Bahkan setiap minggu ada saja barang yg dibelinya. Namun ia tak pernah mengumbarnya dan itulah yg Audy suka dari Mita, ya walaupun dengan otaknya yang agak sedikit gesrek.

"Katanya mau irit!" ucap Audy seraya memasukkan buku dan penanya ke dalam tas.

"Ini gue gak beli kok, oleh-oleh dari om Hans baru balik dari Yogya!"

"Aelah paling lo yg ngerengek minta beli" ucap Sesil.

" bener juga sih"

Tak lama mereka berbincang ria suara bunyi bel masuk terdengar. Dan beberapa menit kemudian datanglah pak Fandi dari balik pintu.

"Assalamualaikum.. Oke sekarang pr-nya boleh dikumpul ke depan!" ucap pak Fandi.

Semua siswa yang sedari tadi sibuk menyalin pr pun sudah pasrah.Audy pun segera membuka tasnya dan mencari buku prnya.

"Ah begoo!" rutuk Audy.

"Sudah semua??" tanya pak Fandi sembari mengecek nama-nama siswa yang tertera di buku itu.

"Baiklah untuk siswa yang tidak mengerjakan tugas dari bapak silahkan keluar!" pak Fandi menginterupsi.

Beberapa siswa dikelas itu pun langsung berdiri dan menuju pintu untuk keluar kelas tak kalah pun dengan Audy.

"Lohh Dy, kan semalem udah gue ingetin. Lo gak buat??" tanya Sesil kaget.

"Lupa bawa gue"

"Tumben amat lo gak teliti!!" Mita menambahi.

"...."

Audy pun memilih tak menjawab dan segera keluar kelas. Dan ia tak henti-hentinya merutuki kebodohannya sendiri, padahal ia sudah susah payah mengerjakan tugasnya sampai larut malam. Ia pun memilih duduk di taman depan sembari melihat siswa-siswa lain yang tengah bermain basket.

Menggapai AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang