Ga ada caption!!
------------------------
Mita mengaduk-ngaduk mangkok sotonya. Dia nampak tidak berselera makan. Sudah beberapa hari semenjak kejadian Sesil dan Brian di kelas, Mita tampak lebih sedikit murung. Tentu saja, karena Brian adalah kekasihnya. Siapa yang tidak sedih jika melihat hal seperti itu.
Audy yang duduk di depan Mita pun sama. Dia seperti banyak pikiran. Yah, tentu saja mungkin dia memikirkan kemauan ayahnya itu. Mereka berdua itu sudah terlihat seperti orang yang sangat menyedihkan sekali.
"Mit," panggil Audy karena tidak ada percakapan sama sekali dari tadi.
"Mit,"
"Jangan panggil gue Mit," tegas Mita. Audy hanya melebarkan bibirnya namun tidak tersenyum.
"Udah bagus itu nama panggilannya. Mit, amit-amit." ledek Audy.
Ahaha! Mita tidak tertawa dia hanya tertawa meledek seolah itu adalah hal yang lucu. Receh sekali Audy!
Mita yang sedikit malas berbicara pun harus menekuk wajahnya karena melihat Brian. Jika dilihat sepertinya Brian pun hendak menghampiri Mita. Ah, dan benar saja kini Brian sudah meletakan kedua tangannya di sudut meja.
"Sesil mana?" tanya Brian.
Tidak ada jawaban dari keduanya, Mita malah sibuk meminum es tehnya dan berkata 'tehnya ga manis' seolah menghindari tatapan dan pertanyaan Brian. Audy yang berada diantara mereka pun akhirnya harus mengalah.
"Dia izin, ada urusan." ucap Audy.
Sesil memang sudah mengirimi pesan kepada Audy agar membuatkannya surat izin karena ia ada urusan mendadak. Jadi, tidak heran jika Sesil tidak bersama mereka saat ini.
Setelah mendengar kabar itu, Brian langsung melengos pergi. Tanpa berbicara sepatah kata pun dengan Mita. Hey! Sebenarnya apa yang sedang terjadi, karena itu terlihat tidak seperti biasanya. Audy sedikit heran melihat tingkah laku kedua mahluk di depannya itu.
"Kalian lagi marahan ya?" tanya Audy sambil memakan siomaynya.
"Enggak,"
"Halah, udah deh cepet baikan ntar direbut orang lain baru tau rasa," ledek Audy. Mita hanya tersenyum kecut.
"Kita udah putus," ucap Mita tak semangat.
"Ooh, udah putus," santai Audy.
Mita menatap Audy, ia berpikir ah, mungkin saja Audy tidak mendengar penuturannya sehingga ia memberikan respon biasa saja. Tidak, tidak memang respon Audy biasa saja. Ah, apakah sahabat nya itu sedang kesambet jin tomang? Aneh sekali! Mita menatap was-was.
"Lo Audy kan? Audy temen gue?"
Pertanyaan Mita yang begitu absurd dan tidak masuk akal. Audy pun tertawa terbahak-bahak. Mita begitu lucu kali ini.
"Udah gak usah ketawa, gue kira lo kesambet jin tomang tadi," jelas Mita.
"Dih apaan sih, lo kenapa nanya gitu?" tanya Audy.
"Abisnya respon lo biasa aja. Lo tuh sahabat gue bukan sih?"
"Masalah kalian putus? Kalian berdua putus gue mah seneng. Kenapa? Karena gue tahu dia bukan cowok baik-baik. Lo tau sendiri kan di itu playboy cap teri." jelas Audy.
"Selama ini lo aja yang terlalu bucin, sampe gak bisa lepas dari dia," tambah Audy membuat Mita terdiam.
Jika memikirkan perkataan Audy ada benarnya juga. Brian sudah dikenal sebagai Playboynya SMA GARUDA. Mungkin jika dihitung jumlah mantan-mantannya maka sudah tidak terhitung lagi. Baik sekolahnya ini sendiri maupun sekolah lainnya, bisa dipastikan semua kaum hawa mengenal cowok yang bernama Brian Pandu Wijaya. Menyebalkan memang Mita bisa terhasut bujuk rayuan maut Brian. Tapi ya, memang Mita menyukai cowok itu. Entah apa yang dia lihat dari Brian sehingga bisa membuat dirinya menjadi bucin seperti itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/181512146-288-k199285.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai Asa
Teen Fiction( cover by @lilinbening) "Sekarang gue bakalan hidup sesuai kemauan gue sendiri. Gue mau bebas dan gue udah gak mau lagi mengikuti ambisi yang selama ini menghantui gue" -Audy Faradilla Sution "Hidup cuma sekali dan alangkah sayangnya kalo hidup kit...