9. Balas Dendam

62 33 36
                                    

Salah satu alasan seseorang sulit temukan bahagia adalah karena mereka selalu melihat masa lalu lebih baik daripada saat ini

**Menggapai Asa**

****

"Lo beneran suka sama Audy??" tanya Dimas tiba-tiba.

Cakra yang sedari tadi tengah asik memainkan ponselnya pun langsung menoleh ke arah Dimas. Dan menatap Dimas bingung. Lalu beberapa detik kemudian...

"Hahahaha!! tunggu, apa?" Cakra masih tertawa terbahak-bahak.

"Gue serius??"

"Oke! Aduh sumpah perut gue sakit banget, hahahaha" Cakra masih saja tertawa.

"Jadi??"

"Iyaaa enggak lah. Kenal aja enggak, pertama ketemu dia aja, kita berantem, lah tiba-tiba suka. Emang gue Bego!!" Ucap Cakra panjang dan masih menahan tawanya.

"Ya udah"

"Lah kok lo tiba-tiba nanya gitu ke gue??" tanya Cakra.

Dimas pun hanya mengangkat bahunya dan kembali fokus membaca buku. Mereka berdua sedang berada dikelasnya. Kelasnya pun sedang dalam pelajaran kosong sehingga suasana pun sangat riuh. Tawa Cakra pun masih kalah dengan kebisingan siswa lain dikelas itu. Termasuk Leon yang sedang berjoget ria dan menyanyi-nyanyi dengan suara cemprengnya.

"Eh, btw tadi kata Brian dia bakalan ikut seleksi OSN lagi ya?" tanya Cakra.

"Gue denger juga gitu, palingan juga dia yang wakilin sekolah kita!"

"Kok lo seyakin itu?" jelas Cakra.

"Secara menurut gue gak ada lawan yang berat kok, kelas 10 mah masih dibawah dia"

"Kalo gue?"

"Maksud lo?" Dimas berbalik bertanya.

"Ya kalo gue ikutan seleksi itu gimana?"

"Hah?" kaget Dimas.

"Iya gue masih kesel sama dia karena kemaren dia nimpuk kepala gue pakek bola basket, dan gue mau bales dia!!"

Walaupun Cakra termasuk badboy dan bergaya urakan namun ia memiliki otak yang cerdas sama seperti Dimas, namun ia hanya malas saja. Ia pun tak kalah cerdas dibidang olahraga ia menjadi kapten basket di sekolahnya itu, ia juga bisa bermain alat musik dan bernyanyi. Pantas saja ia menjadi salah satu the most wanted boy di sekolahnya.

"Gue gak salah denger! Bukannya lo anti sama yang kayak gituan" jelas Dimas.

"Gue cuma mau dia gak ngeremehin gue kayak kemaren"

"Tapi lo yakin?"

"Fix, gue bakal bikin dia malu!" ucap Cakra sambil menampilkan seringainya.

Dimas yang melihat itu pun hanya diam. Untuk apa Cakra peduli. Biasanya ia akan selalu cuek dengan apa pun itu. Aneh sekali??

**

Audy yang sedari tadi membaca novel di perpustakaan pun mulai bosan. Di perpustakaan itu pun sangat sepi hanya ada dirinya dan beberapa siswa dengan kacamata dan bukunya.

"Kantin aja kalik ya, bentar lagi juga istirahat" pikir Audy.

Namun saat Audy hendak beranjak dari duduknya, ia mendengar pengumuman.

Untuk anak-anak yang mengikuti seleksi OSN mohon berkumpul di Aula sekarang juga!!

Menggapai AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang