5. Pertemuan yang tak diinginkan (1)

63 33 59
                                    

*****

Bel masuk sudah berbunyi sejak tadi dan Audy baru saja beranjak untuk masuk kelas. ia tak pernah tertinggal pelajaran karena ia memiliki otak yg cerdas diantara teman-temannya yang lain. Ia hanya terkadang suka terlambat datang ke sekolah, kadang-kadang kalau lagi ada hidayah dia datang pagi.

"Darimana kamu Audy?" tanya bu faj yg tengah mengajar dikelas XI IPA 1 itu.

"Dari toilet bu" datar Audy.

Bu Faj hanya mengangguk dan kembali menjelaskan sedangkan Audy langsung menuju bangkunya.

Mita pun yg penasaran lalu menoleh ke arah Audy karena bangkunya yg berada didepan Audy.

"Emang lo darimana??" bisiknya.

Audy hanya melirik ke arah Mita lalu kemudian kembali fokus pada bukunya.

"Gue nanya malah dianggurin, kebiasaan deh" ucap Mita lagi.

Mita pun melirik ke arah Sesil yang juga tengah fokus pada bukunya. Letak bangku Sesil berada di sebelah Audy sehingga Mita masih dengan posisi duduknya yang menengok ke belakang.

"Sil! Sesil!!!" teriak Mita pelan. Sesil sama sekali tak menggubrisnya sama dengan Audy.

"Ih kalian berdua kalo di ajak ngomong jawab dong!!!!" teriak Mita keras.

Hingga seisi kelas melihat ke arah Mita dengan tatapan kaget dan aneh. Momen yang benar-benar akward bagi Mita. Sedangkan Audy dan Sesil pun tak kalah kagetnya dan saling menatap ke arah Mita.

"Mita!!, jadi dari tadi kamu gak dengerin penjelasan ibu ya??" tanya bu Faj yang kaget.

Mita pun memejamkan matanya lalu berbalik menghadap papan tulis.

Bego banget deh!!! rutuknya dalam hati.

"Em itu bu anuu jdi gini anuu tadi-----"

"Sekarang kamu keluar sampe pelajaran ibu selesai!!!" bentak bu Faj.

"Tapi bu.."

"Mau hukuman lain??" tantang bu faj.

"Eh iya bu jangan deh" ucap Mita cepat. "Sialan kalian berdua!"

Mita pun beranjak dari bangkunya sambil menatap Audy dan Sesil dengan tatapan yang kesal.

Audy hanya melambaikan tangannya dengan ekspresi datar sedangkan Sesil hanya menopang tangan kirinya di dagu sambil tersenyum mengejek ke arah Mita.

"Tuh anak stres kali ya" ucap Sesil tiba-tiba.

"Bego dipelihara!" tambah Audy.

*

Teeeett.....

Suara bel istirahat pun terdengar setelah beberapa menit bu Faj meninggalkan kelas. Sontak seisi kelas itu pun riuh.

"Kantin yuk susulin si Mita!" ucap Audy.

"Dari dulu, begonya gak ilang-ilang ya" tambah Sesil.

"Khilaf kali"

Saat sampai di kantin Audy dan Mita pun tak melihat sosok Mita di bangku tempat biasa mereka berkumpul, sampai Sesil mendapati Mita yang tengah mengobrol ria dengan seorang laki-laki.

"Baru lagi??" ucap Sesil bertanya-tanya.

"Tau nih." ucap Audy sambil tertawa hambar.

Mereka pun menuju ke arah Mita dan laki-laki itu.

"Wooy Mita!! Mojok aja lo," terial Sesil.

"Ganggu aja deh, bisa nanya juga ya lo, tadi dikelas kayak orang congek" sindir Mita.

"Lo marah??" tanya Audy.

"Tau ah gelep" celetuk Mita asal.

"Terangin dong"

"Bodo lah!"

Sesil pun memperhatikan laki-laki yang duduk didepan Mita.

"Loh Brian ngapain sama Mita disini???" tanya Sesil menyelidik.

"Main Ski" jawab Brian asal.

"Lo kenal sama Brian??" tanya Mita.

"Tunggu! Jangan bilang lo sama dia--" Sesil menggantungkan ucapannya.

"Ya kita pacaran" senyum Mita.

"What the f***k" respon Sesil.

"Udah lah gue pergi dulu, temen-temen gue udah dateng tuh!" tunjuk Brian kearah Cakra,Leon, dan Dimas yang baru saja datang.

Setelah Brian pergi Audy dan Sesil pun mendudukan pantatnya di bangku kantin.

"Apaan sih Sil! Lo respon nya kek gitu amat sihh" ucap Mita.

"Ya lo baru seminggu kan putus sama Indra dan sekarang lo udah pacaran sama Brian" ucap Sesil panjang.

"Ya gpp kali gak ada yang larang ini kan? Lagian kalo jodohnya udah dateng ya gimana?" Mita menatap Audy yang tak berekspresi.

" Dy, lo kok biasa aja sih gak kayak sesil??" tanya Mita.

"Ya gue harus gimana, jungkir balik di sini, lompat-lompat, guling botol apa gue harus teriak-teriak alay!!" jawab Audy asal.

"Ya gak gitu juga tapi respon apa kek jangan datar gitu." jawab Mita.

"Lo gonta-ganti pacar gue gak heran, Mit! Kalo lo tiba-tiba bisa masuk 10 besar dikelas baru gue kaget" jawab Audy dengan datar.

"Hahahhahaa, dan itu adalah hal yang gak mungkin pernah terjadi" tawa Sesil.

"Apaan sih lo berdua, ya gue tauu gue paling bego diantara kalian berdua" jawab Mita sambil mengerucutkan bibirnya.

"Gue heran deh sama lo Mit, baru juga putus, udah adaaa aja yang baru. Lah kita berdua? dari dulu sampe sekarang masih aja jomblo" serius Sesil.

"Lo jomblo kalo gue single!!." ucap Audy cepat.

"Lah apa bedanya dy??" tanya Mita.

"Ya jelas beda lah, kalo jomblo itu kan gak ada yang mau nah kalo single Itu pilihan," jawab Audy.

"Halah lo mah pakek ngomong single itu pilihan, ngomong aja lo belom bisa move on! Iya kann?" tanya Sesil dengan tatapan penuh selidik.

"Hahahhahaa.. iya lo mah gak bisa move on kan" teriak Mita keras.

Kerasnya teriakan Mita pun sontak membuat mereka jadi bahan sorotan dari orang-orang yang berada di kantin.

"Sialan!!"

Audy pun pergi meninggalkan Sesil dan Mita yang tengah tertawa. Selain itu karena ia malu di lihat oleh orang-orang kantin karena teriakan Mita yang seperti toa masjid.

Namun sialnya Audy, saat ia keluar dari kantin ia berpapasan seorang laki-laki yang tengah bersama dengan seorang gadis yang menuju ke kantin.

Kenapa harus ketemu sama dia sih?? Rutuk Audy dalam hati.

Laki-laki itu hanya menatap Audy yang berada tak jauh di depannya. Ia pun menyunggingkan senyumnya kepada Audy.

Kenapa dia harus senyum segala tuhan! Teriak Audy dalam hati.

******

Hallo guys!!
Kira-kira siapa ya laki-laki yang ketemu sama Audy??

Kenapa Audy jadi bingung gitu ya??

Jangan lupa tungguin kelanjutan ceritanya ya!
Dan juga jangan lupa buat tinggalin vote + komen kalian di bawah!

Ig:@meliana_ptr16
Fb: Meliana Putri
Email: melianafatiha1999@gmail.com










Menggapai AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang