28. Hal baik

27 3 0
                                    

Cakra berjalan bersama Leon menuju ke parkiran sekolah. Awalnya mereka berniat untuk pergi ke basecamp, namun niat itu dirungkan oleh Cakra, karena tak sengaja Cakra melihat Audy yang juga sedang berada di parkiran. Dia sendirian, entah menunggu siapa. Cakra meninggalkan Leon dan menghampiri gadis itu dengan gaya coolnya.

"Lagi nunggu temen?" tanya Cakra, namun Audy tak membalas dan hanya memandang datar Cakra.

Oke, sabar batin Cakra.

"Oy, cantik-cantik budek ya. Lagi nunggu temen?" ulang Cakra. Audy tak menoleh.

"Bukan urusan lo."

"Sekarang jadi urusan gue."

"Cih." desis Audy sambil melirik Cakra yang masih setia berdiri disampingnya dengan tas yang ia gantungkan disalah satu lengannya.

"Jadi, gak nungguin temen kan." tanya Cakra kembali.

"Gak."

"Yaudah, ayok." Cakra berjalan ke motornya yang tepat sekali berada dibelakang Audy. Gadis itu hanya mengangkat sebelah alisnya tak mengerti.

"Ayok, naik. Balik bareng gue. Katanya gak lagi nungguin temen."

Audy terdiam beberapa detik.

"Gimana? Lumayan irit ongkos kan?" ujar Cakra lagi.

"Oke."

Wuih, tumben sekali Audy mau diajak oleh Cakra. Biasanya mereka hanya akan berdebat saja. Namun Cakra tak mempedulikan itu yang terpenting sekarang ia sudah bersama gadis itu. Sehingga ia bisa meluncurkan aksinya untuk meluluhkan hati Audy.

Cakra tidak mengajak Audy berbicara karena ia tahu ujung-ujungnya pun hanya akan berdebat karena Audy tidak bisa mendengar apa yang Cakra bicarakan. Cakra tak langsung mengantarkan Audy pulang, ia memberhentikan motornya disebuah rumah makan. Tentu saja untuk mengisi perut kosongnya.

Setelah memarkirkan motornya Audy segera turun dari boncengan.

"Temenin gue makan dulu, gue laper." Cakra menginterupsi terlebih dahulu.

"Apa gunanya kantin sekolah."

"Tadi pas di kantin mendadak selera makan gue ilang. " ucap Cakra dengan maksud menyindir kejadian yang terjadi saat di kantin sekolahnya tadi siang.

Audy berjalan memasuki rumah makan tersebut dahulu meninggalkan Cakra yang masih mematung karena Audy meninggalkannya begitu saja. Dasar aneh, harusnya Cakra yang melakukan itu. Cakra segera menyusul Audy dengan cepat.

Audy sudah memilih tempat duduk yang dia inginkan. Cakra segera duduk dan memesan makanan mereka.

"Harusnya gue yang ninggalin lo." ucap Cakra.

"Berisik."

"Harusnya gue juga yang cuek kayak lo." Audy menatap Cakra seketika itu. Cakra hanya mengembangkan senyumnya.

"Iya, biar kayak di film-film gitu kan? Cowoknya ganteng, keren, cool, cuek gitu." tambah Cakra.

"Gajelas."

Audy memainkan ponselnya untuk sekedar membuang rasa jenuhnya.  Cakra hanya memperhatikan apa yang dilakukan Audy sambil menyenderkan punggungnya di kursi yang ia duduki.

"Apa yang Dimas omongin tadi?" Cakra membuka suara untuk sekedar menutupi rasa ingin tahunya itu.

"Gada." jawab Audy tanpa menatap Cakra sedikitpun.

"Dia ngomongin gue?"

Audy meletakan hpnya di atas meja, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Cakra. Audy ikut menyenderkan punggungnya di kursi.

Menggapai AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang