21. Tidak sengaja Bertemu

29 11 23
                                    

Gue bukan barang, bangsat!

*Audy Faradila S.*

---

Audy sangat kesal karena Audy harus pulang dengan Rafqi. Mungkin orang lain akan bertanya-tanya siapa itu Rafqi. Dia adalah mahluk paling mengesalkan di muka bumi ini bagi Audy. Rafqi adalah sepupu Audy. Sebenarnya Audy sendiri tidak menganggap Rafqi sebagai sepupu karena Rafqi selalu mengajaknya ke arah yang tidak benar. Makanya, Abram ayah Audy melarang keras Audy terlalu dekat dengan Rafqi. Rafqi Aulian nama lengkapnya, dia akrab dipanggil  Rafqi tidak salah-salah dia juga adalah anak geng. Untung saja Audy tidak satu sekolah dengan Rafqi. Rafqi pun dikenal sebagai remaja yang urakan, badung dan hal-hal negatif lainnya.

"Ngapain ajak gue kesini sih, gue mau balik." ucap Audy sedikit kesal.

"Udah ikut aja, lo bakal suka."

Audy tidak menyukai apapun Rafqi terkadang dia suka bersifat seenaknya sendiri. Seperti minggu kemarin saat Audy baru pulang dari Toko di kompleknya Audy harus bertemu Rafqi. Audy pun terpaksa mengikuti Rafqi sampai akhirnya dia harus mampir di rumah Audy dan bertemu dengan Abram.

Kali ini tidak jauh berbeda, bukannya mengantarkan Audy pulang Rafqi malah mengajaknya ke tempat yang Audy tidak tahu. Audy memicingkan matanya ketika ia melihat keramaian. Ah, sekumpulan anak muda sudah bersiap dengan motornya. Audy tahu benar pasti Rafqi akan balapan liar.
Rafqi menepikan motornya dikeramaian disusul Audy yang segera turun dari motornya.

"Gimana? Lo suka," tanya Rafqi. Audy hanya memutar bola matanya.

"Udahlah santai aja, nikmati." ucap Rafqi sambil menepuk pundak Audy.

"Gue males, gue mau balik,"

Audy memang dahulu sangat menyukai balapan liar seperti ini. Karena Audy sering menemani Sesil, yah tentu saja karena Sesil adalah anak motor. Namun, mungkin saat ini Audy sedang tidak dalam mood yang baik. Audy pun masih memakai seragamnya, bagaimana jika Ayahnya tau. Audy pasti akan diomeli tujuh abad turunan. Tidak, tidak, Audy memutuskan untuk pergi saja.

Saat Audy sudah berjalan Rafqi mencekal tangannya agar Audy mengurungkan niatnya.

"Udah lah sini dulu, nanti gue anter balik," bujuk Rafqi.

"Bokap gue di rumah, gue bisa mati."

Audy menepis tangan Rafqi dan berjalan kembali. Namun, bukan Rafqi namanya jika tidak memaksa. Rafqi menarik tangan Audy paksa. Audy sebenarnya bukan tidak menyukai tempat ini, namun dia hanya sedikit tidak memiliki mood saja.

"Lepasin dia!!"

Suara itu membuat Audy dan Rafqi menoleh bersamaan. Rafqi kemudian tersenyum smirk. Sedangkan Audy tampak sedikit kaget. Namun, Rafqi tidak melepas cekalannya.

"Wo wo wo!! Liat siapa yang datang!" teriak Rafqi dengan lantang.

"Gak usah basa-basi, lepasin tangan lo dari dia,"

"Mmm. Gimana ya, kayaknya gak bisa deh," ucap Rafqi seolah menantang. "Memang dia siapa lo? Sampe gue harus nurutin kata-kata lo,"

Rafqi langsung menarik Audy lebih kuat sehingga Audy agak sedikit terhuyung ke depan. Lalu dengan mudahnya Rafqi merangkul Audy, Rafqi pun seolah sengaja melakukan itu. Rafqi mengeratkan rangkulannya membuat Audy meringis. Audy menoleh menatap Rafqi seolah berkata 'mati lo abis ini!' sedangkan Rafqi hanya menampilkan seringainya.

Hal itu membuat Cakra geram. Benar sekali, orang yang menyuruh Rafqi melepaskan cekalannya adalah Cakra. Awalnya Cakra tidak berniat untuk balapan. Cakra pun hanya mengikuti Brian dan teman-temannya untuk datang karena ajakan Brian saat di sekolah tadi. Kebetulan sekali saat Cakra hendak pergi Leon memberitahu jika di keramaian tersebut dia melihat Audy. Seolah tertarik Cakra pun mengurungkan niatnya dan menuju area balapan.

Menggapai AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang