Bab 2
Ketika pintu tertutup di belakang Taehyung, Jungkook menghembuskan napasnya yang telah lama ia tahan dengan suara desahan yang berlebihan. Merasa letih, dia bersandar di meja kamar mandi.
Pergi minum dengan Kim Taehyung, apa kau sinting? Setiap wanita di gedung ini tahu reputasinya "setubuhi-mereka-dan-tinggalkan-mereka", kecuali kau siap patah hati, kau seharusnya menjauhi dirinya. Ingatan tentang pertemuan mereka di pesta Natal terlintas seperti badai petir merasuk ke dalam benaknya.
Menjadi orang baru di perusahaannya, dia mengawasi setiap pria lajang yang berpotensi. Setelah memergoki dia sering menatapnya beberapa kali, dengan polosnya ia menanyakan pada Chaeyoung siapa dia. Chaeyoung langsung menggelengkan kepalanya begitu cepat, Jungkook yakin kepalanya akan mengalami salah urat. "Dia pria seksi penggoda, Kook, jadi kau harus menjauh darinya kecuali kau mau ditiduri!" jawabnya.
Wanita yang lain menimpali dengan deskripsi yang sangat detail mengenai Taehyung yang terkenal suka mengeksploitasi wanita yang berbeda di perusahaan itu. Jadi ketika Taehyung mendatanginya sambil berjalan santai dengan matanya yang menggoda dengan penuh kesombongan, Jungkook menolaknya mentah-mentah, lalu kabur begitu saja dengan penolakan keras Jungkook itu.
Jungkook mengeluarkan tempat make-up nya dari tas. Menatap ke cermin, ia membubuhi kembali wajahnya dengan bedak tabur. Mata basah karena air mata membutuhkan tambahan eyeliner, maskara, dan eyeshadow. Sebagai sentuhan terakhir, dia mengoleskan lipstik warna merah mawar di bibirnya.
Jungkook mengamati bayangannya dan mengerang. Mengapa kau bahkan peduli dengan wajahmu? Semua yang ia pedulikan adalah penampilanmu dari leher ke bawah, bagian pinggang paling disukainya! Ya Tuhan, dari semua pria di gedung ini, kenapa harus Taehyung yang datang untuk menyelamatkannya. Mr Manwhore Kim (manwhore= pria pelacur). Dia adalah tipe pria yang tidak terbiasa untuk ditolak, jadi dia pasti bangga bisa berhasil mengajaknya kencan.
Dia melemparkan tempat makeup-nya kembali ke dalam tasnya. Dengan satu tarikan napas yang mendalam, dia melangkah keluar. Sesuai dengan janjinya, Taehyung duduk di salah satu bangku di luar kamar mandi. Dia langsung berdiri saat ia melihatnya. "Siap?"
"Yap." Mereka mendorong pintu putar dan melangkah keluar menuju trotoar. Suara sepatu hak Jungkook berbunyi disetiap langkahnya di sepanjang trotoar. Udara hangat dari kesibukan lalu lintas yang padat melewati mereka, mengibarkan bagian bawah rok pendeknya, dan Jungkook berjuang untuk menahannya seperti adegan Marilyn Monroe di film Seven Year Itch.
"Kau sering pergi ke O'Malley?" tanyanya, mencoba untuk membuat percakapan.
Taehyung mengangguk. "Beberapa malam dalam seminggu aku dan beberapa teman pria dari departemenku minum bir disini. Menonton pertandingan terbaru." Dia menekan tombol untuk menyeberang. "Bagaimana denganmu?"
Jungkook mengernyitkan hidungnya saat mereka mulai menyeberang jalan. "Tidak pernah. Aku jarang berada di tempat seperti itu." Ketika Taehyung menaikkan satu alis kearahnya, dengan cepat dia berkata, "maksudku, aku tidak apa-apa pergi denganmu malam ini. Hanya saja ini bukan tempat nongkrongku bersama teman-teman wanitaku."
Dengan seringai khasnya, Taehyung menahan pintu masuk O'Malley terbuka untuknya. "Biar kutebak. Karena kau bersamaku, kau tidak merasa khawatir tentang sekelompok bajingan yang sedang mabuk akan menggodamu."
"Tepat. Well, mungkin hanya satu bajingan yang sedang mabuk." Sambil melirik ke arah Taehyung. "Tergantung seberapa banyak yang kau minum."
Mata Taehyung melebar sebelum dia tertawa. "Aku akan mencoba menjaga diriku sendiri."
Seorang wanita muda berambut pirang berdiri di depan meja penerima tamu. Dia tersenyum lebar saat melihat Taehyung dan membetulkan bajunya untuk memberinya pemandangan yang lebih baik pada belahan dadanya. Taehyung menghargai usahanya dengan memberinya sebuah senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Proposition Series
FanfictionThe Party *0.5 The Propositon *1 The Proposal *2 REMAKE VER.