Bab 10
Taehyung bergegas keluar dari lift setelah meeting terakhirnya sore itu. Dengan promosi barunya, hari-harinya semakin padat, dari saat ia berjalan melewati pintu masuk sampai absen pulang.
Untungnya sekarang ini hanya butuh setengah jam lagi sampai ia bisa pulang. Dia berhenti dimeja sekeretarisnya. "Apa ada pesan Marylin?"
Dia menggelengkan kepalanya. "Tapi ada Ms. Jeon yang telah menunggu di kantormu."
Kemaluan Taehyung berkedut begitu mendengar nama Jungkook disebut. Terakhir kali Jungkook berada di kantornya, mereka melakukan seks kilat. Dia yakin, dia sangat berharap bahwa Jungkook kembali untuk itu. "Terima kasih."
Dia menjilati bibirnya sebagai antisipasi dan membuka pintu kantornya. Apapun harapan yang dia miliki untuk berhubungan seks seketika sirna, saat dia melihat Jungkook tergeletak di sofanya, menangis histeris. Tenggorokannya tersedak tampak mengerikan, dan dia berjuang untuk bernapas. Taehyung sudah terbiasa dengan adegan seperti ini ketika ia tumbuh dewasa. Dengan empat saudara perempuannya, dia sudah sering melihat dan mendengar hampir semuanya.
Tapi biasanya setiap kali estrogen sialan-seperti badai itu naik ke atas cakarawala, dia dan ayahnya menghindar dengan melarikan diri pergi keluar kestadion baseball atau ke tempat pizza. Tidak peduli seberapa sukses bisnisnya, tapi ada satu hal yang tidak bisa dia tangani: perempuan yang sedang emosional.
Jungkook mendongak lalu melihat Taehyung berdiri di ambang pintu. Mata mereka bertemu dan dia menangis lagi. "oh sial," gumam Taehyung ambil menjalankan jari-jarinya di sela-sela rambutnya. Dia ragu sebelum perlahan-lahan berjalan ke arah sofa.
Saat Taehyung menatap Jungkook, dia bergerak bergantian di atas tumit kakinya. Akhirnya Taehyung mengeluarkan sapu tangan bersulamnya dari saku jasnya dan menyerahkan kepada Jungkook. "Jungkook, ada apa?"
"Aku baru saja mendapat haid."
Taehyung meringis. "Um, maaf. Aku punya beberapa Advil di mejaku jika kau mengalami kram atau sesuatu."
Jungkook mengeluarkan ingusnya dan melotot kearahnya. "Apa kau tidak paham? Aku menstruasi. Jadi aku tidak hamil."
"Oh," gumam Taehyung, akhirnya memahami masalah utama yang membuat Jungkook bertingkah aneh.
"Dan aku tahu untuk mendapatkan kehamilan pertama adalah sesuatu yang mungkin tidak langsung berhasil, tapi aku tidak bisa berpikir mengapa aku tidak bisa hamil? Maksudku dokter kandunganku sangat yakin waktu mengatakan aku sehat dan mampu, tapi bagaimana kalau dia salah?" Taehyung membuka mulutnya, tapi Jungkook terus berbicara, suaranya naik satu oktaf. "Atau bagaimana jika aku tidak bisa memahami menjadi satu sosok di mana aku tidak bisa hamil? Bagaimana jika aku sudah menyianyiakan masa suburku selama bertahun-tahun dan sekarang aku menjadi kering atau mandul dan sendirian selama sisa hidupku?"
Dia menangis lagi, dadanya naik turun karena isak tangis keras yang menyiksa dirinya. Taehyung berdiri terpaku di atas lantai. Diam-diam berdebat dalam hati apakah dia akan berbalik dengan cepat dan berlari keluar dari kantornya. Apa sih yang harus dia lakukan dengan kondisi Jungkook seperti ini? Dengan enggan, ia duduk di samping Jungkook disofa. Bahkan tanpa ditawari, Jungkook melemparkan dirinya pada Taehyung. Pipinya yang basah oleh air mata ditekan ke leher Taehyung, sementara tubuh Jungkook gemetar menempel tubuh Taehyung. Untuk sesaat tubuh Taehyung membeku, dan mungkin juga Jungkook merasa nyaman pada tubuh Taehyung yang seperti sebuah patung marmer.
Taehyung berdeham dan mencoba untuk mendapat pegangannya. "Shh, tidak apa-apa. Jangan menangis," katanya sambil menepuk-nepuk punggung Jungkook. Tampaknya hal itu menjadi dorongan semangat yang dibutuhkan Jungkook karena setelah itudia memperketat tangannya di leher Taehyung. Karena dia tidak tahu apa sih yang harus dilakukan, Taehyung hanya membiarkan Jungkook menangis. Keheningan tampaknya sudah berlalu sebelum Jungkook kelelahan. Napasnya terengah-engah karena frustrasi, dan tubuhnya gemetar. "Apakah kau baik-baik saja sekarang?" tanya Taehyung dengan ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Proposition Series
FanfictionThe Party *0.5 The Propositon *1 The Proposal *2 REMAKE VER.