Bab 15
Jungkook menggigiti kukunya yang sudah tidak rata. Duduk di atas meja kamar mandi, kakinya bergoyang ke belakang dan ke depan. Seluruh tubuhnya berdengung dengan energi yang misterius. Dia menarik nafas dengan gelisah, mencoba menenangkan emosinya yang tidak terkontrol, tapi tidak kurang dari satu akuarium margarita saja yang bisa membantunya saat ini.
Dia mengalihkan pandangannya dari Chaeyoung yang duduk santai di sofa kecil, kemudian memandang tiga alat tes kehamilan yang berbeda. "Ini sudah berapa lama?" tanya Jungkook.
Chaeyoung mengerang. "Sekitar lima detik sejak terakhir kali kau menanyakan itu! Ya Tuhan, Kook, kau bisa membuatku terkena stroke!"
"Maafkan aku. Rasanya sudah begitu lama sejak aku melakukan tes dengan tiga alat sialan itu. Aku tidak bisa berpikir lagi."
Seseorang hendak mencoba masuk ke dalam kamar mandi, dan Chaeyoung langsung melompat berdiri, menggunakan tenaganya untuk menahan pintu. "Maaf, ini tidak bisa digunakan. Coba yang lain yang ada di aula."
Orang itu menggerutu, tapi kemudian pergi menjauh. Mata Jungkook melebar. "Aku tidak bisa percaya kau membajak kamar mandi untuk tes kehamilanku!"
"Apa kau ingin wanita asing buang air kecil disini, ditengah-tengah momen besar milikmu ini?"
Tawa yang penuh kegugupan keluar dari mulut Jungkook. "Tidak, kurasa tidak. Tapi kita tidak tahu ini akan menjadi momen besar atau tidak."
Chaeyoung menyeringai. "Kau sudah terlambat satu minggu kali ini, Kook. Dan jangan lupa kalau Taehyung memperlakukan spermanya dengan begitu hati-hati. Aku pikir untuk yang kedua kalinya ini, keberuntungan berpihak padamu!"
"Aku juga berharap seperti itu, aku ada perasaan bahwa Taehyung sedikit kecewa karena tidak ada sesi membuat bayi lagi, terutama ketika dia menyimpan tenaganya saat dia berada di luar negeri."
"Siapa yang bilang itu sudah berakhir?"
Alis mata Jungkook terangkat karena terkejut. "Karena tujuan sebenarnya sudah tercapai pada saat... aku hamil."
"Ya dan membiarkan dia terus kembali menemuimu akan memberimu sesuatu yang tidak pernah kau bayangkan sebelumnya."
"Dan apakah itu?"
Chaeyoung memberinya senyum sok tahu. "Seorang suami."
Ruangan itu terasa berputar, membuat kepala Jungkook terbentur ke kaca yang ada di belakangnya. Dia menyentuhkan tangannya ke kepala bagian depannya untuk meredakan kepalanya yang masih terasa berputar. "Jangan mengatakan sesuatu seperti itu kepadaku karena itu akan membuat kepalaku meledak sewaktu-waktu." Saat Chaeyoung tidak membalas kata-katanya, Jungkook membuka matanya.
"Apa itu?"
"Mereka mulai berubah warna!"
Jungkook menarik nafas panjang sebelum bergerak maju menuju ke meja kamar mandi itu. "Dan?"
"Sialan, satunya memiliki dua garis dan satunya lagi mengatakan 'Ya'!"
Jungkook hampir saja terjatuh ke lantai di depan meja kamar mandi itu, dengan sempoyongan dia mencoba meraih Chaeyoung dan berpegangan pada bahunya. Karena bingung, dia bertanya, "Tapi... Apa maksudnya itu..?"
Air mata mulai mengalir dari mata Chaeyoung. "Itu artinya kau benar-benar hamil!"
"Apa kau yakin? Kau tidak salah membacanyakan?"
"Tidak, aku positif, dan semua tes juga positif!"
Jungkook membeku saat tubuhnya dengan perlahan mulai memproses semuanya yang sedang terjadi. Semua emosi saling memantul di dalam dirinya dan membuat tubuhnya terasa gemetar. Dia tidak bisa mengedipkan matanya, dan juga tidak bisa bernafas sama sekali. Tahun-tahun menyakitkan yang dilewatinya setelah kematian Yugyeom dan mamanya, dia selalu menghabiskannya dengan berharap, berdoa, dan merindukan seorang anak, dan itu semua dipenuhi pada saat ini. Secara fisik dan emosi ini semua benar-benar membuatnya kewalahan. Hamil... dia benar-benar hamil.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Proposition Series
FanficThe Party *0.5 The Propositon *1 The Proposal *2 REMAKE VER.