Bab 3
Keesokan harinya pada saat jam makan siang, Chaeyoung berjalan melintasi pintu ruang kerja Jungkook dan melemparkan dompetnya di atas meja kerja Jungkook. "Apapun kondisinya, jangan biarkan aku mendekati mesin otomatis membeli makanan. Seminggu lagi aku punya janji untuk pengepasan gaunku, dan selama itu aku hanya boleh makan salad dan seledri."
Jungkook tertawa tidak begitu antusias. Dibenaknya dia masih belum pulih dari kejadian tadi malam, dia terlalu sibuk mengurusi Chaeyoung untuk diet agar terlihat ramping saat menggunakan gaun pengantinnya. Sepanjang malam ia tidak bisa tidur mencoba untuk membuang dan berpaling saat pikirannya terus berkutat dengan tawaran yang diajukan Taehyung. Namun sebagian besar ia terjaga karena bibirnya masih terasa terbakar akibat ciuman Taehyung yang begitu panas, tubuhnya terasa sakit menahan kerinduan sepanjang malam, sampai pada akhirnya Jungkook menyerah dan mengambil vibrator miliknya dari laci nakas.
Setelah menjatuhkan tubuhnya di kursi, Chaeyoung memiringkan kepalanya ke arah Jungkook. "Ada apa denganmu?"
"Tidak ada apa-apa." Jungkook berbohong.
Chaeyoung menatapnya sambil membuka wadah Tupperware-nya. "Omong kosong. Kau terlihat sangat kacau."
"Terima kasih, aku menganggap kau berbicara seperti itu karena stres menjalani diet rendah karbohidrat, dan kau tidak dengan sengaja bersikap menyebalkan?"
"Ha, ha. Hari ini kau terlihat seperti sangat emosional ingin membuat acara baby shower-mu sendiri." Jawab Chaeyoung sambil makan sesuap selada.
"Bukan, bukan seperti itu." Tanpa sadar Jungkook mencorat-coret kalender mejanya. Meski belum yakin ia siap mengatakan apapun kepada Chaeyoung tentang semalam saat bersama Taehyung, ia seperti akan meledak jika ia tidak memberitahu seseorang. Pada saat yang sama, ia tahu ia membutuhkan saran sahabatnya jika dia benar-benar akan menerima tawaran serius dari Taehyung. "Chae?"
"Hmm?" Chaeyoung tidak mengangkat wajahnya, ia malah memandangi saladnya dengan ekspresi jijik. "Kau tahu, saat ini aku ingin membunuh seseorang yang membuat ranch dressing (saos untuk salad)."
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu."
Dengan cepat Chaeyoung mengalihkan perhatian dari kotak Tupperware-nya ke Jungkook. "Ough sial. Aku tidak suka nada suaramu. Ada apa? Apa kau dipecat? Tidak, tunggu, apa aku yang dipecat?"
Jungkook melambaikan tangannya tanda tidak peduli, "Bukan, bukan, bukan seperti itu. Ini tentang..." Jungkook menarik napas panjang. "Setelah acara Baby shower, aku pergi minum dengan Kim Taehyung."
"Oh Tuhan, kau tidak boleh melakukan itu! Kook, aku sudah memperingatkanmu tentang dia!" Chaeyoung memejamkan matanya dengan erat. "Tolong katakan padaku, dia tidak memanfaatkan kondisi emosionalmu yang sedang rapuh setelah acara Baby shower."
"Aku tidak sebodoh itu," Jungkook menghela napas.
Chaeyoung membuka mata gelapnya. "Lalu apa yang terjadi?"
Jungkook lalu meneruskan untuk menceritakan semuanya pada Chaeyoung, dimulai dari kemunculan Mingyu dan penentangan Jungkook tentang penawaran DNA dari Taehyung. Ketika Jungkook sampai dibagian penawaran Taehyung yang menginginkan Jungkook bisa hamil secara normal, Chaeyoung langsung bangkit dari tempat duduknya, dia melemparkan salad ke depannya. "Gila, Kook!"
"Aku belum menyetujuinya."
Mata Chaeyoung membelalak. "Kenapa tidak?"
"Kenapa tidak? Dua detik yang lalu kau begitu ketakutan saat kau berpikir aku sudah tidur dengan Taehyung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Proposition Series
FanfictionThe Party *0.5 The Propositon *1 The Proposal *2 REMAKE VER.