The Proposition (5)

108 11 4
                                    


Bab 5

Pada saat mendengar bel pintu, Jungkook melemparkan jubahnya begitu saja dan bergegas menyusuri lorong menuju pintu untuk membiarkan Chaeyoung masuk. Hampir saja pintunya terbuka saat Chaeyoung menanyakan, "Bagaimana keadaanmu?"

Jungkook mengerang. "Seharusnya aku bertemu dengan Taehyung satu jam lagi, dan aku merasa akan muntah setiap saat. Aku mungkin memerlukan pil penenang Xanax untuk membantuku melewati malam ini!"

"Aku bisa membayangkannya," jawab Chaeyoung saat dia melangkah masuk ke ruang depan. "Tidak perlu takut. Aku sekarang disini untuk berbicara denganmu agar kau tidak bunuh diri melompat dari tebing dan meyakinkan dirimu bahwa kau tampak begitu luar biasa."

Jungkook langsung memeluk Chaeyoung. "Kau tidak tahu betapa berartinya itu untuk diriku."

"Terima kasih, aku senang melakukan ini." Dia menepuk punggung Jungkook. "Lagipula, kau selama ini juga telah membantuku melewati berbagai hubunganku yang kacau selama bertahun-tahun. Aku merasa berhutang padamu."

Mereka berjalan menyusuri lorong dan memasuki kamar tidur Jungkook. "Jadi, apa yang akan kau kenakan?" Tanya Chaeyoung.

Jungkook menunjuk ke arah gaun berwarna hitam yang kurang menarik tergantung di pintu lemari pakaian.

Chaeyoung menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak, tidak! Yang itu terlalu biasa untuk dikenakan malam ini!"

"Jujur saja, Chae, dia tahu kalau aku orang yang pasti mau berhubungan seks dengannya. Jadi apa masalahnya kalau aku mengenakan pakaian ini? Lagipula aku tidak akan mengenakan pakaian itu dalam waktu yang lama."

Chaeyoung memutar bola matanya. "Jangan bodoh, Kook. Para pria itu senang melihat sesuatu yang menarik. Kau harus bisa membuat dia benar-benar ingin merobek pakaianmu dan ingin menidurimu pada saat pertama kali dia melihatmu."

"Tapi kami akan makan malam terlebih dulu," protes Jungkook saat Chaeyoung bergerak menuju ke arah lemari pakaian dan menyalakan lampunya.

"Bagus, biarkan dia menderita sepanjang makan malam berlangsung dan menginginkanmu sebagai makanan penutupnya!"

"Aku sama sekali tidak percaya kau bisa berpikir seperti itu, apalagi mengatakannya."

Chaeyoung mendengus dengan bangga. "Well, salah satu dari kita harus memikirkan hal seperti ini."

Jungkook mengabaikan kata-katanya dan melangkah masuk ke kamar mandi untuk mulai ber-make up. Dia menyapukan blush on warna kemerahan ke pipinya yang berwarna gading saat Chaeyoung akhirnya menerobos masuk melewati pintu. "Ooh, yang ini!" Dia mengulurkan sebuah gaun strapless pendek berbahan sifon berwarna emerald.

Dinding kamar mandi yang berwarna ungu muda tiba-tiba seakan mulai menekan Jungkook. Dia menggelengkan kepalanya dengan cepat ke arah Chaeyoung. "Tidak, aku tidak bisa mengenakan itu."

"Kenapa tidak? Ini seksi, tapi tidak tampak murahan, dan ini warna favoritnya. Ditambah lagi, gaun ini akan menunjukkan lekuk tubuhmu yang luar biasa itu!"

Perlahan-lahan, emosinya terbakar memancar melewati dadanya, dan untuk beberapa saat, dadanya terasa begitu sesak hingga dia tidak dapat berbicara. Ketika akhirnya dia bisa melakukannya, suaranya terbata-bata karena dipenuhi oleh emosinya. "Itu adalah gaun yang aku kenakan pada saat pesta pertunanganku dengan Yugyeom."

Ekspresi senyuman Chaeyoung seketika berhenti, tapi kemudian ia cepat berubah menjadi tersenyum kembali. "Sebaiknya kau harus mengenakannya lagi. Saat itu adalah malam berbahagia, dan malam ini juga satu-satunya malam yang membahagiakan karena akan memulai lembaran baru dari kehidupanmu, dimana kau akan menjadi seorang ibu."

The Proposition SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang