Ini hanya mimpi. Iya, hanya mimpi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Baiklah, ada apa Pui?" Singto saat ini sedang mengunjungi salah satu anak perusahaannya di salah satu kota. Semenjak anak perusahaan ini buka, Singto hanya mengunjunginya sekali saat opening, sangat sulit untuknya ada waktu bisa menengok anak perusahaan ini. Anak perusahaannya ini maju sangat pesat diluar dugaannya, banyak omset yang masuk di perusahaan pusat yang menyatakan bahwa anak perusahaannya yang ini selalu meningkat jumlahnya. Benar-benar membanggakan.
Maka dari itu Singto harus kesini untuk melihat perkembangan yang ada, dan ingin mengapresiasi kinerja karyawan-karyawannya disini sekedar memberikannya makan siang gratis selama Singto disana sebagai wujud rasa terimakasihnya.
Namun dengan pesatnya anak perusahaannya naik, maka dibutuhkannya beberapa karyawan baru untuk menghandle segala kerjaan di bidangnya masing-masing, Singto hanya ingin mengantisipasi jika membludaknya orderan maka karyawannya akan kualahan dan menghasilkan produk yang tidak bagus.
Maka dari itu, anak perusahaannya ini membuka lowongan Internship untuk mahasiswa-mahasiswa yang membutuhkan, dari situ Singto bisa merekrut mereka untuk jadi karyawan jika mereka berpotensi untuk bisa membantu anak perusahaannya itu, karna Singto lebih menyukai karyawan-karyawan yang masih fresh graduate , mereka lebih memiliki semangat dan kekuatan yang lebih dari pada yang lebih tua.
"Sesuai permintaan bapak, kami telah memilih 2 mahasiswa dari universitas terbaik di bidang IT di kota ini, dan mereka yang akan magang disini di bidang Desain nanti" Puimek atau yang lebih sering di sapa Pui ini memberikan berkas berisikan CV anak magang ini serta portofolio hasil karya 2 anak magangnya ini. Singto menerimanya dan memeriksa CV serta portofolio mereka.
"Bagus-bagus juga karya mereka, kau sudah memanggilnya?"
"Sudah pak, mereka ada di luar"
"bawa mereka masuk"
"Baik pak"
Puimek langsung menghampiri 2 orang tersebut dan kembali ke ruangan Singto untuk memperkenalkan 2 anak magang tersebut.
"Perkenalkan, sosok yang ada di depan kalian ini adalah direktur dari kantor pusat perusahaan kita, namanya Bapak Singto Prachaya. Beliau merupakan direktur utama serta founder dari perusahaan ini. Dan sekarang silahkan perkenalkan diri kalian"
"Sawadde kha, nama saya Mook Wooranit biasa dipanggil Mook , saya dari SSU" Mook manangkupkan tangannya dan sedikit menunduk untuk menyapa Singto.
"Sawadde khab, saya Krist Perawat, biasa dipanggil Krist, saya dari universitas yang sama dengan Mook, di SSU" Krist melakukan hal sama dan diakhiri dengan senyum.
Tunggu... Senyum itu... Singto tidak asing dengan senyum itu.
Singto segera menutupi keterkejutannya.
"Krist dan Mook selamat datang di perusahaan kami. Semoga kalian betah disini selama 3 bulan kedepan. Dan... aku sudah melihat portofolio kalian, kalian tidak mengecewakan image universitas kalian. Karyanya bagus-bagus, saya suka, Tidak salah bu Pui memanggil kalian disini. Nanti kalian bisa belajar banyak dengan P'Tay dan P'Alice, mereka yang mengendalikan bidang desain, kalian bisa belajar banyak dengan mereka. Akan bagus lagi jika kalian bisa belajar desain 3D, apa kalian bisa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Telepathy [ Singto X Krist ]
FanfictionAku tidak tau pasti apa maksud di mimpi itu. Aku tidak tau bagaimana urutan ceritanya. Aku tidak tau kenapa semua mimpi itu tersambung. Dan aku tidak tau bersama siapa aku disana? Bisa bantu aku mengurutkan puzzle puzzle mimpiku? -- Krist