Dream 16

1.7K 216 21
                                    

Aku lebih memilih temanku
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Singto gelisah seharian ini, Sosok itu tidak lagi menghubunginya. Biasanya orang tersebut akan mengabarinya jika akan pergi ke suatu tempat. Tapi hari ini dia sama sekali tidak menghubunginya. Singto sudah berulang kali menelpon orang itu tapi tidak ada jawaban juga. Hingga akhirnya Singto melihat Status line Pat yang terpampang foto bersama sosok tersebut dengan caption 'Musuh ga pernah akur ❤️😂😂'.

Singto semakin gelisah saat itu, Apa hubungan Pat dengan orang ini? Kenapa Pat tidak membiarkan Singto bahagia? Kenapa Pat datang lagi setelah kejadian itu? Ini sudah hampir 3 tahun berlalu. Dan Pat datang lagi? Singto menggeram kesal, emosinya membludak, Kenapa tuhan tidak memberinya kesempatan untuk bahagia?

-------------------------

Singto memang ingin mewujudkan mimpi itu, ia sudah berusaha sejauh ini untuk mewujudkan bahwa ia sudah siap menyambut mimpi itu jadi nyata, Tapi Singto lupa akan mimpi ini. Mimpi yang berusaha ia lupakan dan bahkan tidak mau menceritakannya pada Janhae waktu itu. Singto takut itu terjadi, dan dugaannya benar. Nama Pat kembali terdengar di telinga Singto. Sosok yang membuat nya tidak mau lagi berurusan dengan percintaan. Sosok yang membuatnya menyesal setengah mati sampai sekarang.

Tapi sekarang Singto sungguh tidak merasakan itu lagi, Krist datang dan memberinya perasaan yang tidak pernah ia dapatkan dari Pat. Krist merubah segala persepsi Singto tentang Cinta. Dan semua yang baru ia rasakan bahagia beberapa hari itu,kini telah sirna. Krist menjauhinya, hanya perihal kejadian yang menimpa Pat karena ulah Singto saat itu.

"Aku bahkan bersumpah pada Pat, tidak akan memaafkan laki-laki itu walaupun Pat sudah melupakannya. Dan ternyata laki-laki itu kamu, maaf P, aku memilih temanku , aku masih sakit hati karena dirimu sudah membuat temanku terpuruk saat itu. Jangan ganggu aku dan Pat lagi"

Singto tau ini bukan persis seperti kejadian di mimpinya, tapi ini lebih sakit dari yang ia rasa di mimpi. Baru saja Singto akan mendapatkan Krist, tapi kesalahan di masa lalunya membuat keinginannya terhempas. Singto paham, Krist memang tidak memiliki banyak teman, tapi yang menjadi teman Krist adalah aset berharga Krist yang selalu Krist jaga. Krist berprinsip bahwa sahabat tidak akan ia temui dengan mudah, maka dari itu dia menempatkan Sahabat berada di bawah 1 tingkat dari keluarga yang menjadi prioritas Krist.

Setelah mengucapkan kata-kata itu Krist meminta Singto untuk memberhentikan mobilnya dan ia turun untuk pulang sendiri. Krist bersumpah tidak akan menemui Singto lagi. Dan Krist bersumpah untuk tidak membuat Singto bertemu lagi dengan Pat. Semua perasaan Krist pada Singto langsung lenyap saat itu juga, tergantikan dengan rasa benci yang membuncah dan menyesal yang teramat dalam. Bagaimana Krist mudah terjerat dengan seorang bajingan seperti Singto? Bagaimana jika Krist adalah korban selanjutnya? Memang benar, Percintaan itu buang-buang waktu. Bulshit semuanya.

Krist berteriak sekencangnya saat ia turun dari bis yang membawanya di sebuah jembatan. Ia berjalan sedikit turun untuk sampai di tamannya. Berdiri di belakang pembatas taman dengan sungai disana. Biarkan Krist mengeluarkan kekesalannya saat itu. Dan besok akan melupakan semua yang berhubungan dengan Singto. Memutuskan semua kontak yang ia punya, menjual pen tablet yang Singto beri. Dan semua akan hilang besok.

Aku menyesal mengucapkan terimakasih padamu P'Sing.

-------------

Dream Telepathy [ Singto X Krist ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang