Its Dream or Not?
.
.
.
.
.
.
.
.
.Krist dan Mook segera masuk kesebuah ruangan yang cukup luas dengan jumlah orang yang banyak serta komputer berjejer rapi disana, suasananya menunjukan kesibukan dan ketenangan. Krist dan Mook yang memang merasa terlambat itupun segera memasuki ruangan tersebut dan mendudukan dirinya di komputer yang biasa mereka gunakan. Setelahnya mereka segera menyelesaikan tugas yang hampir selesai dan segera mengumpulkannya ke salah satu orang disana.
“P’ ini tugasku” Krist memberikan sebuah flashdisk ke orang tersebut
“okay”
“kalau begitu saya balik ke tempat ya P’”
“hm”
Krist segera meninggalkan tempat orang tersebut dan menghampiri Mook yang masih fokus di komputernya. Tugasnya belum selesai. Krist yang merasa lebih dulu selesai tugasnya pun merasa berbangga diri.
“haahh tugasku selesai, enaknya ngapain ya”
“Shut up, bitch!”
“dih galak”
Krist yang merasa bingung mau ngapain pun jalan menuju lebih dalam ruangan itu, entah apa yang di lakukannya, yang ada di benaknya ia ingin menjahili seseorang.
“P.. P.. hellooo” Hm, sepertinya Krist sudah menemukan mangsanya
“apa sih krist”
“P’Lee lagi apa?” Krist menoel-noel pipi pemuda bernama Lee itu
“Krist bisa diam?” Krist menggelengkan epalanya cepat dengan senyum sok polosnya.
Lee hanya menggelengkan kepalanya melihat laki=laki tak tau umur itu. Iya, tak tau umur sudah berkepala dua tapi tingkah kayak anak SD
“P’Lee kok kurusan sih p?” Krist menghentikan aksi toel-toelnya
“Iya, karna sering kau jahili” suara decikan Krist menjawab pernyataan Lee. Dasar si-mulut pedas!
“Krist, bisa diem gak! Gak usah ganggu P’Lee!” See, pasangan yang cocok kan mereka? Yang satu bermulut macam cabe, yang satu galaknya minta ampun.
Kristpun segera membalikkan badannya mengarah Mook sekedar membalas ucapan Mook dengan mengumpat segala hewan yang tentu saja tanpa suara --- Ingat, mereka masih dalam ruangan kantor.
Puas mengumpat Mook , Krist pun segera kembali menghadap tempat Lee duduk tadi, ingin menlanjutkan kerjaan jailnya katanya.
“P’Lee~”
Eh?
Kok bukan P’Lee?
“Loh, P’Lee kemana?” Kok jadi orang lain yang duduk disini?
Kristpun celingukan mencari sosok mulut pedas ini, bisa-bisanya membuat krist malu didepan orang asing ini.
“Astaga, P’Lee sejak kapan sudah sampai tempat Mook?”
P’Lee tidak mendengarnya
Ya.. Bagaimana bisa dengar , orang dia cuma pakai volume yang kecil.
Krist yang masih sebal + malu pun hanya bisa menggaru tengkuk nya yang tidak gatal. Trus dia sampai ke tempat ini untuk apa? dia tidak mengenal orang-orang sini, dia hanya anak baru yg bertugas di bidang desain grafis doang.
Clink!
Oke, anggap saja itu suara lampu kuning di otak Krist yang tiba-tiba muncul disana yang artinya dia tiba-tiba pula memiliki ide agar tidak terlihat malu disana. Krist kembali mendudukan diri di samping pria asing itu. Iya, Pria. yang tiba-tiba duduk di tempat P'Lee tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Telepathy [ Singto X Krist ]
FanficAku tidak tau pasti apa maksud di mimpi itu. Aku tidak tau bagaimana urutan ceritanya. Aku tidak tau kenapa semua mimpi itu tersambung. Dan aku tidak tau bersama siapa aku disana? Bisa bantu aku mengurutkan puzzle puzzle mimpiku? -- Krist