lanjutan dari request wintercoffee_dia yak
---------
We dont talk anymore
"Kat sialan!" Rasanya Krist ingin membuang anak itu ke sungai Chaopraya saja biar hanyut dan lenyap, dari pada menjebaknya seperti ini.
Ini sudah hampir dua minggu Krist tidak bertemu seseorang yang masih berstatus sebagai suaminya itu, dan sekarang karena ulah bocah itu Krist harus bertemu orang ini lagi. Setelah ucapan perpisahan yang diucapkan Krist di Chiang Mai kemarin, Krist memutuskan untuk tinggal di appartemen Kat dan membiarkan Singto sendirian di apartemennya.
Beberapa hari lalu sebenarnya Krist sudah menyuruh Kat untuk mengirimkan surat perceraiannya pada Singto, tapi entahlah sampai sekarang tidak ada kabar tentang itu. Padahal Krist sudah ingin segera melepas statusnya dan kembali kepada orang tuanya, hidup bersama dan bahagia dengan Bebel.
"Kau yang merencanakan ini?", Siapa tau kan kalau ini rencana Singto?
"Aku juga dijebak, duduklah" Mereka tengah berada di salah satu cafe. Jika itu Cafe biasa, itu tidak masalah bagi mereka. Tapi masalah nya ini adalah cafe pertama mereka bertemu dulu setelah sekian lama tidak bertemu.
Krist pun dengan setengah hati duduk disana, di hadapan Singto.
"Sudah tanda tangan suratnya?"
"Surat?"
"Perceraian"
"Krist?!" Apa Krist tidak mau mempertahankan pernikahan ini? Singto tidak mengerti apa yang dipikiran Krist, apa dia tidak memikirkan anaknya? Apa semudah itu dia mengambil keputusan untuk berpisah?
"Aku pulang" Singto langsung menahan tangan Krist erat, bahkan sangat erat agar pria itu tidak mudah pergi begitu saja.
Apa Krist sama sekali tidak merindukannya? Singto bahkan kacau kehidupannya setelah tidak bertemu dengan Krist akhir-akhir ini, apalagi dengan suasana hubungan mereka seburuk ini.
Singto menatap mata pasangannya dengan memohon, menahan air matanya untuk tidak turun disana.
"Permisi, dengan Khun Krist dan Khun Singto?"
.
.
.
"Saya June, salah satu dari konsultant untuk rumah tangga. Saya kemari atas permintaan dari Khun Kat Sangpotirat, say-"
"Aku tidak butuh bantuan anda" Krist langsung memotong ucapan Jane, emosinya meletup kenapa hanya untuk sekedar bercerai dengan makhluk disebelahnya ini sangat sulit? Kenapa Kat harus ikut campur urusan rumah tangganya?
"Khun Kat sudah menceritakan semua tentang kalian" Khun Jane masih terus melanjutkan perkataannya, sudah biasa ia menghadapi pasangan yang seperti ini, merasa tidak butuh bantuannya padahal ia hanya ingin menang sendiri.
"Lalu kenapa? Apa kau akan menyebarkannya ke semua orang, huh?"
"Aku pernah menangani masalah yang serupa dengan ini, jadi tenanglah Khun Krist"
"Jalan keluarnya perceraian kan? Apalagi selain itu?" Tangan Singto mengepal mendengar perkataan Krist, setiap kata yang diucapkan pasangan hidupnya serasa pisau yang terus menusuk hatinya berulang kali. Sakit.
"Khun bisa melakukan itu, aku akan membantu. Tapi bisa kau ikuti alurku dulu? Setelahnya aku akan mengabulkan keinginan mu itu" Singto langsung menatap khun Jane, apa-apan tadi? Membantu Krist agar segera bercerai?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Telepathy [ Singto X Krist ]
FanfictionAku tidak tau pasti apa maksud di mimpi itu. Aku tidak tau bagaimana urutan ceritanya. Aku tidak tau kenapa semua mimpi itu tersambung. Dan aku tidak tau bersama siapa aku disana? Bisa bantu aku mengurutkan puzzle puzzle mimpiku? -- Krist