Mencoba untuk memahami
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Sing, ku bawa calon mu makan yaaa~"
Iya, wanita paruh baya tadi adalah ibu Singto. Ibu Singto pernah sempat melihat foto Krist di saat Singto curhat tentang Krist kepada ibunya. Karena Ibunya tadi hanya sampai pintu ruangan Singto, maka Ibunya tidak melihat bahwa Singto menangis di dalam sana. Sementara Janhae yang tidak pernah lagi melihat Singto menangis seusai kejadian itupun heran, hal apa yang membuat Singto bisa kembali menangis? Apakah Krist? Karena Janhae melihat Singto memeluk kaki Krist. Sedangkan Krist yang diseret oleh wanita paruh baya itu pun hanya menurut sebagai bentuk sopan, yang ternyata setelah ia tau bahwa wanita ini adalah ibu kandung Singto.
"Namamu Krist ya?" Ibu singto langaung membuka pembicaraan, mereka saat ini berada di salah satu tempat makan di dekat kantor Singto.
"Iya Tante"
"Singto pinter ya milihnya yang cakep gini" Krist banya menjawab dengan senyum terpaksa.
"bagaimana hubunganmu dengan Singto?"
"Saya tid-"
"Pesanan dengan nomor 202,1 Orange juice 1 Mango juice dan dua kentang goreng. Ada tambahan lagi bu?"
"Tidak terimakasih"
"Bagaimana tadi Krist?"
"Sebaiknya kita makan dulu tante"
"Baiklah"
Mereka segera menyantap kentang goreng tersebut, sebenarnya Krist hanya memikirkan kata-kata yang tepat untuk menghentikan usaha Singto, karena Krist sudah tidak mau menerima Singto lagi.
"Lanjut krist, tante penasaran"
"maaf sebelumnya tante, sepertinya saya tidak bisa lagi menerima anak tante"
Ibu Singto langsung menghentikan kegiatan makannya "Kenapa?"
"Apa tante mengenal Pat? Saya adalah teman Pat, dan saya baru tau siapa Singto dan hubungannya dengan Pat. Mohon maaf, saya masih tidak bisa memaafkan Singto atas apa yang ia lakukan pada Pat" Krist memantapkan kata-katanya, ia harus menyelesaikannya hari ini dengan segera.
"Jadi kamu datang tadi untuk mengatakan itu?"
"Khab"
"Reaksi Singto?"
"maaf, dia hanya bilang menyesal dan menangis di kakiku"
"Menangis?"
------------------------
"Pipo kesini hanya sama oma tadi?"
"Iya paman, lihat! pipo dibelikan pelmen sama oma, paman mau?" Pipo yang saat itu berada di pangkuan Singto mengangkat permen lollipop yang ada di kantung celananya.
Singgo menggelengkan kepalanya "buat pipo aja, nanti paman beli sendiri"
"Kau berhutang penjelasan padaku, Sing", Janhae akhirnya bersuara "Hm"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Telepathy [ Singto X Krist ]
FanfictionAku tidak tau pasti apa maksud di mimpi itu. Aku tidak tau bagaimana urutan ceritanya. Aku tidak tau kenapa semua mimpi itu tersambung. Dan aku tidak tau bersama siapa aku disana? Bisa bantu aku mengurutkan puzzle puzzle mimpiku? -- Krist