Being romantic??
.
.
.
.
.
.
.
.
.17.13
Perjalanan menuju penginapannya masih lumayan jauh. Pria tampan itu memperhatikan seseorang yang sedang terlelap di pundaknya saat ini. Sepertinya kelelahan, karna perjalanan ini harus menghabiskan 6 jam perjalanan. Pria tampan itu tersenyum simpul mengingat seseorang ini merengek ingin naik mobil saja perjalanannya, bukan dengan pesawat, agar lebih leluasa jalan-jalan nya katanya, tapi lihatlah, yang ada dia tertidur di pundaknya.
“Pak, cari tempat makan dulu ya baru ke penginapan”
“Baik pak”
Sesampainya Pria tampan itu membangunkan seseorang itu, seseorang itu hanya menggeliat tanpa mau membuka matanya. Sungguh lucu sekali wajahnya ketika susah bangun seperti ini.
“Bee, bangun, makan malam sebentar, biar di penginapan nanti langsung tidur”
Seseorang itu hanya menggelengkan kepalanya“Ayo bee, kalau enggak aku cium loh”
Seketika seseorang yang di panggil Bee ini langsung memaksa membuka matanya dan membuka pintu mobilnya menuju pintu masuk tempat makan yang di maksud.
“P’Singto mau makan apa?” suasana disana bising, suara seseorang ini tidak begitu terdengar tapi gerak mulutnya masih bisa terbaca.
“Fried Rice aja minumnya Mango Juice”
“Okey”
Setelah memanggil pelayan dan memesan makanannya untuk makan malam mereka berdua berbincang. Sesekali pria tampan yang diketahui bernama Singto ini memberi kata-kata manis yang selalu saja membuat pria manis itu memerah. Ini sungguh gila, seorang Singto bisa tertawa puas dengan seseorang? Bukankah ini kemajuan?
Seorang Singto yang selalu tidak peduli terhadap apapun, susah bergaul, bisa sedekat ini dengan seseorang? Bahkan memanggilnya Bee. Bukankah itu panggilan yang biasa dipakai untuk dua orang yang pacaran? Singto? Memiliki Pacar? Dan seorang pria pula? Sedang kerasukan apa Singto?Setelah menyelesaikan makan malamnya dan membelikan sopir makanan mereka segera melesat ke tempat penginapan , Singto yang melihat seseorang disampingnya masih tidur langsung memberikan Piggy Back untuk seseorang itu menuju kamar yang sudah di pesannya.
Sesampainya di kamar Singto segera menidurkan seseorang tersebut di ranjang dan menggantikan pakainnya setelah itu Singto mengikuti seseorang tersebut untuk tertidur sebelahnya dengan tangan yang melingkar manis di perut seseorang tersebut. Benar-benar terlihat manis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kring! Kring!
06.04
Kring! Kring!
06.30
“Argh!”
Singto segera mencari handphone nya di meja nakas samping ranjangnya untuk mematikan alarmnya. Singto merasa masih ingin tidur, masih ingin melanjutkan mimpinya.
Eh, Tunggu.
Mimpi.
Mimpi seseorang itu lagi.
Singto :
“Jan, aku bermimpi orang itu lagi”Send
Janhae. Orang terpercaya Singto, anak teman ayahnya ini merupakan teman kecil Singto sekaligus sekertarisnya sekarang. Walau sudah lama berteman, itu tak membuat mereka memiliki perasaan apapun, mereka benar-benar teman. Orang yang di percaya sampai saat ini.
Janhae :
“Apa namanya di sebutkan? Biar ku carikan infonya untukmu”Singto :
“Sialnya, aku malah memanggilnya Bee. Apakah aku gila disana?”Janhae :
“Bwahahahahahahaha How romantic you are Sing!”Singto :
“Shut up Bitch!”Janhae :
“Kau tau, orang yang jatuh cinta bisa membuat saluran saraf logis nya tersendat? Sepertinya disana kau seperti itu, aku sungguh tidak sabar menantikan itu”Singto :
“Kau ingin ku bunuh dengan cara apa?”Janhae :
“Dengan kau menjadi budak cinta sudah cukup membuatku sesak nafas Sing hahaha”Singto :
“Aku menyesal bercerita denganmu. Lebih baik beri aku jadwal untuk hari ini, aku sudah mual dengan mimpiku”Janhae :
Send PictureSingto :
Thx
Singto menjalani harinya seperti biasa. Rapat, memantau, tanda tangan dan segala rutinitasnya. Berterimakasihlah pada kesibukannya, ia benar-benar bisa melupakan mimpinya semalam.Tapi saat istirahat jam makan siang, Singto mengingatnya lagi.
Seorang pria itu, ia hanya di beri petunjuk melalui suaranya saja, bentuk tubuhnya hanya buram, yang ia tahu hanya orang itu pria, tingginya hampir sama dengan Singto. Hanya itu. Bagaimana dia tau seseorang hanya dengan suara?
Perkataan di google kadang membuatnya menambah stress, karna banyak pengalaman yang mengatakan mimpinya bisa jadi kenyataan.
De’javu katanya.
Singto sudah berjanji pada dirinya, bahwa ia akan memikirkan seputar percintaan jika sudah berusia 30 tahun. Tapi ini apa? Dia baru saja masuk usia ke 26 tahun dan disuguhkan mimpi yang membuat bulu kuduknya berdiri. Merinding.
Panggilan sayang.
Tidur seranjang.
Piggy Back.
Makan malam bersama.
Tertawa dengan orang lain.
Apakah itu yang akan dia rasakan nanti? Apakah ini akan merepotkan nantinya? Bagaimana dengan pekerjaanya jika Singto sudah memiliki kekasih? Apakah masih tetap stabil seperti sekarang?
Apakah menurut kalian Singto bisa seromantis itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Telepathy [ Singto X Krist ]
FanficAku tidak tau pasti apa maksud di mimpi itu. Aku tidak tau bagaimana urutan ceritanya. Aku tidak tau kenapa semua mimpi itu tersambung. Dan aku tidak tau bersama siapa aku disana? Bisa bantu aku mengurutkan puzzle puzzle mimpiku? -- Krist