Our lovely "Little Bee"

1.3K 126 30
                                    

Peran anak juga penting dalam suatu rumah tangga bukan?
.
.
.
.
.
.
.

Dengan perkataan Krist kemarin memang benar-benar menyurutkan semangat Singto untuk mempertahankan rumah tangganya, tapi tidak sepenuhnya. Buktinya ia tetap menjaga Krist selama ia dirumah sakit meskipun yang terjadi mereka lebih banyak diam dan berbicara seperlunya, Singto hanya membantu Krist jika ingin kekamar mandi atau membantunya jika ingin makan. Hanya itu.

Krist di rumah sakit hanya dua hari dan keesokannya Krist sudah diperbolehkan pulang dengan syarat tetap harus istirahat.

Singto benar-benar berubah, hidupnya seperti kembali seperti dulu hanya diam dan bicara seperlunya , kecuali dengan Bebel. Rasanya ketika memulai hari moodnya selalu berantakan terlebih jika melihat Krist. Bahkan saat ini tidur pun mereka tidak lagi satu kamar, melainkan Singto yang pindah ke kamar tamu atau terkadang tidur dengan Bebel.

Suasana diappartemen mereka sudah tidak sehangat dulu lagi. Bebel tidak lagi bisa bermain dengan kedua orang tuanya, karena jika ia sedang bermain dengan Ayahnya tapi Papanya tidak ada di sana begitu juga sebaliknya.

Apalagi hari Minggu seperti ini, Bebel tengah belajar melafalkan nama-nama buah bersama Papanya. Dan Ayahnya hanya didalam ruangannya berkutat dengan tugas kantornya. Rasanya kebiasaan Singto dulu sebelum bertemu Krist kembali lagi semenjak Krist memintanya berpisah, setiap hari adalah hari kerja baginya, beberapa cangkir kopi menghiasi meja tempat kerjanya dalam keadaan kotor dan kosong dan melupakan bahwa punggungnya akan sakit jika kurang air putih, entah sudah berapa kali ia merasa nyeri di bagian punggungnya dan ia abaikan begitu saja. Mata panda nya pun sudah tidak bisa terkontrol lagi, tubuhnya mengalami penurunan berat badan.

Semua itu hanya untuk satu tujuannya, yaitu melupakan rasa sakit dihatinya yang sudah tidak tau lagi rasanya. Rasanya seperti ditusuk ribuan jarum di sana dan Singto tidak tau bagaimana mengatasinya selama ia masih satu atap dengan seseorang yang membuatnya seperti ini. Apakah ia harus mencabut jarum itu satu persatu? Atau membiarkannya?

Singto pun tetap tidak menemukan jawabannya. Yang ia tahu ia cukup hancur saat ini.

Dream Telepathy

Ternyata sore sudah menjelang, Bebel yang sudah mandi ternyata tertidur dikamarnya dengan memeluk boneka kesayangannya mungkin ia lelah karena seharian bermain. Sementara Krist mulai berberes appartemen dan Singto masih di tempat yang sama dengan matanya yang mulai memanas karna dipaksa untuk terus bertatapan dengan layar komputer dan puluhan laporan disana. Singto akui tubuhnya melemas sampai tidak bertenaga untuk bergerak sekalipun.

Iya, seharian ini ia belum makan. Hanya satu toples biskuit yang menemaninya tadi hanya karena ia tau ada Krist di luar main dengan Bebel. Dan akhirnya ia memutuskan untuk rebahan di sofa ruangannya mungkin dengan memejamkan matanya sejenak bisa merilekskan tubuhnya sebentar.

Tapi yang terjadi pikirannya terus memaksanya untuk berpikir, apalagi tentang masalahnya saat ini. Rumah tangganya diujung tanduk, usahanya seakan terasa sia-sia sejauh ini.

Entah bagaimana ceritanya, Singto merasa ingin membuka handphonenya untuk melihat foto dan video kebersamaan mereka berdua, terlebih pada chatting mereka sebelumnya. Rasanya seperti menenangkan, mengingat bagaimana bahagianya mereka dulu saling berjanji untuk saling mencintai, saling menjaga, saling mengerti. Alasan gila yang membawa mereka sampai ke mempunyai Bebel, semua terasa cepat bagi Singto. Seperti angin sejuk yang hanya datang di pagi hari dan langsung hilang dalam hitungan jam.

Jarinya terus bergulir dilayar handphonenya, dan terhenti disqlah satu balon chat yang berisi sebuah link yang Krist kirimkan saat itu. Linknya yang membuatnya semakin jatuh hati kepada Krist.

Dream Telepathy [ Singto X Krist ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang