Dream 1

3.4K 310 11
                                    

______________________________________

“Untuk apa sih pacaran? Ajang pamer ke temen? Sok nentuin masa depan padahal waktunya di habisin buat berduaan yang unfaedah? Sok punya hak kepemilikan padahal gak ada surat hitam diatas putih? Lebih baik perbaiki diri biar kelak bisa memantaskan diri untuk jodohmu besok akan lebih bermanfaat dari pada sibuk cari pacarkan? Toh tuhan sudah menentukan dengan siapa besok kita bersanding, iyakan?”

-Krist-

______________________________________

Krist tidak tau tempat apa ini, tapi ini indah. Dimalam yang sunyi , ditemani puluhan lampion warna kuning pudar yang menggantung di beberapa pohon sekitarnya, cahayanya saat inj menyinari rumput-rumput yang bersih yang mengeluarkan aroma khasnya, dan tunggu... dia berpakaian sekeren ini? Dan, ah lihatlah mereknya! Kapan dia membelinya? Ini mahal! Satu harga pakaian ini sudah bisa menampung harga makannya beberapa hari! Tapi kan sudah ia pakai, kenapa dipikir? Kalau sudah dia pakai berarti sudah di beli dong, iyakan?

Dengan penasarannya ia mengelilingi tempat itu, melihat satu persatu lampion yang menggantung disana, dan jika di cermati  masing-masing lampion terdapat gambar hati yang imut, lalu ia berjalan lagi menuju tempat yang paling terang disana, melihat lampion yang lebih besar dan bagus disana, setelah di dekati..

Eh? Ada namanya di lampion itu? K-r-i-s-t?

“Krist?” Krist segera membalikkan badannya menuju sumber suara tersebut

“Ada apa?” dengan linglungnya ia bertanya

“Aku sudah meng-set ini sedemikian rupa dan kamu masih bertanya kenapa?”

“Iya, maksudku ada acara apa ini?”

“bisa tutup matamu?”

“heh?” Sungguh Krist tidak mengerti keadaan ini, tempat yang asing, dan jujur dia merasa dekat dengan orang ini, tapi dia merasa asing juga di saat yang sama. Dan pria ini tiba-tiba berdandan serapi ini di tempat seindah ini? untuk apa? Dan dia suruh menutup matanya? ini tidak seperti yang di TV kan?

“Sudah tutup saja”
Krist menutup matanya. Dan tidak lama setelah itu pria asing itu menyuruhnya membuka lagi. Dengan perlahan ia membuka matanya

“Krist, maukah kau menikah dengan ku?” Pria tampan ini berlutut, membawa sebuket bunga dan cincin yang tampak mengkilat di situ.

Hah? Loh? Nikah? Eh woi! Sini mandi aja kadang lupa dan suruh ngurus anak orang?

“M-menikah?”

“Iya, kau mau?”

“I-iya aku mau” Eh.. eh sebentarrr.... siapa ini yang menggerakan mulut Krist? siapa yang bilang mau? Woi masih bocah Krist inii, tolong jelaskan pada Krist apa yang sedang terjadi, tolong! Entah kenapa hati krist dan ekspresi serta seluruh komponen di wajahnya ini tidak berkompromi seperti ini.

Pria berpakaian formal tersebut langsung berdiri dan segera merengkuh tubuh krist dan memeluknya dengan erat, senyumnya benar-benar tak lepas dari mulutnya, Krist disitu hanya membalas pelukannya dengan tampang Oh god, i’m gonna  being his wife?

Suara riuh tepuk tangan tiba-tiba saja muncul dari arah belakang Krist, Krist segera melepas pelukannya dan melihat siapa mereka yang sudah bertepuk tangan seramai itu.

“Kalian?”
Keluarga besarnya datang? Dan keluarga pria ini? Jadi mereka sengaja membuat tempat indah ini untuk melamarnya?

“Krist akhirnya~”

Dream Telepathy [ Singto X Krist ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang