4. Sweet Lie

436 35 0
                                        

"Good morning Sam," suara Emely memecah lamunanku.

"Good morning."

"Kamu datang pagi banget," sambung Emely.

"Oh, Iya," aku tersenyum singkat bersamaan dengan datangnya beberapa temanku, suasana kelas mulai ramai.

Aku sedang menatap pintu saat Lucas masuk ke dalam kelas. Langsung aku alihkan pandanganku ke papan tulis yang lebih mudah aku tatap.

"Good morning Lucas," aku mendengar beberapa teman perempuan di kelas menyapa Lucas.

Tapi aku tidak mendengar jawaban dari Lucas, aku palingkan wajahku untuk melihatnya. Lucas sedang tersenyum.

I have to admit it, Lucas isn't bad. Ia 'ramah'. Terutama ke teman satu timnya di rugby dan sepak bola. Entahlah. Lucas sedikit dingin karena jarang sekali berbicara. Itu jugalah yg membuat orang lain segan kepadanya.

Ia hanya perlu belajar sedikit tentang cara memberi respect kepada orang lain. Terutama kepadaku.

Wait, Why am I taking personal? Why do I have to care?

Lucas duduk di kursinya, memasang headphone ke telinganya lalu menyelam menyusuri dunianya sendiri.

Kualihkan lagi pandanganku dan posisiku menjadi sangat tidak nyaman. Tidak banyak yang aku lakukan selain duduk menunggu, sampai seseorang menepuk pundakku dari belakang.

"Sam."

Aku balikkan badanku. "Oh, Dean."

"Would you come to my party?" tanya Dean.

"Party? Is today your birthday?" balik aku bertanya.

Dean menyeringai. Aku ragu kalau sekarang hari ulang tahunnya.

"Pestanya satu Minggu lagi," ucap Dean spontan.

"Dan kamu undang aku sekarang?" Ucapku diakhiri sedikit tawa.

"Aku hanya tidak sabar Sam, aku bahkan sudah bisa mencium aroma alkohol!" seru Dean berapi-api.

Aku hanya tersenyum, sulit berkomentar.

"Kamu harus datang, aku undang teman sekelas dan temanku yang lainnya. Aku juga undang Sidney. Jadi..kamu harus datang."

Jujur, aku tidak terlalu suka pesta. Akan begitu ramai di sana. Lampu kelap kelip. Aroma alkohol di kamar mandi. Musik karaoke yang terlalu kencang. Aku kurang menikmati semua itu.

"Akan aku usahakan," jawabku sedikit berbohong.

"Great! Sabtu malam. Ok?" Balas Dean semangat.

"Ok."

Suara bel berbunyi. Aku benar-benar ingin melewati semua jam pelajaran dengan cepat.

***

Disisa jam pelajaran terakhir, kuhabiskan waktu untuk mengerjakan esai, beberapa temanku sudah bersiap-siap untuk pulang. Tidak butuh waktu lama hingga momen yang ditunggu-tunggu datang. Bel pulang berbunyi.

Setelah Mr Freddy keluar dari ruangan dan langkah kakinya terdengar menjauh, Ethan teman dekat Dean segera berlari ke depan kelas dan berteriak.

"Party at Dean's! This Saturday night!" Ethan mengumumkan dengan suara yang lantang.

Hampir semua teman di kelas berteriak. Beberapa mendatangi Dean dan memberinya high five.

Akan sangat aneh kalau aku jadi satu satunya orang yang tidak begitu bersemangat, aku hanya duduk di kursiku dan menyumbang beberapa tepuk tangan.

The Way You Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang