Hari ini latihan musik di auditorium belum dimulai. Dari sisi lain panggung aku lihat Mr Han sedang sibuk memberi arahan kepada orang-orang yang terpilih ke dalam kelompok orkestra, termasuk Peter. Di sudut lain, aku Jordan dan Sidney sedang duduk terdiam di anak tangga.
"Aku senang sekali tidak terpilih," ucap Jordan begitu saja.
Sidney menoleh. "Kenapa?"
"Jadwal latihan orkestra pasti akan sangat padat.'
Aku satu suara dengan Jordan, pasti akan sangat melelahkan jika setiap Minggu harus berkumpul di auditorium atau mengikuti latihan tambahan dijam pelajaran.
"Mr Han menitipkan kita berdua ke kamu Sid," ucap Jordan, "jadi sekarang kita mau apa?"
Sidney berpikir, sangat tidak nyaman jika harus memulai latihan sekarang.
"Kita pergi keluar?" Ajak Sidney.
Sidney sepertinya bisa membaca pikiranku, karena apa yang ia ucapkan barusan adalah apa yang aku pikirkan sedari tadi.
"Pergi ke mana?" tanya Jordan.
"The pier."
"Aku kira kamu mau ajak kita makan taco," jawabku kecewa.
"Kita cari makan di sana. You're in?"
Jordan menempelkan jari jempolnya di dagu. "Tapi jangan terlalu malam ya."
Sidney mengangguk.
"I'll go," jawab Jordan semangat.
"Kamu Sam?"
"Whatever, aku lapar."
***
Hari sudah mulai gelap saat kita bertiga keluar dari auditorium dan berjalan menuju parkiran. Jordan sama sekali berbeda dengan teman perempuanku yang lain. Ada sesuatu dalam dirinya yang bisa membuatku nyaman di dekatnya. Aku yakin Sidney merasakan hal yang sama. Wajahnya tidak berhenti tersenyum di saat Jordan berbicara.
"Kamu bakal tinggal motormu lagi di sini Sid?" Tanyaku saat sampai di parkiran.
"Kayanya nggak, bakal kemalaman kalau nanti aku harus balik lagi ke sini."
"Kamu bawa kendaraan?" Tanyaku pada Jordan.
"Nggak, aku pakai bus sekolah."
"Kamu ikut saja denganku dulu," ajak Sidney spontan.
"Are you sure?"
"Yeah."
It's smooth Sidney, so smooth.
Aku berjalan mendekati mobilku meninggalkan Sidney berdua dengan Jordan. Sungguh, aku sangat senang untuk Sidney, karena untuk pertama kalinya aku lihat ia begitu bahagia karena perempuan. Sidney punya kepribadian yang bisa dibilang tertutup, tapi bukan berarti ia sulit bergaul. Ia hanya cermat memilih untuk siapa ia membuka diri. Orang yang tidak mengenalnya akan mengira jika ia pendiam. Tapi jika Sidney sudah mengenal seseorang dan dirasanya nyaman baginya. Sidney adalah orang yang bisa kamu percaya sebagai teman. Bahkan sanggup menyelamatkanmu jika ada serangan Zombie Apocalypse.
Aku masuk ke mobilku dan menunggu motor Sidney di luar gerbang sekolah. Tidak lama Sidney yang sedang membonceng Jordan menyalipku. Aku mengikuti mereka dari belakang sampai menuju ke dermaga.
Semilir angin pantai sudah mulai terasa olehku karena aku sengaja menurunkan kaca jendela, dari belakang aku bisa melihat Jordan memegang canggung pinggang Sidney. Mereka lucu sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way You Look At Me
Teen FictionABOUT THIS STORY Setelah pergantian tahun ajaran baru. Sam dan sahabatnya yang juga sekaligus guru pribadi Sam bermain piano tidak lagi belajar di satu kelas yang sama. 2 minggu setelahnya, kejadian memilukan terjadi kepada Sam. Penyerangan tiba-tib...
