"Inikah akhir dari segala penantianku?" Tukasku dalam hati.
Pikiranku mulai kacau. Banyak hal terjadi begitu cepat. Apakah aku melawatkan sesuatu? Banyak pertanyaan yang ingin ku tanyakan padanya mengenai sikapnya yang sangat berbeda. Rasa takut menyelimutiku. Aku bertanya-tanya mengenai diriku sendiri. Apa yang sudah ku lewatkan?
Ia duduk di barisan belakangku. Menikmati segala penampilan, dan menyapa fans mereka dengan sangat hangat. Mengapa segalanya berubah begitu cepat? Aku bahkan belum sempat mengucapkan selamat atas debutnya. Aku menyimpan banyak hal untuk ku ceritakan padanya, namun sepertinya waktu belum mengizinkanku untuk berbicara dengannya.
Yerin menyadari perubahan yang terjadi pada raut wajahku. Aku terus mengatakan bahwa aku baik-baik saja. Walau sebenarnya, aku sangat ingin memberontak. Aku kecewa atas diriku sendiri. Penyesalan juga tengah menyelimutiku sekarang. Aku menyesal memiliki waktu bersama yang singkat bersama Taehyung. Aku merasa telah menyia-nyiakannya.
Permformer demi performer telah menampilkan penampilan mereka yang sangat apik. Kini adalah penampilan BTS. Aku tidak bisa menikmati penampilan mereka. Mataku hanya tertuju pada Taehyung. Aku sungguh sangat ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa ia berubah begitu cepat? Apa yang membuatnya berubah? Apakah persahabatan kita berakhir seperti ini?
"Aku tahu kau tidak baik-baik saja." Bisik Yerin.
Aku hanya tertunduk dan tersenyum kecil.
"Kau harus cerita padaku." Katanya.
Aku hanya menganggukkan kepala, lalu tersenyum ke arahnya menandakan aku pasti akan bercerita namun tidak sekarang.
***
Malam ini bulan bersembunyi di balik awan. Bintang-bintang bahkan bersembunyi mengikutinya. Langit bagai hamparan lautan yang kosong. Sama sepertiku saat ini. Mereka seperti merasakan apa yang aku rasakan saat ini.
Pintu dorm berderit, langkah kaki perlahan terdengar semakin dekat. Yerin kini sudah berada tepat di sebelahku, menemaniku menatap langit yang kelabu. Ia masih terdiam menungguku memulai pembicaraan. Ia selalu seperti ini, tak pernah memaksaku untuk bercerita. Namun ia selalu siap saat aku membutuhkan seseorang untuk diajak bercerita.
Hembusan napasku terdengar sangat berat. Itu terdengar seperti sebuah permulaan untuk sebuah cerita yang sangat berat pula.
"Dia berubah" Kata ku.
"Taehyung?" Yerin memastikan. Aku mengangguk.
"Tatapannya seperti tak pernah mengenaliku." Aku tertunduk.
"Tapi dia terlihat sangat mengenaliku tadi. Ia bahkan menyapa yang lainnya juga saat kami menunggumu tadi." Kata Yerin.
"Benarkah? Tapi—"
"Mungkin ia sedang buru-buru." Potong Yerin.
"Mungkinkah? Haruskah aku menunggunya atau menemuinya lebih dulu?" Tanyaku.
"Menurutku untuk saat ini mungkin lebih baik kau menuggu dulu." Jawabnya.
"Kenapa?" Aku mencoba meyakinkan diriku.
"Jika kau bersabar, pasti akan ada saat yang tepat untuk kalian." Jawabnya.
Yerin benar. Aku tak mungkin menemuinya untuk saat ini. Kurasa, menunggu juga tidak ada salahnya. Tapi, sampai kapan? Bagaimana jika saat yang tepat itu datang terlambat?
What's up? Enjoy your weekend with this story, Readers!♥ Have a nice Saturday y'all💕
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTH [SinBTS] ✔
Fanfiction[Completed] "Waktu menghadirkan dirimu di masa mudaku. Waktu membawaku bertemu dengamu, waktu membawaku pergi darimu, dan terkadang waktu membawamu pergi dariku. Mengapa waktu kita selalu salah? Seakan-akan waktu tak ingin kita berada di titik yang...