Part 30 - The Day

262 22 10
                                    

"Permisi, apa Taehyung ada di sini sekarang?" Tanyanya kepada sang receptionist.

"Tunggu sebentar."

Sambil menunggu, ia mencoba menghubungi Taehyung. Sudah berkali-kali masih belum diangkat juga. SinB semakin gusar.

"Bagaimana?" Tanya SinB lagi.

"Hari ini BTS sedang ada jadwal latihan di ruangan dance di—"

SinB sudah menuju lantai atas sebelum sang receptionist menyelesaikan kalimatnya.

Ia menaiki anak tangga menuju lantai tiga sambil berlari. Sesampainya disana, ia melihat tulisan di atas pintu ruang latihan itu menyala menandakan ruangan itu sedang digunakan. Tanpa mengetuk, ia langsung membukanya dengan lebar.

Seluruh mata tertuju ke arahnya. Mereka semua sedang beristirahat. Hanya ada member BTS. Ia mencari-cari keberadaan Taehyung, namun tidak ia temukan.

"Kau mencari siapa?" Teriak Hoseok. SinB masih ngos-ngosan dan tak mempedulikan pertanyaan itu.

"Jwosonghamnida." Ia membungkuk lalu menutup kembali pintu itu.

Hatinya mulai tak karuan. Pikiranya mulai kacau. Ia memutuskan untuk turun lagi, dan kembali ke ruang latihan di kantor agencynya. Tangannya masih sibuk menelepon Taehyung. Masih sama, tidak diangkat.

BRAK! Ia menabrak seseorang di belokan tangga lantai dua. Saat itu juga, ia langsung memeluknya. Semakin erat. Tangisnya pun pecah.

"Ku kira kau kemana. Kenapa kau tidak mengangkat panggilanku? Kenapa kau tidak ada di ruang latihan? Kemana sa—"

"Aku kalah tadi." Sahut Taehyung sebelum gadis itu meracau semakin panjang dan tidak jelas.

SinB melonggarkan pelukannya. "Mian." Ucapnya singkat. Pipinya memerah.

"Kenapa dilepas?" Tanya Taehyung.

"Mian." Ucap SinB lirih.

"Kau kenapa menangis?"

"Kau kemana saja?" Tanya SinB.

"Aku kalah saat bermain gunting batu kertas, jadi aku yang harus pergi membeli camilan."

Dada SinB terasa begitu lega.

"Ponselku ketinggalan karena sedang aku isi ulang dayanya." Lanjutnya.

"Waeyo?" Tanya Taehyung.

"Ani. A-ani, gwaenchana." Ucapnya terbata-bata karena menahan malu. Ia kemudian langsung meninggalkan Taehyung begitu saja sebelum pipinya semakin memerah.

GRAB! Taehyung menahannya untuk pergi.

"Sudah ku bilang, kau bisa ceritakan kepadaku. Aku ini sahabatmu." Ucapnya. SinB terdiam.

"Sahabat? Bolehkah jika aku berharap kau berkata lebih dari itu?" Ucapnya di dalam hati.

"Baiklah." Timpal SinB.

"Kita ke atap. Tapi aku harus mengantar ini dulu." Ajak Taehyung sambil mengangkat kresek berisi camilan.

-

-

"Kau mau pergi kemana?" Hoseok berteriak.

"Ada urusan sebentar. Aku bawa ini ya." Jawab Taehyung.

Kini mereka sudah berada di atap gedung Big Hit Entertainment. Suasana sedikit canggung. Taehyung membukakan kaleng soda itu lalu mengulurkanya untuk SinB. Mereka bersulang untuk memecah keheningan.

YOUTH   [SinBTS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang