"Sedang apa dia? Kenapa kita tak boleh masuk?" Hoseok berceloteh ria karena kesal.
Member BTS sedang menunggu di luar ruangan Taehyung karena lelaki itu ingin menyendiri. Setelah dua hari tak sadarkan diri, ia tersadar dengan keadaan yang telah banyak berubah. Ia butuh penyesuaian.
"Ia butuh waktu sendiri untuk sementara." Ucap Namjoon.
"Dia pasti sangat syok saat ini." Timpal Jin.
-
-
Taehyung menatap ke arah jendela ruanganya dengan kosong. Matanya seolah-olah sedang berkelana entah kemana. Matanya juga terlihat bengkak karena menangis selama dua jam lamanya sesaat setelah ia benar-benar tersadar. Member BTS bahkan tak sanggup melihat air matanya yang mengalir begitu deras. Sampai saat ini ia masih belum berucap sepatah kata pun.
Hanya SinB yang ada di pikirannya sekarang. Ia hanya menginginkan gadis itu berada di sampingnya saat ia tersadar. Namun, hingga kini ia tak kunjung bertemu dengannya.
SREKK.
Jungkook memasuki kamar Taehyung, mengabaikan perintah Namjoon untuk membiarkannya sendirian. Ia menutup kembali pintu itu. Hanya Jungkook yang memasuki ruangan itu.
"Hyeong." Sapanya.
Taehyung hanya tersenyum.
Jungkook duduk di kursi yang ada di samping Taehyung.
"Apa kau sedang menanti seseorang?"
"Maksudmu?"
"Aku tahu, kau menunggu SinB kan?"
Taehyung terdiam. Ia tak ingin mengecewakan Jungkook. Setelah ingatannya kembali, ia tahu bahwa Jungkook adalah seseorang yang pernah mengisi hari-hari indah SinB dulu. Ia tahu harus bersikap seperti apa. Ia tahu bahwa ia harus menjaga perasaannya.
"Hyeong," Jungkook terdiam, "SinB.. umm.. dia...dia sudah..."
SREKK. Pintu itu terbuka dengan lebar. Memotong ucapan Jungkook.
"Jungkook-ah." Yoongi memanggilnya dengan lantang. Lalu menutup kembali pintu itu. Yoongi terlihat lusuh dan berantakan. Ia terlihat kurang tidur.
Kini, hanya ada mereka bertiga di dalam ruangan. Member yang lain menunggu di luar. Mereka memantau keadaan dari luar, memberikan kesempatan bagi mereka bertiga untuk menyelesaikan masalahnya.
"Hyeong. Aku..aku ingat segalanya." Ucap Taehyung sambil menatap Yoongi.
Yoongi masih diam mematung. Ia merasa senang karena Taehyung kembali, namun ia merasa takut hatinya akan kembali merasakan sakit. Di sisi lain, ia juga tak bisa sepenuhnya terus bersikap egois.
"Taehyung-ah." Ucap Yoongi dengan lirih. "Mianhe."
"W-waeyo?" Sikap Yoongi membuat Taehyung merasa takut. Takut jika asumsinya mengenai Yoongi benar.
"Mianhe." Air matanya mulai menggenangi pelupuk matanya.
Taehyung masih menunggu. Sedangkan Jungkook, ia tahu apa yang akan dikatakan Yoongi.
"Aku tak bisa menjaganya." Ucapnya. Tangisnya pun pecah.
"Mwo?" Taehyung memerah.
"Hyeong. Dengarkan aku." Jungkook memegangi pundak Taehyung yang sudah siap bangkit untuk menerjang Yoongi.
"SinB menghilang." Ucap Jungkook.
"YA!! MICHEOSO?!" Taehyung tak bisa menahan amarahnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTH [SinBTS] ✔
Fanfiction[Completed] "Waktu menghadirkan dirimu di masa mudaku. Waktu membawaku bertemu dengamu, waktu membawaku pergi darimu, dan terkadang waktu membawamu pergi dariku. Mengapa waktu kita selalu salah? Seakan-akan waktu tak ingin kita berada di titik yang...