Part 14 - An Old Friend and The Deathly Whistle

298 43 10
                                    

Tidak ada yang mengetahui masa laluku selain Yerin di Gfriend. Mengenai masa kelamku, mengenai Yoongi, mengenai apa pun itu. Aku adalah buku terbuka di hadapannya. Dia sama seperti kakakku, aku tidak akan pernah bisa menyimpan rahasia darinya.

Mengenai kejadian beberapa saat yang lalu saat syuting bersama BTS, aku mulai takut jika ternyata kenyataan terburuklah yang menghampiri. Aku dan Taehyung seperti orang asing.

"Hey!" Yerin mengagetkanku. Aku lupa bahwa sekarang aku sedang berada di acara fansign.

Fokusku kembali pada acara ini. Ku pandangi mereka dari ujung ke ujung. Melihat mereka berkumpul untuk kami, aku sangat bahagia. Senyumku terkembang begitu lebar. Namun itu tak bertahan lama, dan hilang dalam sekejap saat aku melihat seseorang di ujung belakang dekat pintu masuk. Seorang pria yang membuatku jatuh dalam jurang rasa sakit.

Mata kami saling bertemu. Aku berpura-pura tidak mengetahui kehadirannya. Namun aku bukanlah psikopat yang mudah menyembunyikan segala kejahatan di balik sebuah senyuman. Aku tidak pandai berlari atau pun bersembunyi, dan tidak pula selalu kuat untuk bertahan. Kecemasanku muncul kembali dan aku merasakan sesuatu yang tidak baik akan terjadi.

***

Di ruang yang tak begitu besar, penuh kaca, dan alunan music yang kian membawaku larut dalam pikiranku, aku merasakan takut untuk pertama kali setelah sekian lama. Rasa takut yang sama seperti waktu itu.

Waktu menunjukan pukul 1.30 a.m. dan aku masih berada di ruang latihan dance di salah satu penginapan yang kita tempati di Daegu ini. Nyaman, aman, aku rasakan hanya di ruangan seperti ini. Aku bebas mengekspresikan diriku disini. Bercengkrama dan sesekali mengenang banyak kenangan indah yang sudah ku lewati. Namun, rasa aman, nyaman, kini perlahan mulai mengikis karena seorang kawan lama dari masa kelam.

"Ya!" Suara lantang muncul dari balik pintu yang terbuka dengan sangat lebar. Yerin berdiri terengah-engah sembari menatapku dengan cemas.

"Waeyo?" Tanyaku dengan santainya.

Yerin menutup pintu, ia menghampiriku, lalu duduk di sebelahku. "Glek. Glek. Glek." Terdengar suara tegukan air yang ia minum. Ia terlihat sangat kelelahan.

"Apa kau melihatnya?" Tanyanya.

"O. Aku melihatnya." Jawabku. Aku terdengar sangat santai menyikapi hal ini kali ini.

"Aku benar-benar mengkhawatirkanmu." Gerutunya.

"Gumawo." Responku begitu dingin.

"Sebenarnya apa yang ia inginkan? Kenapa ia muncul tiba-tiba? Hanya dengan sekali lihat saja aku bisa mengenalinya." Dia berbicara tanpa jeda.

"Entahlah. Yang jelas, aku harus menyiapkan segalanya untuk menghadapi hal ini kedepannya. Aku yakin dia muncul karena ada maksud tertentu." Kataku.

"Aku yakin kau kuat. Jangan pernah lupa bahwa aku selalu disini untukmu." Katanya.

Aku tidak yakin menghadapi hal ini sendirian untuk saat ini.

"Btw, bagaimana dengan Yoongi?" Tanya Yerin tiba-tiba.

"Entahlah." Jawabku.

Pria yang membuatku mati kini kembali lagi. Setelah sekian lama menghilang bak ditelan bumi, ia kini kembali seakan-akan ingin menyapaku dan bersua denganku. Aku tak mengerti maksud kedatangannya kali ini. Yang aku tahu, ia kembali karena menginginkan sesuatu dariku. Rasa takutku muncul kembali. Dulu saat aku dibuat takut karenanya, aku selalu berlari ke apartement Taehyung dan bersembunyi disana seharian. Kini, aku sudah tidak bisa melakukan itu lagi karena keadaan kami yang seperti ini.

YOUTH   [SinBTS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang