BTS Taehyung POV
"Hey, Taehyung-ah. How's your feeling?" Tanya RM.
"She's beautiful." Jawabku dengan singkat. RM-hyeong terlihat mengernyitkan dahi.
Aku tahu yang ia maksud, ia bertanya mengenai perasaanku terhadap Eunha. Perubahan sikapku ini tentu membuatnya bertanya-tanya. Bahkan aku pun bertanya-tanya pada diriku sendiri. Apakah aku melewatkan sesuatu?
Sebagian besar member sudah terlelap setelah syuting iklan seragam hari ini. Aku masih berkutik dengan pikiranku untuk mencari sesuatu. Malam semakin dingin, pepohonan di bawah sana terlihat menyala disinari oleh rembulan. Di balkon ini aku memandangi diriku sediri dalam kesunyian. Alunan music di telingaku semakin menghanyutkanku ke dalam lamunanku.
Semenjak ia muncul di hadapanku, ia seperti menguasai seluruh isi pikiranku. Pertanyaan demi pertanyaan muncul mengenai dia. Saat aku berpapasan dengannya di backstage waktu itu, aku merasakan sesuatu yang aneh seperti merasakan bahwa ia bukanlah orang asing dalam hidupku. Dari tatapan itu, aku semakin yakin bahwa ia mengenalku dengan baik.
Aku melihat sesuatu yang melintas di pikiranku kala itu. Wajah yang sama dengan SinB sedang berdiri di hadapanku mengenakan seragam sekolah yang sama denganku. Aku pikir itu adalah sebuah ilusi, namun kejadian yang sama terulang kembali. Saat aku terlelap di dalam mobil dalam perjalanan kembali ke dorm, aku mendengar suara gelak tawa seorang perempuan diikuti dengan suara tawa milikku. Aku tak yakin siapa perempuan itu, namun itu terdengar tidak asing. Pertanyaan itu terjawab saat aku tidak sengaja menemukan sebuah video kompilasi kegilaan member Gfriend. Tawa itu sama persis dengan tawa milik SinB.
Perlahan-lahan aku mencari tahu dengan sendirinya. Hatiku berkata aku harus mencari tahu tentang hal ini. Aku yakin ada sesuatu yang terlewatkan. Semenjak kecelakaan yang merenggut sebagian besar memoriku terjadi, aku selalu mencoba merangkai kembali setiap kepingan memori yang muncul hari demi hari. Aku selalu bertanya kepada orang tuaku atau siapa pun yang bersangkutan dengan memori baru yang muncul, tapi aku terlalu takut untuk menanyakan kepingan memori mengenai SinB kali ini.
"Apa yang kau lakukan jam segini di sana?" Ucap seseorang di belakangku, Jungkook.
"Berpikir." Jawabku.
"Pikiran apa yang menghantuimu?" Tanyanya.
"Kau ingat saat aku menolong salah satu member Gfriend yang bernama SinB tadi, aku seperti pernah melakukannya untuknya." Kataku.
"Benarkah?" Ia menanggapinya dengan singkat.
"Ada apa denganmu? Kenapa kau belum juga tidur?" Tanyaku. Tidak biasanya dia masih terbangun sampai pagi seperti ini.
"Aku juga sedang berpikir Hyeong." Dia lebih muda satu tahun dariku.
"Apa yang kau pikirkan?" Tanyaku. Wajahnya terlihat gelisah. "Tak usah cerita jika kau keberatan." Lanjutku.
"Gumawoyo." Jawabnya. Dia biasanya bercerita segalanya kepadaku, tapi tidak utuk kali ini.
Semilir angin menerpa wajah kami, menusuk hingga ke tulang pipi. Keheningan sangat mendukung suasana hatiku saat ini. Apa yang sebenarnya ku lewatkan?
"Btw, Hyeong, bagaimana dengan Eunha?" Tanya Jungkook tiba-tiba.
"Aku tidak tahu. Sampai saat ini aku masih sama, masih sebatas aku menyukainya tapi tidak untuk memilikinya." Jawabku.
"Waeyo?" Tanyanya.
"Entahlah. Aku belum merasakan apa pun lebih dari itu. Apa kau juga menyukainya?"
"Tidak. Aku hanya penasaran dengan perasaanmu kepadanya." Jawabnya. Membuatku mengernyitkan dahiku.
"Kau masih mencintai seseorang di masa lalu?" Godaku.
"Seseorang di masa lalu yang sepertinya akan selalu menjadi masa lalu yang membawa masa-masa indah dalam hidupku." Raut wajahnya selalu berseri-seri saat ia bercerita mengenai hal ini. Meskipun aku tak tahu siapa gadis yang ia maksud, tapi aku juga ingin merasakan hal seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTH [SinBTS] ✔
Fanfiction[Completed] "Waktu menghadirkan dirimu di masa mudaku. Waktu membawaku bertemu dengamu, waktu membawaku pergi darimu, dan terkadang waktu membawamu pergi dariku. Mengapa waktu kita selalu salah? Seakan-akan waktu tak ingin kita berada di titik yang...