"KAU YANG BODOH! DASAR GADIS BODOH!" Teriaknya memekik telinga SinB.
Gadis itu hanya terdiam. Detak jantungnya berpacu dengan kencang. Matanya juga mulai memerah karena menahan amarah juga menangis.
Terdengar dehaman lirih meremehkan.
"Kau memang tak tahu apa-apa, huh?!" Ucap Goeun. "Kau pikir aku selama ini hanya bersembunyi?"
"huuuhhh..." hembusan napas pelan diiringi kepulan asap rokok tepat di depan wajah SinB.
"Aku yang memisahkanmu dengan semua orang terdekatmu, orang-orang yang kau sayangi, dan juga orang yang kau cintai." Pria itu mengeluarkan smirknya yang mengerikan.
Pria itu beranjak dari hadapan SinB. Ia berjalan mengitari mereka. Kemudian berhenti tepat di depan jendela kamar. Ia memandang jauh ke depan.
"Aku bahkan harus menyingkirkan keponakanku sendiri dari kehidupanmu." Pria itu masi terus memandang kearah luar.
Ia menengok, lalu memandangi Taehyung yang sudah terkapar tak sadarkan diri.
"Tapi aku harus menyingkirkan dia lebih dulu." Ucapnya. Rahangnya mulai mengeras.
"Hanya karena dia adalah sahabatku, kau harus menyingkirkannya lebih dulu?" Suara SinB mengisi keheningan yang sempat terbentuk.
Min Goeun kembali berjalan mendekat ke arah SinB. Ia terhenti lalu berlutut tepat di hadapannya. Jari telunjuknya mengangkat dagu SinB. Gadis itu terdongak. Ia memandang pria itu dengan jijik.
"Entah bagaimana, ia tahu segalanya di hari itu." Pria itu langsung melempar begitu saja dagu SinB. Gadis itu tertunduk menghadap kearah lantai dengan rambut yang terurai berantakan.
Pria itu berdiri, ia kembali memandangi Taehyung yang masih belum juga sadarkan diri. Goeun menarik napas panjang.
*Flashback On*
Ia menanggalkan pakaiannya, lalu meletakkannya secara sembarangan di atas kasur milik Min Yoongi. Pria paruh baya itu baru saja melancarkan aksinya. Untuk tidak meninggalkan jejak, ia selalu membersihkan diri di tempat lain selain rumahnya. Hari itu, ia memilih rumah Yoongi untuk dijadikan markas sementara.
Selang beberapa detik saat pria itu memasuki kamar mandi yang ada di kamar Yoongi, seseorang memasuki pintu utama, Taehyung. Lelaki itu mengendap-endap untuk menemui Yoongi mengenai memorinya yang baru saja kembali setelah membaca diarynya sendiri. Ia berharap Yoongi belum pergi menemui SinB karena ia ingin berbicara empat mata saja.
"Hyeong." Panggilnya.
Ia mulai memberanikan diri memasuki kamar Yoongi yang terbuka sedikit. Taehyung memasukinya. Ia mengamati sekeliling, namun tak ia temukan keberadaan Yoongi. Namun pandangannya terhenti saat melihat pakaian yang berantakan, berserakan di atas kasur, dan sebuah mini brankas di bawah ranjang yang mencurigakan. Ia juga terdiam sejenak karena sadar bahwa ada orang lain yang sedang mandi.
"Dia bukan Yoongi hyeong." Gumamnya.
Taehyung memeriksa pakaian itu. Tanpa sengaja, ia menemukan dompet yang tertutupi topi. Ia membukanya, wajahnya sangat familiar untuknya. Seluruh pakaian itu juga wajah itu membuatnya sakit, tidak percaya, marah, segalanya menjadi satu.
Suara keran air dari dalam kamar mandi terhenti. Taehyung bergegas mengabadikan seluruh barang bukti. Ia tak sempat memeriksa berankas kecil yang ada di bawah ranjang itu. Sebelum pria itu selesai, ia sudah menghilang.
*Flashback Off*
"Bagaimana bisa kau tahu kalau itu Taehyung?" Tanya SinB dengan tidak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTH [SinBTS] ✔
Фанфик[Completed] "Waktu menghadirkan dirimu di masa mudaku. Waktu membawaku bertemu dengamu, waktu membawaku pergi darimu, dan terkadang waktu membawamu pergi dariku. Mengapa waktu kita selalu salah? Seakan-akan waktu tak ingin kita berada di titik yang...