Part 28 - Am I Wrong?

251 24 14
                                    

SinB memasuki ruang latihan. Ia melihat semua member sedang bersantai, bahkan ia melihat Eunha juga di sana.

"Camilan datang!!" Teriaknya sesaat setelah pintu terbuka.

"Waeyo?" SinB menatap semua member dengan heran. Tak ada semangat apa pun menyambut makanan di hadapan mereka.

Yuju membuka camilan lalu menyantapnya. "Eunha tidak jadi bertemu dengan Taehyung." Ucapnya sambil mengunyah.

SinB tak tahu harus meresponya seperti apa.

"Tunggu! Aku tak perlu bereaksi apa pun. Bukankah aku selalu seperti itu?" Batinnya.

-

-

Taehyung masih terdiam. Ia menatap lingkungan sekitar. Tanganya menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal. Sesekali ia menunduk menyesali kesempatan yang telah ia sia-siakan.

"Aku harusnya menceritakan kejadian kemarin." Gerutunya.

Ia terus memikirkan kejadian saat di pernikahan itu. Matanya dengan jelas melihat lelaki itu di parkiran basement sedang berjalan menuju gedung.

"Tanpa undangan." Ia terus mengingat kejadian itu.

Secara tidak langsung, penjelasan Jungkook membuatnya semakin yakin bahwa yang di lihatnya memang benar lelaki penguntit itu. Lelaki itu menenteng paperbag. Taehyung melihat dengan jelas ia turun mengenakan setelan jas seperti yang di ceritakan Jungkook sembari melepas topi lalu memasukan ke dalam tas itu. Ya, topi khas seperti yang telah di ceritakan SinB.

"Hah!" Ia membuang napasnya dengan kasar. Menyesali dirinya yang tak mampu melihat jelas wajah criminal itu.

"I'm fucking worried about her!" Umpatnya.

Tersadar akan sesuatu, ia harus segera menemui seseorang. Ia harus menemui Yoongi. Walau ia harus memaksa, demi SinB, ia harus mengatahui masa lalunya melalui Yoongi.

"Maaf, aku tak bisa bertemu sekarang. Ada pekerjaan mendadak." Tulisnya, lalu ia kirimkan ke Eunha.

Tanpa menunggu balasan, ia segera menuju gedung agencynya yang berada tepat di seberang jalan.

"BUKK!" Ia menabrak seseorang tepat saat hendak memasuki pintu.

"Jwosonghamnida." Ucapnya berkali-kali sambil membungkuk.

"Gwaenchana. Kim Taehyung?" Sapa pria itu dengan ragu.

"Ne. Nuguseyo?" Taehyung sedikit memiringkan kepalanya. Ia ragu dengan ingatanya, sepertinya belum pernah bertemu dengan pria itu.

"Perkenalkan, saya ayahnya Yian." Ucapnya.

"Ohh.. Yian keponakan Yoongi hyeong?"

"Iya. Dia sering menceritakanmu, uri Yian."

"Ahh.. Ne—"

"Panggil saja Yian abeonim. Kalau begitu saya duluan, masih ada pekerjaan."

Taehyung membungkuk dan masuk ke dalam. Di sana ia melihat Yoongi sedang menemani keponakanya bermain gadget. Karena melihat situasi yang kurang tepat, ia mengurungkan niatnya.

-

-

Satu persatu member meninggalkanya karena urusan mereka masing-masing. Gadis itu masih tinggal di ruangan itu. Sendirian.

"Apa yang ingin Taehyung sampaikan ya tadi?" Pikirnya. Ada sedikit rasa sesal karena meninggalkan lelaki itu.

Ia ragu, merasa gengsi jika harus menghubunginya lebih dulu. Gadis itu berubah jaim sedikit demi sedikit di hadapan Taehyung. Tidak biasanya ia menaruh gengsi untuk menghubungi lelaki lebih dulu.

YOUTH   [SinBTS] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang