Musim semi empat tahun yang lalu membawaku bertemu dengan dia, Jung Hoseok. Tak kusangka keputusanku untuk bangkit kala itu adalah keputusan yang tepat. Di ruangan penuh kaca itu aku pertama kali bertemu dengannya. Saat itu juga aku jatuh hati dengannya.
Bisa dibilang, dia adalah inspirasiku. Aku mulai mencari tahu segala sesuatu tentangnya. Senyuman bodoh yang kumiliki kala itu membuatku nampak seperti orang gila. Namun, seketika itu semua terasa berbeda saat aku tahu bahwa ternyata dia sekolah di universitas yang sama dengan Yoongi.
"Mungkin lebih baik aku sekolah juga disana, itu adalah tempat yang cocok denganku." Gerutuku waktu itu.
Aku terus memikirkan kalimat itu. Sekolah impianku sudah di depan mata, namun terasa berat sekali ketika mengetahui bahwa ada orang yang sangat ingin kuhindari disana. Disisi lain, aku juga ingin menggapai orang yang kusukai.
Akhirnya aku benar-benar masuk sekolah itu setelah setahun aku bekerja di minimarket sembari memikirkan tentang banyak hal kedepannya.
"Ya!" Yerin meneriakiku. Dia membuyarkan segalanya.
"Wae?" Jawabku dengan malas. Seisi ruangan sedang memandangi kita berdua.
"Dia tadi menyapamu." Ucap Yerin.
"Mwo?! Jinjja?" Aku tak percaya padanya.
"Kau sibuk melamun lagi kan tadi? Hish." Yerin benar-benar terlihat serius.
"Sudahlah, aku tak percaya denganmu. Kau sering berkata seperti itu, tapi ternyata kau hanya berbohong padaku. Lima menit lagi kita ada kelas, ayo cepat selesaikan tugasmu Yerin-ah." Ucapku.
"Ya! Kurasa kau lebih berbakat jadi rapper daripada menjadi seorang dancer." Teriak Yerin dari belakangku sembari berlari mengikutiku.
***
"BRAK!" Buku ditanganku bertebaran. Aku menabrak seseorang.
"Tamatlah riwayatmu Hwang Eunbi." Celetukku dalam hati.
Aku tidak mendengar suara langkah Yerin di belakangku, dia pasti sedang bersembunyi. Firasatku mengatakan bahwa yang ku tabrak adalah dosen killer yang selalu datang tepat waktu.
"Yerin-ah. Ini semua karena dia. Awas kau ya!" Umpatku dalam hati.
Sebelum semuanya kacau, aku segera memunguti bukuku yang bertebaran di lantai. Aku tak berani mendongak ke arahnya, itu terlalu mengerikan bagiku.
"Jwosonghamnida." Aku hanya bisa mengatakan itu sedari tadi.
"Hahaha." Terdengar dengan jelas Yerin sedang menertawakanku.
"Dia benar-benar sudah gila." Gerutuku.
"Gwaenchanayo?" Suara pria yang sedari tadi berdiri di depanku.
"Gwaenchanayo Kim seons-" Aku kembali menjatuhkan buku-bukuku.
"Annyeonghaseyo Hwang Eunbi-ssi." Seorang Jung Hoseok menyebut namaku.
Terimakasih sudah membaca. Hope you like it. I'll try my best. See you on the next chapter. ♥
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUTH [SinBTS] ✔
Fanfic[Completed] "Waktu menghadirkan dirimu di masa mudaku. Waktu membawaku bertemu dengamu, waktu membawaku pergi darimu, dan terkadang waktu membawamu pergi dariku. Mengapa waktu kita selalu salah? Seakan-akan waktu tak ingin kita berada di titik yang...