3.1 DOV

4.8K 412 17
                                    

Please... here for a second, then you'll be Damirnatics!


Warning!
Alur tidak searah, kalau kalian kurang teliti membaca, maka kalian akan mengkerutkan dahi dan berfikir kalau cerita ini berantakan.


Mobil Safire berhenti tepat di depan rumah Grace, Yehana melepas sabuk pengamannya lalu bersiap keluar.

"Yehana..." panggil Safire sebelum gadis itu keluar, Yehana menghentikan tindakannya yang hendak membuka pintu mobil, ia menatap Safire yang juga tengah menatapnya dengan tatapan yang tak bisa Yehana artikan, "Aku berharap banyak padamu, dan soal kemarin aku minta maaf... karena aku berfikir kalau tidak dengan cara seperti itu, kau pasti akan menolak ...."

Yehana terdiam, kedua sudut bibirnya terangkat keatas. "Jujur aku tidak suka dengan caramu Safire, tapi tenang saja... aku sudah memaafkanmu,"

Mata Safire berkaca, "Terimakasih Yehana," tubuh Safire bergerak memeluk Yehana, mereka berdua sempat hanyut beberapa saat hingga Safire melepas pelukannya, "turunlah, aku akan tunggu di sini ...." ucap Safire kemudian.

Yehana mengangguk, lalu turun dari mobil.

oOo

Danial berjalan tergesa menuju teras rumah sakit, setelah beberapa menit lalu memutuskan sambungan telfonnya dengan Yehana, kabar kalau Yehana akan tiba di sana bersama seseorang membuat Danial benar-benar penasaran, akan wujud, jenis kelamin serta wajah manusia yang sudah membawa kabur Yehana.

"Yehana!"

Yehana menoleh kearah Danial yang kini berlari kecil menghampiri keberadaannya dengan Safire yang masih berada di lapangan parkir. Yehana tersenyum,

"Hai Danial ...."

Danial segera menangkup kedua pipi Yehana, menggerakkannya ke kiri dan ke kanan beberapa kali dengan raut wajah yang begitu khawatir, "Kau darimana saja ...?" suara Danial terdengar frustasi, "aku mencarimu kesana kemari, kau membuatku tidak tidur Yehana... ka---"

Yehana menempelkan telunjuknya di bibir Danial, dan hal itu berhasil membuat Danial menghentikan kalimatnya, "Sekarang aku sudah di sini, 'kan?" ucap Yehana sambil tersenyum, mata Danial berkaca, tanpa permisi ia memeluk tubuh kecil Yehana dengan erat, "Aku mohon jangan pergi lagi... aku takut kehilanganmu." ucap Danial lirih, Safire yang berada di tengah kejadian dramatis itu hanya bisa membuang mukanya ke samping.

"Ya... aku juga," ucap Yehana sambil menepuk-nepuk pundak Danial dengan pelan, "sekarang lepaskan aku, Danial ...."

"Tidak mau! nanti kau pergi lagi ...." Danial semakin mengeratkan pelukannya pada Yehana, membuat Yehana terkekeh geli, "kau mau ku pukul?" ucapnya setengah bergurau, namun Danial sama sekali tidak menggubris perkataannya.

"Ekhm!"

Deheman keras dari Safire berhasil menyita perhatian Danial, ia menoleh ketempat Safire berada, alisnya bertaut bingung.

"Siapa kau?" tanya Danial sambil melepas pelukannya pada Yehana, "Yehana, siapa dia?"

"Oh iya, dia Safire Danial, dan Safire kenalkan dia Danial ...." ucap Yehana,

Safire tersenyum singkat, "Ya, senang bertemu denganmu."

Danial menatap Safire dengan penuh curiga, "rasanya aku pernah melihatmu, apa sebelum ini kita pernah bertemu?" tanya Danial, Safire tersenyum lalu mengangguk pelan, "Ya, kita pernah bertemu tapi sudah lama sekali... waktu itu aku tidak sengaja menabrakmu waktu aku lari di koridor rumah sakit," jelas Safire, Danial masih dengan kerutan dahinya.

STALKER OBJECT ✔ (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang