"Woah, ramai sekali di sini." Ujar Chaeyoung saat dirinya dan Mina sudah memasuki area Ueno Park.
Mina menoleh pada Chaeyoung yang berjalan di sebelahnya, "tentu saja. Ini adalah akhir maret, dimana bunga sakura sedang bermekaran. Wisatawan dari manapun selalu menjadikan taman ini sebagai tempat wisata favorit mereka."
Chaeyoung mengangguk-angguk mendengar ucapan Mina. Chaeyoung juga sudah tahu sebenarnya, karena sebelum mengajak Mina ke sini, dia telah mencari terlebih dahulu segala informasi tentang Ueno Park di internet. Bahkan Chaeyoung juga tahu kalau taman ini mempunyai lebih dari 10.000 pohon dengan 1.200 diantaranya adalah pohon sakura. Taman ini sangat indah.
Selain pesona pohon sakuranya, juga terdapat danau Shinobazu di sini. Pengunjung bisa menyewa perahu untuk berkeliling di danau tersebut. Ah, omong-omong danau, Chaeyoung juga sudah berencana akan mengajak Mina menaiki perahu berdua sambil menikmati pemandangan indah di sekitar danau. Chaeyoung sudah tak sabar untuk itu.
"Taman ini benar-benar indah." Gumam Chaeyoung seraya mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
Meski baru jam 10 pagi, tapi taman ini sudah dipenuhi banyak wisatawan. Banyak dari mereka yang menggelar tikar di bawah pohon sakura yang indah nan rindang. Duduk bersantai dan saling bercengkrama dengan pasangan dan keluarga mereka.
Mina juga memperhatikan pemandangan taman yang di dominasi dengan pohon sakura yang sudah bermekaran indah ini dengan pandangan berbinar. Setelah delapan tahun lamanya, akhirnya Mina bisa kembali mengunjungi taman ini. Dulu, saat Mina dan keluarganya masih tinggal di Jepang, mereka memang rutin mengunjungi taman ini, setidaknya ya pada akhir maret atau awal april. Karena pada saat itulah puncak keindahan dari taman ini terlihat.
Mina benar-benar merindukan Jepang. Mina rindu dengan masa kecilnya di negeri sakura ini. Maka dari itu, hari ini dia sangat bersyukur karena Chaeyoung membawanya ke sini. Selama ini, Mina terlalu asik belajar dan bekerja. Tak pernah terlintas diotaknya untuk berlibur seperti yang sedang dirinya dan Chaeyoung lakukan sekarang. Mina senang. Rasanya sangat kontras dengan hidup Mina yang selama ini monoton.
"Eng... Minari, kita mau kemana dulu? Di sini sangat banyak spot menarik. Kuil-kuilnya, museum, danau, bahkan kebun binatang." Ucap Chaeyoung sambil menoleh pada Mina.
Mina turut menoleh pada Chaeyoung. Dia tampak berpikir sesaat sebelum menjawab, "mari ke kuil, setelah itu ke museumnya, lalu ke kebun binatang."
Chaeyoung tersenyum mendengarnya, "oke. Berarti danau adalah yang terakhir. Ah, setelah dari danau, mari kita bersantai di bawah pohon sakura seperti yang sedang di lakukan orang-orang."
Mina menaikkan kedua alisnya, "kita akan sampai malam?"
Chaeyoung mengangguk cepat, "tentu saja. Kau tak keberatan kan, Minari? Kita tak bisa melewatkan momen hanami ini begitu saja. Nanti, di bawah pohon sakura, kita akan menatap indahnya pemandangan, menunggu matahari tenggelam, dan sampai malam hari tiba... lentera-lentera yang dipasang di sekitaran pohon sakura akan menyala. Itu akan sangat cantik."
Mina tersenyum tipis memperhatikan Chaeyoung berbicara dengan penuh ekspresi. Pria tersebut seolah sudah bisa membayangkan bagaimana indahnya taman ini saat malam nanti. Ya, memang akan sangat indah. Sepanjang akhir maret hingga april memang akan di pasang lentera-lentera seperti yang Chaeyoung katakan tadi. Festival bunga sakura, atau hanami, adalah bagaimana orang-orang memanggilnya.
"Ke area kuil lewat sini." Ucap Mina.
Keduanya langsung berjalan bersama menuju lokasi kuil-kuil unik yang ada. Kuil-kuil di sini unik, karena sebenarnya merupakan versi miniatur kuil-kuil legendaris di Jepang. Seperti gerbang torii warna merah yang terkenal dari Kuil Fushimi Inari, atau Kiyomizu Kanno Dou yang adalah miniatur dari Kuil Kiyomizudera Kyoto, serta Ueno Toshogu Shrine yang merupakan miniatur dari Kuil Nikko Toshogu yang terkenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Stranger [Michaeng]
FanfictionSon Chaeyoung sudah menjomblo sejak dia lahir di dunia ini dua puluh dua tahun yang lalu. Alasannya sangat sederhana, bukan karena tak laku, apalagi sibuk bekerja, hanya saja selama ini memang tak ada satu pun wanita yang berhasil membuat dia tertar...