"Mina-ya, akhirnya kau kembali juga!" Sambut Nyonya Myoui begitu melihat Mina muncul di ruang keluarga.
Nyonya Myoui langsung mendekati Mina dan memeluk anaknya tersebut. Mina hanya membalas pelukan ibunya sebentar, lalu melepaskan dirinya. Nyonya Myoui menatap wajah anak tunggalnya tersebut. Dirinya terkaget saat melihat mata Mina yang sembap, seperti orang yang habis menangis saja. Mina tampak berantakan.
"Mina, apa yang terjadi denganmu? Apa kau menangis nak?" Tanya Nyonya Myoui khawatir.
Mina menggeleng pelan, "aku tak apa-apa, eomma. Jangan khawatir."
Nyonya Myoui menghela nafas berat. Mina selalu saja berkata tidak apa-apa, padahal dia tahu bahwa ada apa-apa dengan gadis tersebut.
"Kalau begitu, langsung istirahat saja. Biar kopermu eomma bawakan. Kau terlihat tak baik-baik saja, Mina." Ucap Nyonya Myoui.
Mina lagi-lagi menggeleng, "tidak usah. Biar aku yang membawa barangku. Ah, bukankah kita akan ada dinner penting jam delapan nanti?"
"Ne. Tapi kita batalkan saja dinnernya jika kau masih lelah. Ayahmu juga belum pulang dari rumah sakit." Ucap Nyonya Myoui.
"Tidak. Kita sudah berjanji, tidak baik membatalkannya begitu saja, eomma. Aku juga tidak apa-apa. Aku akan langsung ke kamar saja, sekarang sudah jam setengah tujuh." Ucap Mina, lalu beranjak dari hadapan Nyonya Myoui.
Langkah Mina terhenti saat dia merasakan pergelangan tangannya di tahan oleh ibunya. Dia langsung memutar tubuhnya, memandang sang ibu dengan pandangan bertanya.
"Ada yang harus eomma beritahukan kepadamu tentang makan malam ini. Duduklah sebentar." Ucap Nyonya Myoui sambil menarik tangan anaknya untuk duduk di salah satu sofa yang ada.
"Mwoya, eomma? Apa ini begitu penting?" Tanya Mina begitu dia dan ibunya telah duduk bersebelahan.
Nyonya Myoui menatap dalam Mina. Dia menghela nafas panjang sebelum berucap, "kau ingat teman lama yang eomma dan appa ceritakan?"
Mina hanya mengangguk singkat sebagai jawaban. Dia ingin ibunya kembali melanjutkan ucapannya tersebut.
"Malam ini, kita akan makan malam dengan mereka. Setelah sekian lama, kami berkomunikasi kembali. Sebenarnya ini hanyalah makan malam biasa, bisa dibilang sebagai ajang reuni kami. Kita akan berkumpul kembali. Di makan malam ini, dia membawa kedua anak dan calon menantunya. Sementara eomma dan appa akan membawamu." Jelas Nyonya Myoui lancar.
Mina hanya menaikkan sebelah alisnya, masih merasa belum menemukan point utama dari apa yang ingin ibunya beritahukan.
"Mereka adalah keluarga Son. Teman lama yang kami ceritakan, yang kami tawarkan kepadamu untuk menikah dengan salah satu anaknya." Ucap Nyonya Myoui lagi. Sedetik kemudian, Mina tersadar.
Deg.
Mata Mina langsung membulat, menatap tak percaya ibunya begitu sebuah spekulasi terlintas di otak Mina. Dia tak percaya ini. Keluarga Son? Teman lama orang tuanya? Perjodohan? Mina refleks menggeleng-gelengkan kepalanya. Jangan bilang anak dari keluarga Son yang selama ini orang tuanya maksud adalah... Son Chaeyoung?! Jangan bilang Chaeyoung adalah pria yang ingin orang tuanya jodohkan kepada Mina?
Jangan. Sungguh. Mina benar-benar tak tahu harus bereaksi apa.
Nyonya Myoui meraih tangan Mina, menatap lembut wajah anaknya tersebut. "Mina-ya, kau sudah mengenalnya, kan? Ya, dia adalah dae pyo di perusahaan tempatmu bekerja. Bukankah kau baru saja kembali dari Jepang bersamanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Stranger [Michaeng]
FanfictionSon Chaeyoung sudah menjomblo sejak dia lahir di dunia ini dua puluh dua tahun yang lalu. Alasannya sangat sederhana, bukan karena tak laku, apalagi sibuk bekerja, hanya saja selama ini memang tak ada satu pun wanita yang berhasil membuat dia tertar...