Sana heran melihat Mina yang nampak sangat tergesa-gesa, berjalan melewatinya begitu saja. Wajah Mina nampak dingin berkali-kali lipat. Sana penasaran ada apa dengan gadis tersebut, tapi rasa rindunya kepada Dahyun lebih besar dari rasa keponya dengan sikap Mina.
Sana kembali menatap Dahyun yang sedang dirangkulnya, "ayo kita ke ruanganku, sayang."
Sana menatap kesal Dahyun yang hanya diam saja. Pria tersebut sepertinya sedang melamun.
Sana menggoyang-goyangkan lengan Dahyun, "hei? Apa yang sedang kamu pikirkan? Kamu tidak merindukanku ya, Kim Dahyun?"
Dahyun tersentak, dia langsung menoleh pada Sana. Dia memaksakan senyuman manis kepada pacar barunya tersebut, meski pikirannya masih dipenuhi oleh sosok gadis yang baru saja menghindarinya. Menganggap dia seolah tak ada.
Dahyun dan Sana berjalan beriringan menuju ruangan milik Sana. Beberapa karyawan lain bahkan sempat menggoda Sana karena melihat bertapa manjanya gadis tersebut menempel pada Dahyun.
Saat akan memasuki ruangannya, Sana tak sengaja bertemu dengan Chaeyoung. Dia langsung menyeret Dahyun, keduanya berjalan menghampiri Chaeyoung.
"Chaeyoungie! Perkenalkan, ini Kim Dahyun." Ucap Sana saat tiba dihadapan Chaeyoung. Chaeyoung menatap pria di sebelah Sana yang juga tengah menatapnya sambil tersenyum lebar.
Dahyun segera mengulurkan tangannya pada Chaeyoung, berusaha bersikap ramah. Chaeyoung membalas jabatan tangan tersebut, "Son Chaeyoung."
"Oh, jadi kau dae pyo yang sering Sana ceritakan. Senang berkenalan denganmu, dae pyo nim." Ujar Dahyun.
Chaeyoung hanya mengangguk singkat, lalu dia beralih menatap Sana di sebelah Dahyun, "jadi dia pria yang kau sukai, noona?"
Sana memajukan bibirnya, "siapa lagi? Hanya dia pacarku."
Chaeyoung lagi-lagi hanya mengangguk mendengarnya. Sana menghela nafasnya mengetahui sikap Chaeyoung yang kembali dalam mode dingin. Sana baru ingat, hari ini Chaeyoung mengatakan akan menembak Mina. Apa pria itu benar-benar telah melakukannya? Apa sikap aneh Mina tadi ada kaitannya dengan Chaeyoung?
"Chaeyoungie, kau tahu? Mina baru saja meninggalkan kantor tadi. Dia kelihatannya sangat tergesa-gesa. Aku penasaran kemana dia akan pergi dengan wajahnya yang tampak dingin itu. Apa kau telah membuat kesalahan kepadanya jadi dia pergi seperti itu?" Tanya Sana dengan tatapan menyelidik kepada Chaeyoung.
"Mwo? Mina pergi? Kenapa? Aku tidak merasa telah berbuat kesalahan padanya. Tapi... Ah, tidak mungkin kan dia marah hanya karena aku menyatakan perasaanku?" Ucap Chaeyoung dengan nada tanya di kalimat akhirnya.
Sana menipiskan bibirnya, "jadi kau telah menembaknya? Daebak. Tapi Chae, bisa saja dia marah karena itu. Ku sarankan kepadamu untuk mengejarnya saja. Minta maaf jika perlu. Tanya apa yang menjadi masalahnya."
Setelah mendengar perkataan Sana, tanpa pikir panjang, Chaeyoung langsung pergi dari hadapan gadis tersebut. Chaeyoung mengambil kunci mobilnya, kemudian segera menuju parkiran untuk menyusul Mina. Berharap gadis tersebut belum pergi terlalu jauh di jalanan yang hujan ini.
Sementara itu, Dahyun mencerna kembali perkataan Sana. Dia menatap pacarnya itu dengan pandangan bertanya, "kau bilang... dia baru saja menembak gadis bernama Mina?"
*****
Chaeyoung mengendarai mobilnya dengan secepat mungkin. Sebelumnya dia sempat bertanya kepada seorang satpam kemana mobil putih metalik milik Mina pergi, dan satpam tersebut mengatakan dia melihat Mina mengambil arah ini. Arah yang sama dengan arah menuju apartemennya. Ntah kenapa Chaeyoung yakin jika Mina memang benar-benar kembali ke sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Stranger [Michaeng]
FanficSon Chaeyoung sudah menjomblo sejak dia lahir di dunia ini dua puluh dua tahun yang lalu. Alasannya sangat sederhana, bukan karena tak laku, apalagi sibuk bekerja, hanya saja selama ini memang tak ada satu pun wanita yang berhasil membuat dia tertar...