03 - Gummy Smile

2.2K 200 1
                                    

Ini adalah hari ke lima Mina bekerja di perusahaannya sebagai seorang manajer. Manajer yang dinilai sangat kompeten oleh semua orang, termasuk Chaeyoung. Walau masih baru, tapi dampak Mina bagi perusahaan sudah bisa dirasakan. Seperti hari ini, Mina mempresentasikan sesuatu yang membuat semua orang memujinya dan memberikan tepuk tangan secara cuma-cuma kepada gadis tersebut. Tak terkecuali Chaeyoung. Semakin hari, Mina semakin membuatnya tertarik. Mata Chaeyoung hanya tertuju pada gadis tersebut.

Semua orang keluar dari ruang rapat, termasuk Mina dan Chaeyoung. Chaeyoung berjalan di belakang Mina. Chaeyoung sebenarnya ingin mengajak Mina makan siang bersama, namun lidahnya terasa sangat kelu untuk mengatakan itu. Jantungnya jadi terasa berdebar-debar. Dia takut kecewa jika Mina menolak ajakannya, tapi dia juga takut para karyawannya akan kembali bergosip jika dia dan Mina benar-benar makan sian berdua. Ah, bodohnya Chaeyoung.

"Hey Chae, kau tak ingin mengajak Mina makan siang berdua gitu? Kau kan menyukainya." Bisik Sana pelan yang sedang berjalan di sisi Chaeyoung.

Chaeyoung melirik Sana sekilas, "aku ingin. Tapi malu." Jawabnya jujur.

Sana mendengus, "kau butuh bantuanku tidak? Aku bisa membuat kalian makan siang berdua, dan dia tak akan menolak. Kau juga tak perlu khawatir dengan gosip. Ku jamin itu."

Chaeyoung langsung menatap Sana, "daebak. Kau seperti cenayang saja noona, bisa tahu apa yang ada dipikiranku."

Sana tersenyum bangga mendengar ucapan Chaeyoung. Baru ini pria itu mengatakan dirinya keren, wajar jika Sana sedikit merasa tersanjung.

"Gwajang-nim, apa anda ada jadwal lain sekarang?" Tanya Sana cukup nyaring agar Mina yang berada didepannya bisa mendengar.

Mina yang merasa seseorang tengah berbicara padanya langsung menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya, "ne? Apa anda baru saja berbicara denganku... uhm... Maaf, saya lupa nama anda."

"Minatozaki Sana. Iya, saya bertanya apa anda akan makan siang sendirian? Atau anda sudah mempunyai janji akan makan siang dengan orang lain?" Tanya Sana langsung.

"Oh, iya, Sana-ssi. Sebenarnya saya berniat langsung kembali ke ruang kerja saya untuk melanjutkan beberapa pekerjaan." Jawab Mina.

Sana menaikkan alisnya, "maksudnya, anda tidak perlu makan siang? Aigo gwajang-nim, anda bisa sakit jika sering seperti itu. Jangan mementingkan pekerjaan daripada diri anda. Kesehatan adalah harta yang paling mahal di dunia ini. Jangan seperti dae pyo nim, dia dulu juga sering melewatkan makan siang karena asik bekerja, ujung-ujungnya dia terkena tipes."

Chaeyoung mendengus kasar mendengar Sana yang mulai berbicara panjang lebar sampai-sampai membawa namanya.

"Ah, begitu..." ujar Mina datar. Tak tahu harus bagaimana merespon gadis didepannya ini.

"Makanya, jika anda tak keberatan, bergabunglah makan siang bersamaku dan dae pyo nim. Anda pasti belum pernah kan mencoba restoran jepang di dekat sini? Menunya enak-enak dan tempatnya juga nyaman. Masalah biaya, biar dae pyo kita yang menanggungnya. Haha." Ucap Sana sambil terkekeh kecil. Dia mengedipkan matanya kepada Chaeyoung yang menatapnya kesal.

Mina melirik Chaeyoung yang sedari tadi hanya diam saja. Mata keduanya bertemu, Mina langsung mengalihkan pandangannya.

"Bagaimana Mina-ssi, apa kita langsung pergi sekarang saja ke sana? Aku benar-benar sudah lapar." Ucap Sana lagi dengan wajah yang dibuat memelas.

Mina sebenarnya sama sekali tak tertarik untuk makan siang bersama, tapi dia akhirnya menyerah. Tidak enak rasanya menolak tawaran seseorang.

"Baiklah." Ujar Mina pelan.

Perfect Stranger [Michaeng]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang