11 - Skytree

1.9K 187 3
                                    

Pukul tujuh pagi, Chaeyoung sudah wangi dan rapi dengan setelan hoodie hijau yang dia padukan dengan celana pendek selututnya.

Knock knock knock.

Chaeyoung mengetuk pintu kamar Mina, namun tak ada jawaban dari gadis tersebut. Chaeyoung hanya ingin memastikan, apa Mina sudah bangun dan baik-baik saja. Karena menurut pengalaman terakhir Chaeyoung saat Mina mabuk dan tidur diapartemennya waktu itu, keesokan harinya Mina terbangun dalam keadaan sakit. Tentu saja Chaeyoung khawatir jika hal itu terjadi lagi kepada Mina.

Ceklek.

Chaeyoung masuk ke dalam kamar Mina. Benar dugaannya, Mina masih terlelap. Tanpa basa-basi, Chaeyoung langsung berjongkok di sisi kasur Mina, mengangkat tangan kanannya, lalu mendaratkannya di kening gadis tersebut. Normal. Suhu tubuh Mina normal. Syukurlah, Chaeyoung kira Mina jatuh sakit lagi karena gadis tersebut belum juga bangun. Kemarin saja saat sakit Mina bisa bangun lebih awal.

"Kawai." Gumam Chaeyoung sambil menatap wajah tidur Mina.

Chaeyoung tersenyum, tangannya mengusap-usap dengan lembut rambut halus Mina. Selama beberapa menit, hanya itu yang Chaeyoung lakukan, hingga dia harus menghentikan aktivitasnya ketika merasakan ponsel di sakunya bergetar.

Chaeyoung berdiri seraya mengangkat panggilan yang ternyata dari Nayeon tersebut. Dia langsung keluar dari kamar Mina, tak ingin membuat gadis tersebut terbangun dari tidurnya karena mendengar Chaeyoung sedang teleponan dengan seseorang.

"Halo, noona?" Tanya Chaeyoung begitu dia menerima panggilan tersebut.

"Yak... Son Chaeyoung! Kau benar-benar sedang di Jepang?!" Terdengar suara toa Nayeon dari sebrang sana.

Chaeyoung memutar kedua bola matanya malas, "wae?"

"Ya... kau pergi dengan Mina? Jangan bilang kalian tidur satu hotel?!" Tuding Nayeon.

Chaeyoung melotot mendengarnya, "pabo! Aku memang melakukan perjalanan bisnis dengan Mina, tapi kami tak tidur sehotel. Hanya tidur serumah!"

"Mwo?! Serumah? Woah... Chaeyoungie, kau... kalian..."

"Tidak! Bukan itu maksudku. Aku dan Mina benar-benar tidur serumah, di rumah lama Mina di Jepang. Hanya serumah, bukan sekamar." Tegas Chaeyoung sebelum Nayeon menyelesaikan omongannya.

"Oh, beda kamar. Aih, tidak seru sekali. Padahal aku sedang membayangkan bagaimana jika kau dan Mina benar-benar melakukannya untuk yang pertam--"

"Geumanhae! Jangan menggodaku terus seperti itu, nyonya Yoo Nayeon. Lebih baik katakan saja apa tujuanmu menelfonku, atau ku tutup panggilan ini sekarang?!" Potong Chaeyoung lagi.

Terdengar decakan sebal dari Nayeon sebelum wanita tersebut menjawab, "aku ada kabar yang sangat mengejutkan untukmu!"

Chaeyoung menaikkan sebelah alisnya mendengar ucapan bernada ceria sekaligus serius dari kakaknya tersebut. Kabar apa maksud Nayeon?

"Apa itu?" Tanya Chaeyoung, berusaha semaksimal mungkin mendatarkan suaranya. Dia tak ingin terdengar penasaran, karena bisa jadi Nayeon sedang membohonginya. Wanita tersebut memang gemar sekali memberikan harapan palsu.

"Aku tak akan memberitahunya sekarang! Kau akan tahu jika kau sudah pulang ke Korea. Lagipula, dari nadamu, kau terdengar tak terlalu ingin tahu..." Jawab Nayeon.

Chaeyoung mendengus kesal. Nayeon lagi-lagi mempermainkannya. Apa susahnya sih tinggal mengatakan itu sekarang? Jika harus menunggu Chaeyoung kembali ke Korea dulu, apa gunanya Nayeon menelfonnya sekarang? Gadis itu hanya membuatnya dihantui rasa penasaran.

Perfect Stranger [Michaeng]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang