12 - Brontophobia

1.9K 195 6
                                    

Mina menatap pesawat mewah yang ada dihadapannya dengan mata membulat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mina menatap pesawat mewah yang ada dihadapannya dengan mata membulat. Dia tahu, ini adalah Gulfstream G550 yang dipasarkan dengan harga ratusan miliar rupiah.

Mina melirik sekilas Chaeyoung yang nampak berjalan dengan santai disebelahnya. Mina tidak heran sih, kalau pengusaha besar seperti Chaeyoung memiliki jet pribadi ini. Itu adalah hal yang biasa. Bukan untuk pamer, pengusaha besar memang memerlukan jet pribadi. Hal ini untuk mempermudah mereka melakukan perjalanan bisnis yang sangat padat. Jelas tuntutan perjalanan ini tidak bisa membuat mereka terus-terusan bergantung dengan jadwal penerbangan biasa. Itulah mengapa Chaeyoung juga memiliki jet pribadinya, atas nama perusahaan Son.

"Apa semua sudah oke?" Tanya Chaeyoung kepada salah satu pria yang Mina ketahui seorang pilot dari setelannya tersebut.

Pilot tersebut mengangguk kepada Chaeyoung, "ne, dae pyo nim. Kita bisa langsung terbang sekarang."

Chaeyoung hanya mengangguk singkat sebagai respon. Dia langsung menoleh pada Mina, tersenyum manis kepada gadis tersebut, "kajja, kita pulang ke Korea."

Mina tidak menjawab, dia langsung berjalan memasuki pesawat tersebut. Chaeyoung hanya mengekor di belakang Mina. Untuk sesaat, Mina terkagum dengan desain interior dari dalam pesawat Chaeyoung yang begitu mewah.

"Ehm, Minari, mari kita ke kabin sana saja." Ucap Chaeyoung, lalu menarik tangan Mina.

Mina mengerjap-erjapkan matanya beberapa kali begitu tiba di kabin yang begitu mewah tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mina mengerjap-erjapkan matanya beberapa kali begitu tiba di kabin yang begitu mewah tersebut. Dia mendudukkan dirinya di salah satu kursi yang ada di sisi tempat tidur. Begitu juga dengan Chaeyoung yang mendudukkan dirinya di kursi di hadapan Mina.

"Minari, tidurlah di kasur jika kau lelah." Ucap Chaeyoung sambil memandang Mina dari tempatnya.

Sehabis jalan-jalan di Asakusa dan menara Skytree tadi, Chaeyoung dan Mina memang langsung pulang ke rumah Mina untuk mengemasi barang-barang mereka. Lalu tanpa banyak membuang waktu, keduanya langsung pergi ke bandara. So, here they are.

Mina menggeleng pelan, "aniyo."

Chaeyoung menghela nafasnya mendengar jawaban singkat Mina. Setelah dari menara Skytree tadi gadis tersebut memang terasa lebih pendiam. Dan Chaeyoung tak ingin bertanya apa alasannya. Mungkin Mina memang sedang tidak dalam mood yang baik karena kelelahan.

Perfect Stranger [Michaeng]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang