21 - Confirmed

2.3K 192 13
                                    

Mina melakukannya.

Ya, dia benar-benar melakukannya. Mina menempelkan bibirnya di bibir Chaeyoung. Dia tidak bisa menahan dirinya, lagi. Ntah setan apa yang merasuki diri Mina saat ini. Dia melakukannya, dengan dalih hanya untuk memastikan perasaannya pada Chaeyoung, seperti kata Sana. Namun, Mina juga tidak bisa menyangkal, dia melakukannya... karena memang dia menginginkannya, ini murni hasrat yang sudah tak bisa lagi dia tahan.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Hingga lima detik.

Chaeyoung masih terdiam seperti patung. Matanya membulat sempurna, menatap wajah Mina yang luar biasa dekat, bahkan bibir gadis itu telah menempel sempurna pada bibirnya. Jantung Chaeyoung berdetak gila-gilaan. Tubuhnya benar-benar kaku. Chaeyoung shock, sama sekali tak menyangka dengan apa yang sedang Mina lakukan.

Mina menciumnya?! Tiba-tiba saja? Bagaimana mungkin? Sumpah, seluruh saraf Chaeyoung rasanya melemas. Chaeyoung begitu terkejut, sampai tak mampu membalas ciuman Mina.

Mina semakin memperdalam ciumannya, menuntut Chaeyoung untuk membalas permainannya. Benar saja, Chaeyoung langsung kembali ke realitanya. Tersadar, Chaeyoung tak ingin melewatkan kesempatan langka ini begitu saja. Perlahan, dia membalas ciuman Mina. Keduanya memejamkan mata mereka.

Tangan Mina mencengkram cukup kuat lengan Chaeyoung ketika lidah pria tersebut berhasil menelusup ke bagian dalam mulutnya. Semakin lama, ciuman keduanya kian memanas. Baik Mina maupun Chaeyoung, keduanya terhanyut dalam kenikmatan yang begitu mereka rindukan. Ya, ini kedua kalinya mereka berciuman, namun kali ini dengan lebih panas.

Tak ada niat dari keduanya untuk melepaskan tautan bibir mereka, hingga tetes-tetes air dari atas sana jatuh satu-persatu mengenai wajah Chaeyoung dan Mina.

Hujan. Tersadar, Mina langsung menarik dirinya, membuat jarak antaranya dan Chaeyoung. Mina dan Chaeyoung sekarang saling tatap, dengan wajah keduanya yang sudah memerah dan nafas yang memburu. Tak lebih dari sepuluh detik, hujan kini sudah turun begitu deras. Membasahi tubuh Chaeyoung dan Mina.

Mina langsung berdiri dari duduknya, menoleh pada Chaeyoung, lalu menarik tangannya agar pria itu ikut berdiri. "Ayo! Hu--hujannya akan semakin deras. Kit--"

Chaeyoung mehanan tubuhnya, tidak membiarkan Mina menariknya. Chaeyoung tetap duduk di tempatnya, mendongak, menatap dalam Mina yang juga tengah menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Kenapa?" Tanya Chaeyoung dengan suaranya yang tiba-tiba serak. Nyaris tak terdengar oleh Mina karena hujan yang sudah begitu deras.

Mina menggigit bibir bawahnya, mendengar pertanyaan ambigu dari Chaeyoung. "Kenapa? Apa yang ka--"

Belum sempat Mina menyelesaikan omongannya, Chaeyoung langsung berdiri dari duduknya, dan menarik tubuh Mina begitu saja ke dalam pelukannya. Chaeyoung mendekap erat tubuh Mina, menempelkan kepala gadis tersebut di dada bidangnya. Chaeyoung sudah tidak peduli dengan hujan yang mengguyur habis tubuh mereka. Rasa dingin yang seharusnya menerpa bahkan tak lagi Chaeyoung hiraukan, dan sepertinya Mina juga begitu.

Mina terdiam. Tubuhnya rasanya melemas di dalam pelukan Chaeyoung. Mina dapat merasakan detak jantung pria tersebut. Sangat kencang. Dan sepertinya, jantung Mina juga mulai menyusul kecepatan jantung Chaeyoung. Ya, jantung Mina tiba-tiba saja ikut berdebar tak normal. What's wrong with her?

"Can you feel that? My heart, it's beating so fast right now. Kenapa kau selalu berhasil membuatku merasa seperti ini, Minari? Sikapmu... seolah mengatakan kalau kau juga memiliki rasa yang sama denganku. Tapi, aku sadar. Kau melakukan ini semua, hanya karena kasihan padaku, kan? It's okay. Keep going. Begini saja, aku sudah sangat bahagia." Tutur Chaeyoung lirih, masih mendekap erat tubuh Mina.

Perfect Stranger [Michaeng]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang